Pasar Modal April 2024: Tekanan Global Redup, Penghimpunan Dana Tetap Kuat!
Sebarkan artikel ini
JE-Jakarta – Pasar modal Indonesia menunjukkan performa yang stabil di tengah tekanan global pada bulan April 2024. Meskipun IHSG mengalami koreksi 0,75% secara bulanan, penghimpunan dana di pasar modal masih menunjukkan tren positif dengan total Rp77,64 triliun dari 17 emiten baru.
Pasar saham domestik tidak luput dari pengaruh tekanan global yang menyebabkan IHSG terkoreksi 0,53% secara year-to-date (ytd) ke level 7.234,20. Di sisi lain, kapitalisasi pasar mengalami kenaikan 3,45% ytd mencapai Rp12.077 triliun, dan net buy tercatat sebesar Rp7,95 triliun ytd.
“Tekanan terberat dirasakan di sektor teknologi dan transportasi & logistik, sedangkan rata-rata nilai transaksi harian pasar saham mencapai Rp11,63 triliun ytd,” ungkap Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi, Aman Santosa. Selasa (14/5).
Pasar obligasi juga mengalami pelemahan dengan indeks ICBI turun 0,33% ytd ke level 373,40. Yield SBN secara umum naik rata-rata 41,77 bps di seluruh tenor, dengan investor non-resident mencatatkan net sell sebesar Rp52,19 triliun ytd. Di pasar obligasi korporasi, investor non-resident juga mencatatkan net sell sebesar Rp1,41 triliun ytd.
“Meskipun terjadi koreksi, pasar obligasi dan reksa dana masih menarik bagi investor. Nilai Asset Under Management (AUM) pengelolaan investasi tercatat sebesar Rp810,28 triliun (turun 1,75% ytd), dengan Nilai Aktiva Bersih (NAB) reksa dana tercatat sebesar Rp479,74 triliun (turun 4,33% ytd). Net redemption tercatat sebesar Rp56,18 triliun pada April 2024,” jelasnya.
Di sisi positif, penghimpunan dana di pasar modal masih menunjukkan tren positif. Tercatat nilai Penawaran Umum mencapai Rp77,64 triliun dengan 17 emiten baru. “Masih terdapat 138 pipeline Penawaran Umum dengan perkiraan nilai indikatif sebesar Rp54,33 triliun.” Katanya.
Securities Crowdfunding (SCF) menjadi alternatif pendanaan baru bagi UKM. Sejak diluncurkan pada September 2023, 17 penyelenggara SCF telah mendapatkan izin dari OJK dengan 529 Penerbit, 172.431 pemodal, dan total dana yang dihimpun mencapai Rp1,11 triliun.
“Bursa Karbon juga menunjukkan potensi besar. Sejak diluncurkan pada September 2023, 57 pengguna jasa telah mendapatkan izin dengan total volume sebesar 572.064 tCO2e dan akumulasi nilai sebesar Rp35,31 miliar.”ucapnya.
OJK terus berkomitmen untuk menegakkan hukum di bidang Pasar Modal. Pada April 2024, OJK telah mengenakan Sanksi Administratif berupa denda dan/atau Perintah Tertulis kepada 3 Manajer Investasi dan 1 Emiten atas kasus pelanggaran.
“Selama tahun 2024, OJK telah mengenakan Sanksi Administratif kepada 55 Pihak yang terdiri dari denda, Perintah Tertulis, Pencabutan Izin Orang Perseorangan, dan Peringatan Tertulis.” Pungkansya.