JE-Mataram, – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Nusa Tenggara Barat (NTB) terus mendorong pengembangan Usaha Kecil Menengah (UKM) di daerahnya. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mendorong UKM untuk memanfaatkan Pasar Modal sebagai alternatif sumber pembiayaan/pendanaan.
Hal tersebut disampaikan oleh Kepala OJK NTB Rico Rinaldy dalam sambutannya pada kegiatan Sosialisasi Alternatif Pendanaan UKM melalui Securities Crowdfunding (SCF) yang diikuti oleh 75 pelaku UKM di Aula Kantor OJK NTB.
“SCF merupakan salah satu produk dari Pasar Modal yang dapat dimanfaatkan UKM untuk mendapatkan sumber pendanaan dengan metode pengumpulan dana dengan skema patungan yang dilakukan oleh pemilik jurnalekbis.com/tag/bisnis/">bisnis atau usaha untuk memulai atau mengembangkan bisnisnya,” jelas Rico.
Lebih lanjut Rico menjelaskan, melalui SCF, investor dapat membeli dan mendapatkan kepemilikan melalui Saham, surat bukti kepemilikan utang (Obligasi), atau surat tanda kepemilikan Bersama (Sukuk).
“SCF tidak hanya menawarkan akses pendanaan kepada pengusaha UKM dari berbagai investor, tetapi juga menciptakan ikatan yang kuat antara pemilik modal dan pengusaha. Dengan adanya SCF ini, UKM memiliki kesempatan yang lebih besar untuk memperluas bisnis mereka, menciptakan lapangan kerja baru, dan berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan,” kata Rico.
Rico menambahkan, saat ini di NTB tercatat terdapat dua perusahaan yang memanfaatkan SCF sebagai sumber pendanaan usaha dengan total penghimpunan dana sebesar Rp2,71 miliar dengan jumlah investor sebanyak 313 SID.
Sosialisasi SCF ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan Sosialisasi dan Edukasi Pasar Modal Terpadu (SEPMT) yang diselenggarakan oleh OJK bersama Self-Regulatory Organization (SRO), yakni PT Bursa Efek Indonesia, PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, dan stakeholders lainnya di Kota Mataram pada tanggal 25-26 April 2024.
SEPMT di Kota Mataram ini bertujuan untuk meningkatkan literasi dan inklusi Pasar Modal bagi masyarakat NTB. Rangkaian kegiatannya dilaksanakan dalam 2 hari dilakukan secara hybrid pada 5 lokasi berbeda.
Selain sosialisasi SCF, SEPMT di NTB juga menargetkan pembukaan 2.200 rekening investasi, sehingga peningkatan literasi masyarakat berjalan seiring dengan pertumbuhan inklusi keuangan sektor pasar modal di NTB.