News

Bantuan AS Dihentikan, Zelensky Cari Solusi dengan Trump

×

Bantuan AS Dihentikan, Zelensky Cari Solusi dengan Trump

Sebarkan artikel ini
Bantuan AS Dihentikan, Zelensky Cari Solusi dengan Trump
Kunjungi Sosial Media Kami

Jurnalekbis.com – Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, baru-baru ini menyatakan keinginannya untuk memperbaiki hubungan dengan Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, setelah Washington menghentikan sementara bantuan militer ke Ukraina. Langkah ini menimbulkan pertanyaan mengenai masa depan dukungan AS terhadap Ukraina dalam menghadapi agresi Rusia.

Dalam upayanya untuk mencapai perdamaian di Ukraina, Zelensky menekankan kesiapannya bekerja di bawah kepemimpinan kuat Trump. Ia menyatakan bahwa tidak ada pihak yang menginginkan perang berkepanjangan dan menekankan pentingnya negosiasi untuk mencapai perdamaian abadi. Melalui akun X @ZelenskyyUa, Rabu (5/3), ia menulis, “Tim saya dan saya siap bekerja di bawah kepemimpinan kuat Presiden Trump untuk mewujudkan perdamaian yang langgeng.”

Sebagai langkah awal untuk mengakhiri perang, Zelensky mengusulkan pembebasan tahanan dan gencatan senjata di udara, termasuk pelarangan penggunaan rudal, pesawat nirawak jarak jauh, serta bom yang menargetkan infrastruktur energi dan sipil. Ia juga mengusulkan gencatan senjata di laut jika Rusia setuju. Zelensky menambahkan, “Kemudian kami ingin bergerak sangat cepat melalui semua tahap berikutnya dan bekerja sama dengan AS untuk menyetujui kesepakatan akhir yang kuat.”

Baca Juga :  Astrapay: Lebih dari Sekadar Dompet Digital, Sahabat Setia Jurnalis

Pada Senin (3/3), Trump membuat keputusan mengejutkan dengan menghentikan sementara bantuan militer ke Ukraina. Langkah ini menimbulkan kekhawatiran di Kyiv dan Uni Eropa (UE) bahwa AS mungkin menjauh dari sekutunya dan lebih condong ke Rusia. Penghentian bantuan ini mencakup pengiriman senjata yang sedang dalam perjalanan dan peralatan yang masih berada di area transit, seperti Polandia.

Keputusan ini diambil setelah pertemuan antara Trump dan Zelensky di Gedung Putih yang berakhir dengan ketegangan. Zelensky menyesalkan kejadian tersebut dan ingin memperbaiki hubungan dengan Trump. Ia menyatakan, “Sudah saatnya untuk memperbaiki keadaan. Kami ingin kerja sama dan komunikasi di masa mendatang bersifat konstruktif.”

Penghentian bantuan militer AS memicu kekhawatiran di kalangan pemimpin Eropa mengenai masa depan kerja sama pertahanan AS-Eropa. Kepala Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, mengumumkan rencana UE untuk memobilisasi sekitar 800 miliar euro untuk pertahanan Eropa. Sementara itu, calon kanselir Jerman berikutnya, Friedrich Merz, menyatakan dukungannya untuk segera menyetujui paket bantuan kepada Ukraina senilai 3 miliar euro yang tertahan di parlemen.

Baca Juga :  Polres Lombok Barat Musnahkan Ratusan Miras Hasil Operasi Pekat 2024

Sekretaris Jenderal NATO, Mark Rutte, mendesak Zelensky untuk memperbaiki hubungannya dengan Trump. Rutte menekankan bahwa kerja sama antara Ukraina, AS, dan Eropa sangat penting untuk menghadapi ancaman global. Ia menyatakan, “Saya sudah beberapa kali berbicara dengan Zelensky dan mengatakan bahwa ia harus melihat bagaimana cara membangun kembali hubungannya dengan AS dan Presiden Trump. Kita harus maju bersama, bukan?”

Zelensky juga membahas mengenai perjanjian mineral penting dan keamanan sebagai langkah menuju keamanan yang lebih baik dan jaminan keamanan yang kuat. Ia menyatakan bahwa Ukraina siap untuk menandatangani perjanjian tersebut kapan saja dan dalam format apa pun yang sesuai. Perjanjian ini dinilai sebagai langkah strategis untuk memperkuat hubungan antara Ukraina dan AS, serta memastikan dukungan berkelanjutan dalam menghadapi agresi Rusia.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *