JE-Lombok Tengah – jurnalekbis.com/2024/07/03/shell-eco-marathon-asia-pacific-and-the-middle-east-2024-inovasi-muda-untuk-masa-depan-transportasi-hemat-energi-di-mandalika/" target="_blank" rel="noopener">Shell Eco-marathon kembali meramaikan Sirkuit Internasional Mandalika, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Ajang tahunan ini mempertemukan para pelajar dan mahasiswa dari seluruh dunia untuk mendorong batas-batas efisiensi energi dalam sebuah kompetisi seru.
Musim ini menandai kembalinya tiga kompetisi regional, yang masing-masing menjadi tuan rumah Kejuaraan Regional yang epik, dan dua acara lokal. Kompetisi tahun 2024 ini membuka peluang bagi generasi baru “Changemakers” muda yang brilian untuk menguji keterampilan desain, teknologi, dan teknik mereka dengan kendaraan hemat energi, baik di dalam maupun di luar lintasan.
Salah satu tim yang menarik perhatian adalah tim dari Akademi Komunitas Olat Maras Sumbawa. Berbekal semangat dan tekad kuat, mereka kembali ke arena Shell Eco-marathon dengan membawa prototipe listrik/">kendaraan listrik yang telah disempurnakan.
“Tahun ini kami menggunakan prototipe kendaraan pln-siap-pasok-listrik-andal-untuk-mxgp-2024-di-lombok-73-posko-siaga-didukung-691-personel/" target="_blank" rel="noopener">listrik, kami memilih jurusan energi terbarukan karena memang cocok dengan fokus kendaraan kami,” jelas Ahmad Jaya, Direktur Akademi Komunitas Olat Maras Sumbawa. Rabu (3/7).

Tim dari Akademi Komunitas Olat Maras Sumbawa tidak henti-hentinya melakukan penyempurnaan pada kendaraan mereka. “Salah satu keunggulan kendaraan ini adalah penggunaan mesin UP sebagai penggeraknya, mesin ini lebih cepat dan ringan dibandingkan dengan kendaraan sebelumnya,” ungkap Ahmad Jaya.
Hasilnya, tim ini optimis dapat mencapai target mereka yaitu sepuluh besar dan yakin kendaraan rakitan anak didiknya lolos.
“Kami belajar banyak dari pengalaman tahun lalu dan yakin kendaraan ini lebih baik.” ujar Ahmad Jaya.
Berbagai perubahan strategis telah dilakukan tim untuk meningkatkan performa kendaraan mereka, mulai bahan bakar yang digunakan berbeda dan meningkatkan kecepatan menjadi 60 km/jam.
“Jarak tempuhnya pun meningkat menjadi 90 km.” ucap jaya.
Tim ini tergolong baru dan hanya memiliki waktu tiga bulan untuk mempersiapkan diri. Timnya terdiri dari 8 orang, termasuk 6 mahasiswa.
“Mereka masih meraba-raba, tapi kami yakin mereka bisa memberikan yang terbaik.” Kata Jaya.
Shell Eco-marathon bukan hanya tentang kompetisi, tetapi juga tentang mendorong inovasi dan inspirsi bagi generasi muda untuk menciptakan masa depan yang lebih berkelanjutan. Semangat dan kegigihan tim dari Akademi Komunitas Olat Maras Sumbawa patut diacungi jempol, dan mereka menjadi contoh bagaimana generasi muda dapat berkontribusi dalam menciptakan solusi energi yang lebih ramah lingkungan.