JE-Lombok Tengah- Di tengah kesibukan dan antusiasme menunaikan ibadah haji, para calon jamaah haji dari berbagai daerah indonesia/">di Indonesia menunjukkan kreativitas mereka dalam menandai koper. Dengan atribut unik dan penuh warna, mereka memastikan bahwa koper mereka dapat dikenali dengan mudah di antara ribuan koper lainnya.
Salah satu contohnya adalah para calon jamaah haji asal Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Mereka menggunakan berbagai benda unik untuk menandai koper mereka, seperti boneka, botol, kain tenun, pita, lonceng, Kerotok (Kalung Sapi) hingga sandal bayi. Penanda-penanda khusus ini tidak hanya berfungsi sebagai identifikasi, tetapi juga sebagai ekspresi personal dari pemiliknya.
Kreativitas ini juga memiliki manfaat praktis. Salah satu jamaah haji, Lalu Samsul Hadi, menjelaskan bahwa mereka menggunakan alat bunyi-bunyian seperti kelenteng untuk menandai koper mereka.
“Ini gunanya untuk ketika nanti saat mengambil kopernya cepat ketemu, karena kelenteng itu dia bunyi sehingga tetap bergerak sehingga jamaah haji lebih mudah mengambil kopernya saat nanti pengambilan koper,” ungkap Kasi Haji Dan Umrah Kemenag lombok Tengah Lalu Samsul Hadi. Minggu (12/5).
Selain itu, para jamaah haji juga diwajibkan untuk mematuhi aturan batas berat koper yaitu 32 kilogram. “Jamaah haji di batasi isi berat koper 32 kilogram, kita sudah tempelkan id card di masing-masing koper agar tidak tertukar,” ujarnya.
Selain kreativitas penanda koper, para jamaah haji Lombok Tengah juga harus memperhatikan berat koper yang dibatasi maksimal 32 kilogram. Untuk memudahkan identifikasi, kartu identitas (ID card) telah ditempelkan pada setiap koper.
Sebanyak 393 calon jamaah haji asal Lombok Tengah tergabung dalam kelompok terbang kedua keberangkatan ke Tanah Suci. Kreativitas dan antusiasme mereka mencerminkan semangat dan kesiapan mereka untuk menunaikan ibadah haji yang penuh makna.
