JE-Mataram – Ribuan pelaku seni musik kreasi Kecimol dari seluruh Lombok yang tergabung dalam jurnalekbis.com/tag/aliansi-kecimol-ntb/">Aliansi Kecimol NTB hari ini (Selasa, 4 Juni 2024) melakukan aksi demo di depan kantor Gubernur NTB. Mereka menuntut hukum/">aparat penegak hukum untuk menindak tegas aksi menari erotis di jalan yang dianggap merusak budaya dan moral masyarakat NTB.
Aksi demo yang diikuti oleh sekitar 1500 orang ini membawa puluhan truk sound (alat musik khas Kecimol) sebagai bentuk protes mereka. Amaq Mila, Koordinator Aliansi Kecimol NTB, menyampaikan tiga tuntutan utama dalam aksinya:
- Penangkapan dan penahanan pelaku aksi menari erotis di jalan oleh aparat penegak hukum.
- Pemblokiran dan penghapusan akun media sosial yang memuat konten erotisme oleh Dinas Kominfo.
- Pembuatan peraturan gubernur tentang tata laksana berkesenian di NTB untuk melindungi pelaku seni Kecimol yang telah terdaftar dalam asosiasi.
Amaq Mila menegaskan bahwa aksi menari erotis di jalan tidak sesuai dengan adat dan budaya NTB, serta dapat merusak moral masyarakat.
“Menari erotis di tengah jalan itu yang kita sesalkan karena tidak sesuai dengan adat dan budaya agama kita,” kata Amaq Mila.
Ia juga menyatakan bahwa para pelaku seni Kecimol telah berkomitmen untuk tidak menampilkan hal-hal erotis dalam pertunjukan mereka.
“Maka para Kecimol ini tidak akan lagi menampilkan hal-hal erotis itu. Kami meminta para pendemo untuk menandatangani pakta integritas dan mereka sudah siap menandatanganinya,” jelas Amaq Mila.
Ketua Majelis Adat Sasak, Lalu Sajim Sastrawan, yang turut hadir dalam aksi demo ini mendukung tuntutan para pelaku seni Kecimol. Ia mengatakan bahwa aksi menari erotis di jalan dapat menurunkan moral masyarakat dan merusak budaya Sasak.
“Yang menari erotis itu orang Sasak, yang melihat orang Sasak, ini artinya kita membiarkan penurunan moral yang ada di daerah kita. Jadi bentuk jawab kita pemerintah bertanggung jawab, dan tanggung jawab kita semua,” kata Lalu Sajim.
Aksi demo ini berlangsung dengan tertib dan kondusif. Para pendemo menyampaikan tuntutan mereka dengan damai dan mendapatkan tanggapan positif dari pihak pemerintah NTB.