Lombok Barat, Jurnalekbis.com- Kapal induk bertenaga nuklir Prancis, Charles de Gaulle, resmi meninggalkan Pelabuhan Gili Mas, Lombok Barat, Senin (3/2/2025), untuk melanjutkan perjalanannya menuju Bali. Keberangkatan kapal perang sepanjang 262 meter ini disertai rangkaian acara pelepasan yang menandai momen bersejarah bagi Indonesia, khususnya bagi wilayah Nusa Tenggara Barat (NTB).
Kedatangan Charles de Gaulle ke Pelabuhan Gili Mas menjadi yang pertama kali bagi kapal induk Prancis bersandar di wilayah ini. Menurut Komandan Pangkalan TNI Angkatan Laut (Danlanal) Mataram, Kolonel Laut (P) Waluyo, S.H., M.Tr. Hanla., M.M., kunjungan ini merupakan bagian dari hubungan kenegaraan antara Indonesia dan Prancis.
“Ini baru pertama kali kapal perang kapal induk Prancis bersandar di Lembar. Ini adalah salah satu kunjungan kenegaraan, sehingga kita dari Angkatan Laut sudah melaksanakan pengamanan yang ketat. Kami memastikan bagaimana cara kita menerima tamu negara, baik di laut maupun di darat,” ujar Kolonel Waluyo.
Guna memastikan keamanan kunjungan ini, TNI AL menurunkan 80 hingga 100 personel, yang tersebar di beberapa titik, termasuk di laut, darat, dan pos-pos pengamanan. Selain itu, dilakukan pula pengamanan tertutup guna memantau seluruh aktivitas kru kapal induk Prancis selama berada di Lombok.
“Bagaimanapun juga, ini adalah kunjungan tamu negara. Mereka mengunjungi tempat-tempat wisata sehingga perlu mendapatkan pengamanan yang optimal,” lanjutnya.
Kunjungan Charles de Gaulle beserta 1.780 kru kapal memberikan dampak positif bagi sektor pariwisata dan ekonomi NTB. Selama di Lombok, para kru kapal induk ini mengunjungi berbagai objek wisata dan menginap di hotel-hotel lokal, sehingga turut berkontribusi dalam peningkatan pendapatan daerah.
“Tentunya ini momen yang bagus bagi NTB, khususnya Lombok, karena kapal perang Prancis ini membawa hampir 1.780 orang yang berkunjung ke berbagai destinasi wisata, akomodasi, dan perhotelan. Ini berdampak positif terhadap perekonomian NTB,” jelas Kolonel Waluyo.
Selain meningkatkan perekonomian, kehadiran kapal perang Prancis ini juga memperkuat hubungan bilateral di bidang pertahanan antara Indonesia dan Prancis. Kunjungan ini mencerminkan kerja sama yang erat antara kedua negara dalam aspek keamanan maritim dan pertahanan.
Selain aspek ekonomi dan pariwisata, kunjungan kapal induk ini menjadi kesempatan strategis untuk memperkuat hubungan pertahanan antara Indonesia dan Prancis. Ke depan, Kolonel Waluyo meyakini bahwa momen ini akan membawa dampak positif bagi TNI Angkatan Laut.
“Bagi TNI, kunjungan ini adalah bagian dari hubungan pertahanan yang erat antara Indonesia dan Prancis. Kerja sama ini merupakan hal yang baik dan saya yakin ke depan akan memberikan dampak positif bagi kemajuan TNI Angkatan Laut,” tutupnya.
