Lombok Barat, Jurnalekbis.com- Pada Minggu siang (22/9/2024), delapan unit rumah toko (ruko) di Simpang 4 Gerung, tepatnya di Jalan Soekarno-Hatta, Lingkungan Dodokan, Kelurahan Gerung Selatan, Kecamatan Gerung, Kabupaten Lombok Barat, mengalami kebakaran-hanguskan-9-rumah-dinas-polisi-di-bima-kota/" target="_blank" rel="noopener">kebakaran hebat. Kebakaran tersebut memicu kerugian besar karena cepatnya api menjalar ke seluruh ruko, yang sebagian besar berisi barang-barang mudah terbakar.
Peristiwa kebakaran ini terjadi sekitar pukul 13:00 WITA. Ruko yang terbakar milik Muhammad Amin, yang digunakan untuk menyimpan barang dagangan kelontong. Berdasarkan informasi dari warga setempat dan tim pemadam kebakaran, api diduga berasal dari arus pendek listrik di salah satu ruko
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Lombok Barat, M. Sahlan, mengungkapkan bahwa penyebab sementara kebakaran diperkirakan karena korsleting listrik yang memicu percikan api di bagian bawah ruko. Api kemudian dengan cepat menyebar ke ruko lainnya yang berdekatan, karena sebagian besar barang di dalam ruko terbuat dari kertas, plastik, dan bahan mudah terbakar lainnya.

“Untuk sementara dugaan kami api berasal dari korsleting listrik di bagian bawah ruko. Karena ruko tersebut tertutup dan banyak menyimpan barang-barang kelontong yang mudah terbakar, api dengan cepat menjalar ke ruko lainnya,” ungkap M. Sahlan.
Sebanyak empat unit pemadam kebakaran (damkar) dari Kabupaten Lombok Barat diturunkan untuk memadamkan api. Selain itu, satu unit tangki air dari Lombok Barat juga dikerahkan untuk membantu upaya pemadaman.
“Bantuan tambahan datang dari Kota Mataram yang mengirimkan satu unit pemadam kebakaran,” ucap Sahlan.
Dengan upaya gabungan ini, petugas berhasil memadamkan api setelah bekerja keras selama beberapa jam. Untuk proses pendinginan, diperlukan sebanyak 13 tangki air agar api benar-benar padam dan tidak menyala kembali.
“Alhamdulillah, kami berhasil memadamkan api dan proses pendinginan telah selesai. Sebanyak 13 tangki air telah digunakan untuk memastikan api benar-benar padam,” jelas Sahlan.
Meskipun penyelidikan masih berlangsung, dugaan sementara penyebab kebakaran adalah korsleting listrik. Namun, investigasi lebih lanjut dari pihak berwenang sedang dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kebakaran.
Ruko yang terbakar mayoritas merupakan tempat penyimpanan barang-barang kelontong, dan karena bahan-bahan tersebut mudah terbakar, api dengan cepat melahap delapan ruko yang ada. Tiupan angin yang cukup kencang juga mempercepat penyebaran api, sehingga membuat kobaran semakin sulit dikendalikan pada awalnya.
Kerugian materiil akibat kebakaran ini diperkirakan cukup besar, mengingat banyaknya barang dagangan yang ikut terbakar. Para pemilik ruko, termasuk Muhammad Amin, yang merupakan pemilik delapan unit ruko yang terbakar, sedang menaksir total kerugian yang harus mereka tanggung.