News

Dukung Produktivitas, NTB Fokus Perkuat Sistem Manajemen K3

×

Dukung Produktivitas, NTB Fokus Perkuat Sistem Manajemen K3

Sebarkan artikel ini
Dukung Produktivitas, NTB Fokus Perkuat Sistem Manajemen K3
Kunjungi Sosial Media Kami

Sumbawa Barat , Jurnalekbis.com – Keselamatan dan kesehatan kerja (K3) bukan hanya sekadar jargon, melainkan kebutuhan fundamental yang mencakup seluruh aspek kehidupan, baik di tempat kerja maupun dalam masyarakat. Dengan tantangan global yang terus berkembang, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) melalui Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) terus mengukuhkan komitmennya untuk menciptakan budaya K3 yang inklusif, berkelanjutan, dan mendukung mentalitas kerja unggul.

Pada Senin, 13 Januari 2025, Apel Pencanangan Bulan K3 Nasional 2025 digelar di site Batu Hijau, PT Amman Mineral Nusa Tenggara (PT AMNT), Kabupaten Sumbawa Barat. Acara ini dihadiri oleh berbagai pejabat, termasuk Kepala Disnakertrans NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos., M.H., serta mitra usaha PT AMNT, pimpinan perusahaan, dan masyarakat sekitar.

Dalam sambutannya, Aryadi menyampaikan apresiasi terhadap konsistensi PT AMNT dalam mendukung pelaksanaan kegiatan tahunan ini. Ia juga menegaskan pentingnya penguatan sumber daya manusia (SDM) untuk mendukung penerapan Sistem Manajemen K3 (SMK3), yang menjadi tema utama nasional.
“Penguatan Kapasitas Sumber Daya Manusia dalam Mendukung Penerapan Sistem Manajemen K3 untuk Peningkatan Produktivitas. Sementara itu, NTB mengusung tema khusus, “Melalui Penerapan Norma K3 Kita Wujudkan NTB Makmur dan Mendunia.” ungkapnya

Baca Juga :  Angin Puting Beliung Terjang Karang Bejelo, Rumah Lansia Rusak Parah

Dalam pidatonya, Aryadi menekankan bahwa penerapan K3 tidak hanya tentang pemahaman teknis, tetapi juga mencakup penguatan etos kerja dan komitmen. Ia mengingatkan pentingnya dukungan lingkungan kerja, keluarga, dan masyarakat dalam membangun mentalitas kerja yang unggul.

“Jadikan Bulan K3 sebagai wahana untuk meningkatkan pemahaman, keterampilan, dan komitmen pekerja. Mentalitas kerja unggul hanya bisa terwujud dengan sinergi dari seluruh elemen masyarakat,” ujar Aryadi.

Berbagai agenda seperti olahraga, bakti sosial, dan edukasi turut diselenggarakan untuk memperluas implementasi norma K3. Aryadi juga mendorong keterlibatan dunia pendidikan, pelaku UMKM, dan masyarakat luas agar budaya K3 dapat menjadi bagian integral kehidupan sehari-hari.

Aryadi menyoroti sejumlah isu krusial di sektor pertambangan, termasuk kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja, kerusakan lingkungan, hingga illegal mining. Ia mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk membangun kolaborasi yang berbasis inovasi dan kreativitas.

Baca Juga :  Rachmat Hidayat berikan bantuan Paket Sembako Premium untuk 1000 warga Fakir Miskin Kota Mataram

“Bekerja dengan konsep tradisional sudah tidak relevan. Kita membutuhkan pendekatan baru yang berbasis inovasi dan solusi berkelanjutan,” tegasnya.

Program PePaDu Plus yang telah terbukti meningkatkan kompetensi tenaga kerja lokal juga diusulkan untuk diadaptasi di sektor pertambangan guna mendukung peningkatan daya saing SDM.

Sebagai bagian dari Bulan K3, pada 17 Januari 2025, akan digelar kegiatan pencanangan tingkat Provinsi yang dirangkaikan dengan acara fun run, bakti sosial, dan edukasi. Acara ini bertujuan untuk memperluas implementasi norma K3 di seluruh lapisan masyarakat, dengan kolaborasi PT AMNT dan mitra-mitra usaha lainnya.

Menutup sambutannya, Aryadi mengajak seluruh pihak untuk memanfaatkan momentum Bulan K3 sebagai langkah awal konsolidasi dalam mencapai target produktivitas yang lebih baik sepanjang tahun.

Baca Juga :  Penghargaan Siddhakarya 2024: Menginspirasi Inovasi di NTB

“Mari kita jadikan Bulan K3 sebagai tonggak penguatan budaya keselamatan kerja yang berkelanjutan, demi mendukung visi NTB yang makmur, mendunia, dan Indonesia Emas 2045.”

Dengan komitmen bersama, keselamatan kerja bukan lagi tanggung jawab perusahaan semata, tetapi menjadi tradisi yang melekat di masyarakat, mewujudkan lingkungan kerja yang lebih aman, produktif, dan inklusif.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *