Mataram,Jurnalekbis.com – Nusa Tenggara Barat (NTB) akan menghadapi cuaca ekstrem pada periode 25–31 Desember 2024, berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Kepala Stasiun Meteorologi ZAM, Satria Topan Primadi, S.Si, menyatakan bahwa gangguan atmosfer seperti gelombang Kelvin, Ekuatorial Rossby, dan pertemuan massa udara menyebabkan potensi hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
BMKG mencatat bahwa hujan sedang hingga lebat akan terjadi di berbagai wilayah NTB, termasuk:
- Kota Mataram
- Lombok Barat
- Lombok Tengah
- Lombok Timur
- Sumbawa
- Dompu
- Bima
Selain itu, potensi gelombang tinggi antara 1,25–2,5 meter juga akan terjadi di Selat Lombok, Selat Alas, dan Samudra Hindia bagian selatan.
Kondisi cuaca ekstrem ini dapat menyebabkan sejumlah risiko dan dampak, antara lain:

- Banjir dan Tanah Longsor: Hujan lebat berpotensi menyebabkan banjir dan tanah longsor di berbagai wilayah NTB.
- Angin Puting Beliung dan Pohon Tumbang: Angin kencang dapat mengakibatkan angin puting beliung dan pohon tumbang yang berbahaya bagi keselamatan masyarakat.
- Gangguan Aktivitas Transportasi Laut: Gelombang tinggi dapat mengganggu aktivitas transportasi laut dan membahayakan pelayaran.
BMKG mengimbau masyarakat dan pihak terkait untuk mengambil langkah-langkah mitigasi berikut guna mengurangi dampak negatif cuaca ekstrem:
- Memastikan Infrastruktur Siap: Pastikan sistem pengelolaan air dan infrastruktur lainnya siap menghadapi curah hujan tinggi.
- Penghijauan dan Pencegahan Penebangan Pohon: Lakukan penghijauan dan hindari penebangan pohon secara sembarangan untuk mengurangi risiko tanah longsor.
- Koordinasi Antarinstansi: Perkuat koordinasi antarinstansi untuk kesiapsiagaan bencana dan penanganan darurat.
- Memantau Informasi Cuaca Terkini: Pantau informasi cuaca terkini melalui platform BMKG, seperti situs resmi dan media sosial.
Langkah-langkah mitigasi ini diharapkan dapat mengurangi dampak negatif cuaca ekstrem dan melindungi masyarakat NTB selama periode Natal hingga Tahun Baru.