News

Pencarian Balita Hilang di Lombok Timur Dihentikan Setelah 7 Hari

×

Pencarian Balita Hilang di Lombok Timur Dihentikan Setelah 7 Hari

Sebarkan artikel ini
Pencarian Balita Hilang di Lombok Timur Dihentikan Setelah 7 Hari

Lombok Timur, Jurnalekbis.com– Pencarian terhadap Anna Septira, balita perempuan berusia sekitar 2 tahun yang dilaporkan hilang terseret arus saat bermain di parit di Dusun Esok, Desa Batu Putek, Kecamatan Keruak, Kabupaten Lombok Timur, resmi dihentikan pada Minggu (16/2).

Kepala Kantor SAR Mataram, Muhamad Hariyadi, menyatakan bahwa penghentian operasi pencarian ini didasarkan pada Undang-Undang No. 29 Tahun 2014 tentang Pencarian dan Pertolongan, khususnya Pasal 40 ayat 1. Pasal tersebut mengatur bahwa setelah jangka waktu 7 hari pelaksanaan operasi pencarian tanpa tanda-tanda korban akan ditemukan, dan/atau setelah dinilai tidak efektif berdasarkan pertimbangan teknis dari hasil evaluasi Koordinator Misi Pencarian dan Pertolongan, operasi dapat dihentikan.

“Berdasarkan hasil evaluasi dengan unsur yang terlibat dan pihak keluarga, pencarian kami hentikan pada hari ketujuh,” ujar Hariyadi selaku Koordinator Misi Pencarian dan Pertolongan.

Baca Juga :  XL Axiata Bantu Pesantren Darul Muttaqien Lombok Timur Ciptakan Usaha Mandiri

Sebelumnya, tim SAR gabungan telah melakukan berbagai upaya intensif untuk menemukan korban. Pencarian dilakukan dengan menyusuri aliran sungai hingga ke laut dan bendungan, serta melalui udara menggunakan drone. Tim yang terlibat dalam operasi ini antara lain Pos SAR Kayangan, Unit SAR Lombok Timur, Polsek Keruak, Koramil Keruak, BPBD Lombok Timur, Damkarmat Lombok Timur, dan masyarakat setempat.

Desa Batu Putek, tempat kejadian, dikenal memiliki sistem irigasi yang kompleks dengan parit-parit yang mengalir ke sungai-sungai besar. Pada musim hujan, aliran air di parit dan sungai dapat meningkat drastis, menimbulkan arus yang kuat dan berbahaya. Kondisi ini menjadi tantangan tersendiri bagi tim SAR dalam melakukan pencarian, terutama dengan medan yang licin dan curam.

Baca Juga :  Tiga Kapal Terbakar di Lombok Timur, Kerugian Capai Rp5 Miliar

Partisipasi aktif masyarakat setempat sangat membantu dalam upaya pencarian. Warga secara sukarela bergabung dengan tim SAR, memberikan informasi mengenai medan, serta menyediakan logistik dan dukungan moral. Kerja sama antara tim SAR dan masyarakat menunjukkan solidaritas tinggi dalam menghadapi musibah ini.

Dalam operasi pencarian dan pertolongan, terdapat prosedur standar yang harus diikuti untuk memastikan efektivitas dan keselamatan tim. Salah satunya adalah evaluasi berkala terhadap situasi di lapangan. Jika setelah periode tertentu tidak ditemukan tanda-tanda keberadaan korban, dan kondisi di lapangan dinilai berisiko atau tidak efektif untuk melanjutkan pencarian, maka operasi dapat dihentikan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Penghentian operasi pencarian tentu menjadi pukulan berat bagi keluarga korban. Oleh karena itu, penting bagi instansi terkait dan masyarakat untuk memberikan dukungan psikologis kepada keluarga, membantu mereka melalui masa-masa sulit ini. Layanan konseling dan pendampingan dapat menjadi salah satu bentuk dukungan yang diberikan.

Baca Juga :  Sistem Keuangan NTB Semakin Stabil dan Tumbuh Pesat: Kredit dan DPK Mengalami Kenaikan Signifikan!

Kejadian ini menjadi pengingat bagi orang tua dan masyarakat akan pentingnya pengawasan terhadap anak-anak, terutama saat bermain di sekitar area yang berpotensi berbahaya seperti parit, sungai, atau tempat-tempat dengan arus air yang deras. Peningkatan kesadaran dan edukasi mengenai keselamatan anak di lingkungan sekitar menjadi langkah preventif yang krusial untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *