BusinessEkonomi

XL Axiata Bantu Pesantren Darul Muttaqien Lombok Timur Ciptakan Usaha Mandiri

×

XL Axiata Bantu Pesantren Darul Muttaqien Lombok Timur Ciptakan Usaha Mandiri

Sebarkan artikel ini
XL Axiata Bantu Pesantren Darul Muttaqien Lombok Timur Ciptakan Usaha Mandiri

Lombok Timur, Jurnalekbis.com – Pesantren Darul Muttaqien NWDI di Kecamatan Montong Gading, Lombok Timur, menjadi pionir dalam pemanfaatan teknologi Internet of Things (IoT) untuk memberdayakan ekonomi berbasis budidaya maggot. Program inovatif ini didukung penuh oleh XL Axiata melalui teknologi canggih yang dirancang khusus untuk mendukung keberlanjutan usaha di pesantren. Kamis (5/12).

Regional Group Head XL Axiata East Region, Dodik Ariyanto, menjelaskan bahwa teknologi IoT yang dikembangkan membantu mengawasi dan mengontrol suhu serta kelembaban kandang maggot secara otomatis.

“Maggot membutuhkan suhu ideal antara 16 hingga 32 derajat Celcius. Jika suhu terlalu panas, kipas otomatis akan menyala untuk mendinginkan. Sebaliknya, jika suhu terlalu dingin, alat ini akan memanaskannya,” jelas Dodik.

Teknologi ini memungkinkan pengurus pesantren memantau kondisi kandang maggot hanya melalui ponsel, dimanapun berada. Solusi ini dirancang oleh XCAM, tim inovasi XL Axiata, yang bekerja sama dengan program Kampus Merdeka.

Baca Juga :  EPIKS: Mendorong Inklusi Keuangan Syariah Melalui Pesantren

Maggot memiliki nilai ekonomi tinggi, digunakan sebagai pakan ikan, pupuk tanaman, hingga bahan baku kosmetik dalam bentuk tepung. Berdasarkan data dari Kementerian terkait, potensi nilai ekonomi tepung maggot mencapai Rp 53,1 triliun per tahun.

klink di bawah ini :

 

“Kami berharap pesantren seperti Darul Muttaqien menjadi pelopor dalam mengembangkan budidaya maggot di Lombok Timur,” kata Dodik.

Untuk memulai budidaya maggot, dibutuhkan modal awal sekitar Rp 150 juta untuk peralatan, termasuk wadah dan teknologi pendukung. Namun, alat IoT yang digunakan saat ini masih berupa donasi dari XL Axiata, meski tidak menutup kemungkinan dipasarkan dalam skala besar jika ada permintaan.

Baca Juga :  Gerakan Gotong Royong Bhakti Stunting di Lombok Timur, Ini Penekanan Wagub Umi Rohmi Bagi Kader Posyandu

TGH. Adi Rimbun Kusuma Negara, Pengasuh Pesantren Darul Muttaqien, mengungkapkan bahwa program ini membawa manfaat besar bagi pesantren. Limbah dapur yang sebelumnya dibuang kini dapat dimanfaatkan sebagai pakan maggot.

Santri di pesantren ini sekitar 220 orang. Limbah dapur dari masakan untuk santri menjadi bahan baku yang ideal untuk maggot,” ujarnya.

Budidaya maggot juga memberikan pelatihan mandiri kepada santri, membekali mereka dengan pengetahuan tentang pengelolaan usaha yang berkelanjutan.

Keberadaan pesantren yang dekat dengan wilayah pengusaha ikan tawar, termasuk penghasil ikan nila terbesar di Lombok Timur, memberikan peluang besar untuk pemasaran maggot.

“Insyaallah, pemasaran maggot ini tidak sulit. Ini juga menjadi bagian dari pembelajaran santri tentang wirausaha,” tambah TGH. Adi Rimbun.

Baca Juga :  Meriahkan Hari Pelanggan Nasional 2023, PLN NTB Gelar Promosi di Acara Car Free Day

Program ini diharapkan menjadi inspirasi bagi pesantren lain untuk memanfaatkan potensi maggot. Selain memberikan dampak ekonomi, teknologi IoT yang diterapkan juga mendukung efisiensi dan keberlanjutan lingkungan.

“Inovasi seperti ini membantu pesantren tidak hanya mandiri secara ekonomi, tetapi juga menjadi pusat pembelajaran berbasis teknologi,” pungkas Dodik.

Dengan program ini, Pesantren Darul Muttaqien NWDI membuktikan bahwa teknologi modern seperti IoT dapat diintegrasikan dalam pemberdayaan ekonomi berbasis pesantren, memberikan manfaat ekonomi, sosial, dan lingkungan secara berkelanjutan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *