BeritaBerita ViralNews

Pedagang Bubur Sum-Sum di Mataram Raih Impian Naik Haji Setelah Menabung Puluhan Tahun

×

Pedagang Bubur Sum-Sum di Mataram Raih Impian Naik Haji Setelah Menabung Puluhan Tahun

Sebarkan artikel ini
Pedagang Bubur Sum-Sum di Mataram Raih Impian Naik Haji
Pedagang Bubur Sum-Sum di Mataram Raih Impian Naik Haji
jurnalekbis.com/wp-content/uploads/2024/05/A12-180x130.png" alt="Pedagang Bubur Sum-Sum di Mataram Raih Impian Naik Haji" width="180" height="130" /> Pedagang Bubur Sum-Sum di Mataram Raih Impian Naik Haji

JE-Mataram, NTB – Kisah inspiratif datang dari Sundusiah, seorang pedagang bubur sum-sum di Mataram, Nusa Tenggara Barat. Di usianya yang ke-63 tahun, Sundusiah akhirnya mewujudkan impiannya untuk menunaikan ibadah haji setelah puluhan tahun menabung dengan tekun.

Sundusiah memulai usahanya berjualan bubur sum-sum di Pasar Tradisonal Pagesangan Kota Mataram sejak tahun 2007. Kegigihan dan keuletannya dalam menabung membawanya pada pencapaian luar biasa.

“Saya mulai jualan bubur sejak tahun 2007. Saat saya kumpulkan uang dua juta rupiah dari hasil jualan bubur, saya langsung berniat untuk pergi haji,” ungkap Sundusiah.

Tekadnya yang kuat mengantarkannya untuk menyetorkan uang tabungannya pada tahun 2012. Dengan penuh disiplin, Sundusiah menyisihkan uang seratus hingga dua ratus rupiah setiap hari dari keuntungan jualan buburnya.

“Alhamdulillah, saya bersyukur atas rezeki yang diberikan Allah SWT. Saya bisa menabung sedikit demi sedikit dari hasil jualan bubur,” tuturnya.

Kabar gembira datang ketika Sundusiah mendapatkan informasi dari Kantor Urusan Agama (KUA) bahwa ia terpilih sebagai salah satu peserta haji untuk embarkasi Lombok Barat tahun ini.

“Awalnya saya berencana untuk pensiun dan fokus beribadah di rumah. Tapi, alhamdulillah, dari KUA memberikan informasi bahwa saya bisa berangkat haji tahun ini. Saya sangat senang sekali,” kata Sundusiah dengan penuh haru.

Setiap harinya, Sundusiah membuat 12 kg bubur sum-sum yang ia jual dengan harga Rp 10.000 per porsi. Dari keuntungannya, ia menyisihkan Rp 500.000 untuk tabungan hajinya dan memberikan Rp 50.000 kepada anak-anaknya.

Meskipun usianya sudah tidak muda lagi, Sundusiah tetap semangat untuk terus berjualan bubur sum-sum. Ia bercita-cita untuk terus menebar kebaikan dan membantu sesama setelah kembali dari Tanah Suci.

 

Baca Juga :  HUT ke-63 Korem 162/WB, Danrem Apresiasi Kekompakan TNI-Polri di NTB

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *