Lombok Tengah, Jurnalekbis.com – Pemerintah terus memperkuat upaya mendukung pangan/">ketahanan pangan masyarakat melalui program bantuan sosial berupa distribusi beras di sejumlah daerah indonesia/">di Indonesia. Salah satu fokus distribusi bantuan pangan kali ini adalah wilayah Kabupaten Lombok Tengah, khususnya di Desa Kramat Jati dan Desa Truwai.
“Pendistribusian bantuan mulai dilaksanakan dengan menyasar 1.079 Kepala Keluarga (KK) di Desa Kramat Jati dan 4.844 Penerima Bantuan Pangan (PBP) di Desa Truwai,” ungkap Wakil Pimpinan Wilayah (Wapimwil) Bulog NTB, Musazdin Said. Kamis (5/12/2024).
Musazdin, menjelaskan bahwa di Desa Kramat Jati, Kecamatan Praya Barat Daya, sekitar 10 ton 70 kilogram beras telah dialokasikan untuk disalurkan kepada penerima manfaat. Sementara itu, Desa Truwai dengan jumlah penerima yang lebih banyak juga mulai mendapatkan distribusinya secara bertahap.
“Proses distribusi membutuhkan waktu sekitar 5 hingga 7 hari, mengingat banyak warga yang sedang sibuk dengan musim tanam padi dan kegiatan pertanian lainnya,” ungkap Musazdin.
Musim tanam yang sedang berlangsung menjadi salah satu tantangan dalam distribusi bantuan di Lombok Tengah. Banyak warga yang sibuk di sawah dan ladang sehingga distribusi memerlukan waktu ekstra. Namun demikian, Musazdin memastikan bahwa bantuan tetap berjalan sesuai jadwal dan dioptimalkan agar segera sampai kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Selain faktor aktivitas warga, kondisi geografis dan keterbatasan akses juga menjadi kendala di beberapa wilayah. Kendati demikian, distribusi bantuan di Kabupaten Lombok Tengah telah menunjukkan progres yang signifikan sejak dimulai awal pekan ini,” ujar Musazdin.
Tidak hanya di Lombok Tengah, distribusi bantuan pangan juga berlangsung di wilayah lain di Nusa Tenggara Barat (NTB). Beberapa daerah seperti Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Utara telah mulai menerima alokasi bantuan sejak pekan ini.
“Di Pulau Sumbawa, pendistribusian sudah dimulai sejak Rabu (4/12/2024) di Kabupaten Sumbawa dan Sumbawa Barat. Sementara itu, distribusi di Kota Bima dan Kabupaten Dompu baru dimulai hari ini, dengan target penyelesaian pada esok hari. Kabupaten Bima diperkirakan akan menjadi salah satu wilayah terakhir yang menyelesaikan distribusi dalam tahap ini,” jelas Musazdin.
Program distribusi bantuan pangan ini ditargetkan selesai pada 18 Desember 2024 untuk seluruh wilayah penerima manfaat. Batas waktu administrasi penyerahan bantuan dijadwalkan tuntas pada 31 Desember 2024, memastikan transparansi dan akuntabilitas program.
“Adapun total alokasi bantuan pada tahap ketiga ini mencapai 643.000 PBP atau setara dengan 6.430 ton beras untuk satu bulan terakhir di tahun 2024. Tahap ketiga ini melengkapi dua tahap sebelumnya yang telah dilaksanakan sepanjang tahun, bertujuan untuk membantu masyarakat yang terdampak bencana alam dan kondisi ekonomi sulit menjelang akhir tahun,” ucap Musazdin.
Berbeda dengan daerah lain, pendistribusian bantuan pangan di Kota Mataram masih tertunda. Penundaan ini disebabkan oleh kendala administrasi yang berkaitan dengan pelaksanaan pemilihan kepala daerah (Pilkada) yang baru saja selesai, akan tetapi untuk pendistribusianya sudah dijadwalkan dan diupayakan akan selesai terdistribusi sebelum tanggal 18 Desember.
Program bantuan pangan ini tidak hanya bertujuan untuk meringankan beban masyarakat dalam memenuhi kebutuhan pokok, tetapi juga menjadi bagian dari strategi mendukung ketahanan pangan nasional. Bantuan ini diharapkan dapat memberikan dampak positif, terutama bagi keluarga penerima manfaat yang berada di daerah rawan pangan atau terdampak bencana.
“Program ini mencerminkan komitmen pemerintah untuk terus hadir di tengah masyarakat dan memastikan kebutuhan pangan dasar tetap terpenuhi, terutama dalam menghadapi tantangan ekonomi di akhir tahun,” titup Musazdin.