News

Bencana Banjir dan Longsor di Bima: Tanggul Tak Mampu Menahan Debit Air

×

Bencana Banjir dan Longsor di Bima: Tanggul Tak Mampu Menahan Debit Air

Sebarkan artikel ini
Bencana Banjir dan Longsor di Bima: Tanggul Tak Mampu Menahan Debit Air
Kunjungi Sosial Media Kami

Mataram, Bencana alam banjir dan tanah longsor melanda beberapa desa di Kecamatan Bolo dan Soromandi, Kabupaten Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Selasa, 17 Desember 2024. Bencana ini disebabkan oleh luapan air akibat derasnya aliran air dari arah Gunung Donggo yang mengakibatkan tanggul drainase tidak mampu menahan debit air yang mengalir.

Di Desa Reda dan Nggembe, Kecamatan Bolo, banjir terjadi akibat tanggul drainase di sekitar wilayah Desa Reda tidak mampu menahan debit air. Sementara di Desa Nggembe, banjir diakibatkan oleh meluapnya Sungai di Dusun Jala. Akibat kejadian ini, 329 Kepala Keluarga (KK) terdampak dan 320 unit rumah serta dua sekolah terendam di Desa Reda. Di Desa Nggembe, 204 KK terdampak dan 177 unit rumah serta satu sekolah terendam.

Baca Juga :  Mobil Meledak, Rumah di Sandubaya Ludes Dilalap Api

Meskipun kejadian ini cukup parah, tidak ada warga yang mengungsi dan kondisi air saat ini sudah surut.

Banjir juga melanda Desa Punti dan Desa Lewintana di Kecamatan Soromandi. Luapan air dari arah gunung menyebabkan tanggul drainase tidak mampu menahan debit air. Di Desa Punti, 38 KK terdampak dan 38 unit rumah terendam, sedangkan di Desa Lewintana, 60 KK terdampak dan 60 unit rumah terendam. Kondisi saat ini sudah kondusif dan air telah surut.

Di Desa Kananta, Kecamatan Soromandi, terjadi tanah longsor yang diakibatkan oleh derasnya aliran air dari arah tebing Gunung So Amu. Material batu dan kerikil menutupi setengah badan jalan raya di tanjakan So Amu sepanjang 8 meter, sehingga mengganggu arus lalu lintas di area tersebut.

Baca Juga :  Lombok Barat Tanam 1 Juta Hektar Jagung, Dorong Swasembada Pangan

Dalam upayanya, BPBD Provinsi NTB, yang dipimpin oleh Ir. H. Ahmadi, berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Bima dan stakeholder terkait untuk penanganan lanjutan. Tim BPBD Bima saat ini sedang melakukan assessment dan penanganan darurat bencana terhadap daerah terdampak, serta melakukan pelaporan dan diseminasi informasi.

Kepala BPBD Provinsi NTB, Ir. H. Ahmadi, mengimbau masyarakat agar berhati-hati selama puncak musim hujan ini. Masyarakat diharapkan untuk tidak membuang sampah pada saluran air dan membersihkan drainase guna mengantisipasi terjadinya luapan air saat hujan terjadi. Selain itu, masyarakat juga perlu mewaspadai potensi hujan dan angin kencang yang dapat terjadi secara tiba-tiba.

“Tetap perhatikan informasi BPBD Provinsi NTB dan BMKG guna mengantisipasi dampak bencana maupun kerugian dalam perencanaan kegiatan Anda ke depan dan tetap selalu menjaga kesehatan,” ujar Kepala BPBD Provinsi NTB, Ir. H. Ahmadi.

Baca Juga :  Gempa Bumi 3,8 Magnitudo Guncang Lombok Utara: Tidak Berpotensi Tsunami

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *