Sosok Baru di Kursi Penting
Perombakan ini menghadirkan beberapa wajah baru di posisi penting. Irfan Setiaputra ditunjuk sebagai Direktur Utama, menggantikan Ari Askhara yang mengundurkan diri. Prasetio ditunjuk sebagai Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko, Ade R. Susardi sebagai Direktur Niaga dan Layanan, Tumpal Manumpak Hutapea sebagai Direktur Operasi, Rahmat Hanafi sebagai Direktur Teknik, dan H. Salman El Farisy sebagai Direktur Human Capital.
Menuju Garuda yang Agile dan Adaptif
Menurut pihak Garuda Indonesia, perombakan ini bertujuan untuk menjadikan perusahaan sebagai entitas bisnis yang semakin agile, adaptif, dan berdaya saing. Di tengah situasi industri penerbangan yang penuh tantangan, Garuda Indonesia perlu bertransformasi dan berinovasi untuk tetap relevan dan kompetitif.

Akankah Perombakan Ini Mampu Mengubah Nasib Garuda?
Meskipun perombakan direksi merupakan langkah positif, masih banyak pertanyaan yang tersisa mengenai efektivitasnya dalam membawa perubahan signifikan bagi Garuda Indonesia. Tantangan utama yang dihadapi Garuda, seperti utang yang menggunung dan efisiensi operasional yang rendah, membutuhkan solusi strategis yang komprehensif.
Masih Terlalu Dini untuk Menilai
Masih terlalu dini untuk menilai apakah perombakan ini akan membawa perubahan signifikan bagi Garuda Indonesia. Diperlukan waktu dan observasi yang cermat untuk melihat apakah para direksi baru mampu membawa Garuda Indonesia ke arah yang lebih baik.
Pesimisme dan Optimisme Beradu
Di media sosial, beberapa pengguna mengungkapkan pesimisme mereka terhadap perombakan ini, mengingat sejarah panjang Garuda Indonesia yang diwarnai dengan berbagai masalah. Di sisi lain, beberapa pengguna lainnya tetap optimis dan berharap perombakan ini menjadi awal baru bagi Garuda Indonesia untuk bangkit dan kembali menjadi maskapai penerbangan kebanggaan bangsa.