Mataram, Jurnalekbis.com – Bursa Efek Indonesia (BEI) terus menunjukkan komitmennya dalam mendorong pertumbuhan investor pasar modal di Nusa Tenggara Barat (NTB). Hingga November 2024, tercatat sebanyak 726 kegiatan edukasi pasar modal telah dilaksanakan dengan total peserta mencapai 74.606 orang.
Pada tahun 2025, BEI akan semakin menggencarkan kegiatan edukasi dan sosialisasi terkait pasar modal di NTB. Salah satu langkah strategisnya adalah dengan melibatkan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) NTB, agar pertumbuhan investor pasar modal di NTB dapat meningkat lebih pesat.
klik link dibawah ini:
Investasi Meningkat, Pasar Modal NTB Meroket 20% di Tahun 2024
Kepala Bursa Efek Indonesia (BEI) NTB, Gusti Bagus Ngurah Putra Sandiana, menyatakan bahwa kegiatan edukasi ini melibatkan sejumlah stakeholder terkait, termasuk perusahaan sekuritas, asset management, galeri investasi, komunitas pasar modal, dan duta pasar modal.
“Sebanyak 546 orang secara aktif melakukan kegiatan edukasi kepada masyarakat di NTB,” ujar Sandiana, Minggu (15/12).
Beberapa perusahaan yang dilibatkan dalam edukasi pasar modal di antaranya adalah Phintraco Sekuritas, Sucor Sekuritas, BRI Danareksa Sekuritas, Phillip Sekuritas Indonesia, MNC Sekuritas, NH Korindo Sekuritas, dan Sinarmas Asset Management. Semua perusahaan tersebut memiliki perwakilan di NTB.
Untuk meningkatkan distribusi informasi, BEI NTB bekerja sama dengan Galeri Investasi (GI) di berbagai perguruan tinggi NTB, seperti Universitas Mataram, STIE AMM Mataram, Universitas Teknologi Sumbawa, Universitas Islam Al-Azhar, Universitas Samawa, STIE Bima, dan lainnya.

BEI juga telah menjajaki perluasan kerja sama dengan mendirikan Galeri Investasi Edukasi (GIE) di sejumlah sekolah menengah atas (SMA) di NTB. Di antaranya adalah SMAN 2 Mataram, SMAN 3 Selong, SMAN 1 Selong, SMAN 1 Gerung, SMK Negeri 1 Mataram, SMAN 1 Utan, SMAN 1 Moyo Utara, SMAN 2 Jonggat, dan masih banyak lagi.
Bersama Asosiasi Jaringan Pengusaha Nasional (JAPNAS) NTB, BEI juga mendirikan Galeri Investasi Digital (GID) dan Galeri di Desa Lantan, Lombok Tengah. Selain itu, BEI juga bekerja sama mendirikan Galeri Investasi Syariah di Pondok Pesantren Raudhatul Azhar Lotim.
Aktivitas komunitas saham di NTB juga berkontribusi terhadap perkembangan pasar modal di wilayah ini. Komunitas-komunitas tersebut antara lain Sasambo Investor Community, Investor Saham Pemula Komunitas Lumbung Saham, dan Inkubator Pasar Modal Universitas Mataram.
“Kami juga aktif melakukan sosialisasi pentingnya Go Public kepada perusahaan-perusahaan yang ada di NTB,” sambung Sandiana.
Sandiana menekankan pentingnya sosialisasi Go Public untuk memberikan wawasan mengenai pentingnya perusahaan bertumbuh melalui Pasar Modal Indonesia. BEI NTB juga aktif memberikan edukasi terkait pendanaan di pasar modal dan Securities Crowd Funding (SCF) kepada UMKM di NTB.
Berkat upaya edukasi yang dilakukan BEI NTB, tercatat adanya pertumbuhan signifikan pada jumlah investor pasar modal dan aset saham. Hingga November 2024, jumlah investor pasar modal di NTB naik 20 persen atau sebanyak 24.241 Single Investor Identification (SID). Sedangkan total aset saham mencapai lebih dari Rp 2,7 triliun.