Mataram, Juranalekbis.com – Sebagai lembaga yang bertugas menjaga stabilitas jurnalekbis.com/tag/ekonomi/">ekonomi, Bank Indonesia berperan penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah. Salah satu langkah strategis yang diambil adalah mendorong peningkatan ekspor produk unggulan agar lebih dikenal di pasar global. Hal ini terbukti dalam agenda seremonial pelepasan ekspor produk ntb/">kemiri NTB, yang dilaksanakan oleh Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi NTB.
PT Mujnah Kemiri Lombok, sebuah UMKM yang bergerak di bidang produksi kemiri, berhasil mengekspor ±20 ton kemiri ke Jeddah. Produk unggulan ini memiliki nilai penjualan mencapai Rp795 juta, hasil dari business matching dengan Al-Dawilah Trading & Co pada kegiatan Trade Expo Indonesia (TEI) 2024 yang berlangsung di Jakarta pada tanggal 9 – 12 Oktober 2024.
Menurut Mujnah, pengusaha kemiri, ekspor kemiri NTB ke Jeddah hanyalah awal dari ekspansi pasar mereka. “Untuk kebutuhan puasa dan haji itu, artinya akan ada kesinambungan kontak. Kami sudah deal dengan Jepang 8 ton per minggu, ada juga ke New Zealand dan Arab Saudi dengan perusahaan yang berbeda dengan Adawiayah ini,” ujar Mujnah.
Ia menambahkan bahwa saat ini mereka sudah memegang empat pasar utama dan sedang berusaha memenuhi permintaan dari hulu. “Permintaan dari perusahaan Adawiayah saja ada 60 ton per bulan untuk kebutuhan puasa dan haji. Kalau dari pemerintah bisa memastikan bahan baku, insyaallah kami bisa memenuhi kebutuhan tersebut,” jelasnya.
Mujnah juga menyebutkan beberapa tantangan yang dihadapi, termasuk keterbatasan bahan baku. “Untuk memenuhi permintaan dari pasar seperti Arab Saudi, Jepang, dan Inggris, insyaallah masih bisa. Tapi untuk pasar Inggris, mereka harus menggunakan HSCV sementara kami masih UMKM pemula yang belum memadai,” ungkapnya.
Untuk mengatasi kendala tersebut, PT Mujnah Kemiri Lombok berkolaborasi dengan IKM di Lombok Tengah dalam hal pengemasan. “Kami sangat terbantu oleh IKM di Lombok Tengah dalam pengemasan. Sebelumnya, kami hanya bekerja secara konvensional. Baru setelah difasilitasi oleh BI NTB, kami inovasi teknologi sehingga bisa memenuhi standar nasional,” kata Mujnah.
Kepala Kantor Wilayah BI NTB, Berry Arifsyah Harahap, menyatakan bahwa mereka terus mendorong produk-produk yang bisa diekspor untuk menjaga nilai tukar tetap stabil. “Kemiri ini sebenarnya dengan teknik yang baru tingkat rusaknya lebih rendah dan lebih utuh, sehingga bisa memenuhi standar internasional. Ini awal yang baik bagaimana kita bisa menghasilkan produk yang sesuai dengan permintaan internasional,” ujar Berry.
Dengan teknik-teknik baru yang lebih efisien, baik dari sisi energi maupun proses produksi, diharapkan produk kemiri NTB dapat semakin bersaing di pasar global. Tahun 2024, perekonomian Nusa Tenggara Barat mencatat pertumbuhan pesat dengan ekspor mencapai USD 902,18 juta. Dari total tersebut, sekitar 1,68% berasal dari tambang/">ekspor non-tambang, yang menunjukkan potensi besar dalam komoditas pertanian, termasuk kemiri.
Semoga dengan dukungan berbagai pihak, kemiri NTB dapat menjadi ikon unggulan dan membawa dampak positif bagi perekonomian daerah.