JE-Mataram – Sejak awal berdiri, jurnalekbis.com/tag/btpn-syariah/">btpn Syariah berkomitmen untuk memberdayakan masyarakat inklusi, khususnya perempuan pra sejahtera, dengan visi menciptakan kesempatan tumbuh bersama demi mewujudkan hidup yang lebih berarti.
“btpn Syariah meyakini bahwa perempuan memiliki peran sentral dalam keluarga dan masyarakat. Oleh karena itu, dengan memberdayakan perempuan, BTPN Syariah percaya dapat membawa perubahan positif bagi keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara,” ungkap Ulfa Mariyana, Kepala Pembiayaan Area Lombok dan Madura. Rabu (22/5).
Salah satu fokus utama btpn Syariah di Lombok adalah memberikan akses keuangan, ilmu pengetahuan, suplai barang, dan pasar bagi perempuan prasejahtera. “Hingga kuartal I 2024, btpn Syariah telah menyalurkan pembiayaan sebesar Rp231,86 miliar kepada 71 ribu nasabah perempuan di 5.925 sentra yang tersebar di 48 kecamatan di Lombok.” Jelasnya.
Para nasabah perempuan btpn Syariah di Lombok memiliki berbagai usaha, seperti perdagangan, pertanian, produksi kerajinan khas daerah, dan nelayan. Untuk mendukung perkembangan usaha mereka.
“btpn Syariah menyediakan pelatihan rutin setiap dua minggu sekali melalui pertemuan rutin sentra atau kumpulan,” ujarnya.
Selain itu, btpn Syariah juga melibatkan mahasiswa dalam program pemberdayaan melalui program Bestee. Hingga kuartal I 2024, sebanyak 61 nasabah perempuan telah mendapatkan pendampingan dari 3.168 mahasiswa di lebih dari 959 kecamatan indonesia/">di Indonesia.
“Kami ingin membantu perempuan prasejahtera di Lombok untuk mencapai kemandirian ekonomi dan meningkatkan taraf hidup mereka. Dengan memberikan akses keuangan, pelatihan, dan pendampingan, kami berharap mereka dapat mengembangkan usaha mereka dan berkontribusi pada kemajuan ekonomi di Lombok.” Ucapnya.
Lebih dari sekadar memberikan akses keuangan, btpn Syariah hadir dengan model pemberdayaan holistik yang terintegrasi. Empat pilar utama menjadi fokus btpn Syariah, diantaranya menyediakan produk dan layanan keuangan yang mudah diakses dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat prasejahtera.
“Memberikan pelatihan dan edukasi secara berkala untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan usaha nasabah,” katanya.
Membantu nasabah dalam memasarkan produk mereka melalui berbagai platform dan kerjasama strategis dan melakukan pendampingan secara intensif oleh Community Officer (CO) dan para pihak lainnya untuk membantu nasabah mengembangkan usahanya.
