JE-Mataram, NTB – Curah hujan di Nusa Tenggara Barat (NTB) pada dasarian I Mei jurnalekbis.com/tag/2024/">2024 tergolong rendah, dengan kategori Bawah Normal (BN) di sebagian besar wilayahnya. Hujan tertinggi tercatat di Sigerongan, Lombok Barat, mencapai 53 mm per dasarian.
Memasuki dasarian II Mei (11-20 Mei), potensi hujan di NTB diprediksi semakin berkurang. Peluang hujan dengan intensitas lebih dari 20 mm per dasarian hanya 10-20% di sebagian besar wilayah.
“Saat ini, NTB memasuki periode peralihan musim hujan ke kemarau,” ujar Forecaster BMKG Yuhanna Maurits. “Masyarakat perlu mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi seperti hujan lebat disertai angin kencang, banjir, dan tanah longsor, yang dapat terjadi secara tiba-tiba dan bersifat lokal.”
Meskipun musim kemarau mulai tiba, beberapa daerah di NTB masih berpotensi mengalami hujan. Masyarakat diimbau untuk memanfaatkan air hujan untuk mengisi penampungan air, seperti embung, waduk, atau penampungan air hujan lainnya.
BMKG terus memantau perkembangan cuaca di NTB dan menghimbau masyarakat untuk selalu mengikuti informasi terkini dari BMKG guna mengantisipasi dampak bencana dan kerugian dalam perencanaan kegiatan.