jurnalekbis.com/tag/1/">1-3:257">JE-Jakarta, – PT Timah Tbk (TINS) dihadapkan pada dua tantangan besar di tahun ini, yaitu masih menanggung kerugian dari tahun lalu dan jatuh tempo surat utang yang akan segera tiba. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Keuangan TINS, Fina Eliani.
“Kami memiliki kewajiban utang obligasi dan sukuk yang akan jatuh tempo di bulan Agustus,” kata Fina dalam paparan publiknya, Jumat (10/5/2024).
Fina tidak merinci nilai pasti utang yang akan jatuh tempo tersebut. Namun, berdasarkan laporan keuangan TINS per 31 Desember 2023, total utang obligasi dan sukuk perusahaan mencapai Rp 12,7 triliun.
Selain itu, TINS juga masih harus menanggung kerugian bersih sebesar Rp 1,5 triliun pada tahun 2023. Hal ini disebabkan oleh anjloknya harga timah global yang berakibat pada penurunan pendapatan perusahaan.
Untuk mengatasi tantangan tersebut, TINS telah mengambil beberapa langkah strategis, seperti meningkatkan efisiensi operasi, melakukan restrukturisasi utang, dan mencari sumber pendanaan baru.
“Kami terus berupaya untuk meningkatkan efisiensi operasi dan menekan biaya produksi,” ujar Fina.
“Kami juga sedang dalam proses restrukturisasi utang untuk meringankan beban keuangan perusahaan,” tambahnya.
Fina optimis bahwa TINS dapat melewati masa-masa sulit ini dan kembali ke jalur pertumbuhan yang positif.
“Kami yakin dengan strategi yang tepat dan kerja keras seluruh karyawan, TINS dapat kembali menjadi perusahaan yang profitable dan sustainable,” tutup Fina.
