Mataram, Jurnalekbis.com – Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) lombok-barat/">Kelas IIA Lombok Barat, M Fadli, mendampingi Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pemasyarakatan (Ditjenpas) NTB, Anak Agung Gde Krisna, dalam kunjungan ke Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) NTB. Pertemuan ini menjadi momen penting untuk mempererat sinergitas dan membahas program rehabilitasi narkotika di Lapas dan Rutan di seluruh NTB.
Kakanwil Ditjenpas NTB, Anak Agung Gde Krisna, menegaskan pentingnya memperkuat hubungan baik yang sudah terjalin antara pihaknya dan BNNP NTB. Dalam kesempatan tersebut, Krisna menyampaikan bahwa fokus utama kunjungan adalah membahas pelaksanaan program rehabilitasi sosial bagi warga binaan yang terlibat dalam kasus narkotika.
“Selain silaturahmi dan memperkuat sinergitas, fokus kali ini terkait pelaksanaan program rehabilitasi terhadap warga binaan narkotika di Lapas dan Rutan se-NTB. Harapannya, kita dapat segera merealisasikan Perjanjian Kerjasama (PKs),” ujar Krisna.
Krisna juga menyoroti dukungan optimal yang telah diberikan oleh BNNP NTB, khususnya dalam program rehabilitasi sosial. Ia berharap sinergi ini terus ditingkatkan agar target 13 program akselerasi Menteri Hukum dan HAM dapat tercapai.
Kalapas Lombok Barat, M Fadli, turut menyampaikan apresiasinya kepada BNNP NTB atas kontribusi signifikan dalam mendampingi Lapas Lombok Barat untuk mewujudkan Lapas Bersih dari Narkoba (Bersinar). Program rehabilitasi sosial dan pertukaran data informasi menjadi salah satu bentuk nyata kerja sama yang telah berjalan dengan baik.
“Alhamdulillah, selama ini kerja sama antara BNNP dan Lapas dalam wujudkan Lapas Bersinar telah berjalan dengan maksimal, terutama dalam program rehabilitasi sosial serta pertukaran data informasi,” terang Fadli.
Fadli juga menekankan pentingnya dukungan dari berbagai pihak, termasuk keluarga warga binaan, untuk memberikan edukasi dan mendukung pecandu narkotika dalam proses rehabilitasi.
Kepala BNN Provinsi NTB, Brigjen Pol. Marjuki, menyampaikan apresiasinya atas kunjungan tersebut. Ia menekankan bahwa harmonisasi antara BNN dan Ditjenpas NTB menjadi kunci dalam mencapai tujuan bersama, yaitu mewujudkan Indonesia Bersinar dan Lapas Bersinar.
“Kita awali 2025 dengan GUYUB. Saya berharap BNN dengan Pemasyarakatan semakin harmonis dan bersinergi,” ujarnya.
Melalui kegiatan silaturahmi ini, diharapkan hubungan antara BNNP NTB dengan Kanwil Ditjenpas NTB beserta Unit Pelaksana Teknis (UPT) lainnya semakin solid. Komitmen bersama ini diharapkan dapat mempercepat pencapaian target rehabilitasi dan penanganan kasus narkotika di NTB.
Langkah ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara instansi pemerintah merupakan kunci dalam mewujudkan lingkungan pemasyarakatan yang lebih baik dan bebas dari narkoba. Dengan dimulainya tahun 2025, sinergi ini menjadi langkah awal yang baik untuk menciptakan perubahan positif bagi masyarakat NTB.