DaerahEkonomiFoodsNewsPasar

GPM: Upaya NTB Stabilkan Harga dan Kendalikan Inflasi

×

GPM: Upaya NTB Stabilkan Harga dan Kendalikan Inflasi

Sebarkan artikel ini
GPM: Upaya NTB Stabilkan Harga dan Kendalikan Inflasi

Mataram, Jurnalekbis.com – Gerakan Pangan Murah Serentak (GPMS) kembali diselenggarakan oleh Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB). Bertempat di Teras Udayana, Kota Mataram, kegiatan ini diikuti oleh berbagai pelaku usaha pangan, ritel modern seperti Indomart, Alfamart, serta sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), Bulog, koperasi, dan lainnya. GPMS bertujuan untuk menstabilkan harga pangan, meningkatkan akses masyarakat terhadap pangan murah, dan mengendalikan inflasi di wilayah NTB.

Gerakan Pangan Murah (GPM) diinisiasi oleh Pemerintah Provinsi NTB untuk menyediakan komoditas pangan dengan harga lebih rendah dibandingkan harga pasar. Plh Kadis Ketahanan Pangan Provinsi NTB, Muhammad Suaidi, SE, menjelaskan bahwa GPM ini menjadi langkah strategis dalam menjaga kestabilan harga pangan di tengah situasi ekonomi yang tidak menentu. Berbagai komoditas pokok seperti beras, telur, minyak goreng, cabai, bawang merah, bawang putih, daging ayam, sayuran, buah-buahan, serta produk olahan lainnya dijual dengan harga lebih murah, memberikan keringanan kepada masyarakat.

Beberapa komoditas yang dijual dalam Gerakan Pangan Murah meliputi: Beras, Telur ayam, Minyak goreng, Cabai rawit, cabai keriting, cabai besar. Bawang merah, bawang putih. Daging ayam, Aneka sayuran dan buah-buahan dan Produk olahan lokal, Harga komoditas di GPMS ditetapkan lebih rendah dari harga pasar, membantu masyarakat terutama kalangan menengah ke bawah mendapatkan akses pangan yang lebih terjangkau.

Baca Juga :  PLN Bantu Konservasi Penyu Untuk Jaga Keseimbangan Ekosistem Laut

Menurut Suaidi, GPM tidak hanya bertujuan untuk menyediakan pangan murah, tetapi juga sebagai upaya pengendalian inflasi dan menjaga pasokan pangan yang stabil. “Kegiatan GPM tentu sangat bermanfaat dalam menjaga stabilisasi harga dan pasokan pangan serta pengendalian inflasi, terutama saat terjadi gejolak harga di pasar, baik karena faktor musiman maupun saat peringatan hari besar keagamaan,” jelasnya.

Kegiatan ini sangat penting terutama menjelang hari-hari besar keagamaan, seperti Natal dan Tahun Baru, di mana harga pangan biasanya mengalami kenaikan, meskipun tidak signifikan. Dengan adanya GPM, masyarakat yang berasal dari kalangan menengah ke bawah tetap bisa mendapatkan kebutuhan pokok mereka dengan harga yang lebih terjangkau.

Suaidi menekankan bahwa Gerakan Pangan Murah akan terus dilaksanakan pada tahun-tahun mendatang, baik melalui dukungan anggaran dari APBN maupun APBD Provinsi NTB. Meskipun ada penurunan dukungan anggaran dari APBN pada tahun sebelumnya, Pemprov NTB optimis bahwa dukungan ini akan terus berlanjut. “Kita yakin support anggaran dari APBN ini akan terus kita peroleh walaupun tahun-tahun sebelumnya ada penurunan,” tambah Suaidi. Dukungan dari Badan Pangan Nasional juga diharapkan agar program ini tetap berjalan demi kesejahteraan masyarakat NTB.

Baca Juga :  Dua Tersangka Pengerusakan dan Penganiayaan di Lombok Barat Ditahan!

Selain penjualan pangan murah, GPMS 2024 juga menghadirkan kegiatan menarik lainnya, seperti lomba kudapan berbahan alami yang dapat ditemukan di lingkungan sekitar. Lomba ini diikuti oleh berbagai pelaku usaha pangan di Kota Mataram, dengan tujuan meningkatkan kreativitas masyarakat dalam memanfaatkan bahan pangan lokal secara efektif.

Selain itu, pada acara ini juga dilangsungkan kampanye Stop Boros Pangan. Kampanye ini merupakan bagian dari Gerakan Selamatkan Pangan (GSP) yang dicanangkan oleh Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebagai upaya untuk mencegah pemborosan pangan (food waste) serta mendorong perubahan perilaku masyarakat dalam hal konsumsi pangan. Kampanye ini mengajak masyarakat untuk lebih bijak dalam mengelola pangan, termasuk mencegah pemborosan dan mendaur ulang makanan sisa menjadi varian menu baru.

Badan Pangan Nasional (Bapanas) terus menggalakkan sosialisasi mengenai Stop Boros Pangan. Melalui tulisan, konten video, hingga inovasi pengolahan pangan berlebih, kampanye ini diharapkan dapat menarik perhatian anak-anak muda untuk lebih peduli terhadap upaya mengurangi food waste. Salah satu tujuan utama dari kampanye ini adalah mengubah pola pikir masyarakat dalam memanfaatkan sisa pangan agar bisa digunakan kembali dalam berbagai bentuk produk pangan yang bernilai.

Baca Juga :  Gala Siswa Indonesia (GSI) Kembali Digelar: Dukungan untuk Talenta Sepakbola Muda Indonesia

Kampanye Stop Boros Pangan diharapkan dapat membantu masyarakat mengurangi limbah pangan, yang menurut data global, merupakan salah satu masalah utama dalam rantai pasokan pangan dunia. Tidak hanya merugikan secara ekonomi, tetapi pemborosan pangan juga berdampak negatif terhadap lingkungan, terutama dalam hal emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari proses pembuangan sisa pangan.

Keberadaan Gerakan Pangan Murah Serentak membawa manfaat besar bagi masyarakat NTB, terutama dalam upaya mengatasi lonjakan harga yang kerap terjadi di pasar. Dengan adanya GPMS, masyarakat bisa mendapatkan akses lebih mudah dan lebih murah terhadap berbagai komoditas pangan. Selain itu, GPMS juga mendukung program pemerintah dalam menjaga ketahanan pangan nasional dan mengurangi angka inflasi, khususnya di sektor pangan.

Selain itu, kegiatan seperti lomba kudapan dan kampanye Stop Boros Pangan tidak hanya menjadi ajang sosialisasi, tetapi juga memotivasi masyarakat untuk lebih sadar dalam mengelola dan mengonsumsi pangan. Dengan adanya upaya ini, diharapkan dapat tercipta budaya yang lebih bijak dalam hal pengelolaan pangan, serta mengurangi angka pemborosan pangan di tingkat lokal dan nasional.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *