jurnalekbis.com/tag/bima/">Bima, Jurnalekbis.com— Tragedi memilukan terjadi di perairan Pantai Kalaki, Desa Panda, Kecamatan Palibelo, Kabupaten Bima, pada Minggu (12/1). Ahmad Wahad (65), seorang nelayan setempat, ditemukan meninggal dunia setelah sebelumnya dilaporkan hilang. Peristiwa ini menjadi perhatian masyarakat dan pihak terkait, yang bekerja sama dalam upaya pencarian hingga akhirnya menemukan korban.
Menurut Kepala Kantor SAR Mataram, Wahyu, insiden bermula ketika Ahmad Wahad membawa perahunya ke tengah laut pada Minggu malam. Tujuan korban adalah memastikan perahunya tidak kandas dan siap digunakan untuk aktivitas memancing pada hari berikutnya. Namun, hingga larut malam, korban tidak kunjung kembali ke daratan.
Kekhawatiran mulai muncul dari rekan-rekan korban yang kemudian melaporkan kejadian tersebut kepada Kepala Desa Panda. Informasi ini segera diteruskan ke Pos SAR Bima untuk tindakan lebih lanjut.
“Menerima laporan tersebut, kami segera kerahkan tim rescue Pos SAR Bima untuk melakukan pencarian,” jelas Wahyu pada Senin (13/1).
Operasi pencarian dimulai segera setelah laporan diterima. Tim SAR bekerja sama dengan berbagai pihak, termasuk:, Polres Kabupaten Bima, Babinsa Desa Panda,BPBD Kabupaten Bima,Polairud Kabupaten dan Kota Bima, Tim SAR Bima Potensi 204 dan Warga setempat
Koordinasi yang baik antara unsur-unsur ini menjadi kunci dalam upaya pencarian korban. Dengan menggunakan perahu dan peralatan pencarian lainnya, tim menyisir area sekitar lokasi yang diduga menjadi tempat terakhir korban terlihat.
Setelah upaya intensif sepanjang malam, korban akhirnya ditemukan pada Senin dini hari di sekitar lokasi kejadian. Sayangnya, Ahmad Wahad telah meninggal dunia saat ditemukan. Jenazahnya segera dievakuasi dan diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.
“Setelah dievakuasi, korban langsung diserahkan ke pihak keluarga,” tambah Wahyu.
Kejadian ini menimbulkan duka mendalam bagi keluarga dan masyarakat Desa Panda. Sebagai seorang nelayan yang dikenal tekun, Ahmad Wahad telah menjadi bagian penting dari komunitasnya. Kepala Desa Panda menyampaikan rasa terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam proses pencarian dan evakuasi korban.
Sementara itu, Kepala Kantor SAR Mataram mengimbau para nelayan untuk selalu mengutamakan keselamatan saat beraktivitas di laut. “Kami mengingatkan agar para nelayan menggunakan alat keselamatan seperti jaket pelampung dan selalu memperhatikan kondisi cuaca sebelum melaut,” ujarnya.
Perairan di sekitar Pantai Kalaki dikenal memiliki arus yang cukup kuat, terutama saat cuaca buruk. Menurut data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), wilayah Bima dan sekitarnya pada awal Januari memang sedang mengalami peningkatan intensitas angin dan gelombang tinggi. Kondisi ini dapat meningkatkan risiko kecelakaan di laut.
Untuk itu, BMKG terus mengeluarkan peringatan dini bagi para nelayan dan pengguna transportasi laut agar lebih waspada. Informasi cuaca yang akurat dapat diakses melalui aplikasi BMKG atau melalui kantor-kantor setempat.