BeritaKesehatanNews

NTB Raih Prestasi Gemilang! Stunting Turun Drastis 8,1 Persen dalam Setahun

×

NTB Raih Prestasi Gemilang! Stunting Turun Drastis 8,1 Persen dalam Setahun

Sebarkan artikel ini
Stunting Turun Drastis 8,1 Persen
Stunting Turun Drastis 8,1 Persen
Kunjungi Sosial Media Kami

JE-Mataram, NTB – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) menorehkan prestasi membanggakan dalam upaya memerangi stunting. Angka stunting di NTB berhasil diturunkan secara drastis hingga 8,1 persen dalam kurun waktu satu tahun, dari 32,7 persen pada tahun 2022 menjadi 24,6 persen di tahun 2023. Pencapaian ini menjadikan NTB sebagai provinsi dengan progres penurunan stunting tertinggi jurnalekbis.com/tag/di-indonesia/">di Indonesia.

Keberhasilan ini disambut gembira oleh berbagai pihak, termasuk Plt Sekretaris Daerah NTB, Ibnu Salim, SH, MSi. Beliau membuka Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Badan Koordinasi Keluarga Berencana Daerah (BKKBN) NTB yang digelar di Hotel Golden Palace, Mataram, pada hari Selasa (28/05) dengan mengapresiasi kerja keras semua pihak yang terlibat.

Baca Juga :  Nuryanti Ajak Perguruan Tinggi Kawal Industrialisasi NTB

“Ini prestasi yang membanggakan,” ujar Ibnu Salim. “Rakerda ini menjadi wadah bagi para pegiat stunting di seluruh kabupaten/kota untuk mengoptimalkan dan mengevaluasi upaya penurunan stunting di NTB.”

Lebih lanjut, Ibnu Salim menekankan bahwa fokus utama pemerintah saat ini adalah mencapai target nasional prevalensi stunting 14 persen. Ia berharap intervensi yang dilakukan oleh pemerintah kabupaten/kota melalui Puskesmas, Posyandu, tim lapangan, dan program-program terkait ibu dan anak dapat ditingkatkan intensitasnya.

Sementara itu, Plt Kepala Perwakilan BKKBN NTB, Drs Samsul Anam, MPh, menjelaskan bahwa program pembangunan keluarga (Bangga Kencana) dan kependudukan juga menyasar kualitas kesehatan dan kesejahteraan keluarga. Capaian pembangunan keluarga di NTB menunjukkan tren positif, seperti penurunan angka kelahiran sebesar 2,34 persen, penurunan angka kelahiran remaja dari 42,6 persen menjadi 41,08 persen, dan beberapa capaian terbaik lainnya secara nasional.

Baca Juga :  InJourney Gelar Pasar Sembako Murah di Manggarai Barat Bantu Ketahanan Pangan Masyarakat

Namun, Samsul Anam juga mengakui bahwa masih banyak hal yang perlu dibenahi, seperti rendahnya kepesertaan KB (25 persen), tingginya tingkat diskontinuitas KB (23,2 persen), dan beberapa indikator pembangunan keluarga lainnya yang masih rendah.

“Kita berharap dengan raker ini, pemerintah daerah dan mitra kerja dapat mengevaluasi hal-hal tersebut dan mendorong capaiannya,” ujar Samsul Anam.

Rakerda BKKBN NTB diikuti oleh 730 peserta secara daring dan 230 peserta secara luring, terdiri dari tenaga kesehatan dan Satgas Stunting se-NTB. Rakerda ini diharapkan dapat menghasilkan strategi dan program yang lebih efektif untuk mempercepat penurunan stunting di NTB dan mencapai target nasional 14 persen.

Pencapaian NTB dalam Penurunan Stunting:

  • Penurunan stunting 8,1 persen dalam setahun (dari 32,7 persen di tahun 2022 menjadi 24,6 persen di tahun 2023)
  • Menjadi provinsi dengan progres penurunan stunting tertinggi di Indonesia
  • Penurunan angka kelahiran 2,34 persen
  • Penurunan angka kelahiran remaja dari 42,6 persen menjadi 41,08 persen

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *