News

Bali Diguncang Gempa Tektonik M 4,3, Getaran Terasa Hingga Lombok

×

Bali Diguncang Gempa Tektonik M 4,3, Getaran Terasa Hingga Lombok

Sebarkan artikel ini
Guncangan Terasa di Bima dan Sumbawa, Tidak Berpotensi Tsunami
Kunjungi Sosial Media Kami

Mataram, Jurnalekbis.com – Wilayah Bali dan sekitarnya diguncang gempa bumi tektonik dengan magnitudo 4,3 pada Rabu, 19 Maret 2025, pukul 21.17.48 WITA. Guncangan gempa ini dirasakan hingga wilayah Lombok, Nusa Tenggara Barat.

Kepala Stasiun Geofisika Mataram, Sumawan, ST, MM, menjelaskan bahwa episenter gempa terletak pada koordinat 8,59° Lintang Selatan dan 115,07° Bujur Timur, atau tepatnya di darat pada jarak 8 km barat Tabanan, Bali, dengan kedalaman 146 km.

“Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas deformasi batuan dalam lempeng Indo-Australia (intra-slab earthquake) yang tersubduksi ke bawah lempeng Eurasia,” jelas Sumawan.

Baca Juga :  Demi Judi Online, Pria Ini Gelapkan Uang Bosnya

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan turun (normal fault).

Dampak gempa bumi berupa guncangan dirasakan di beberapa wilayah, antara lain Denpasar, Kuta, Gianyar, Karangasem, Mataram, dan Lombok Barat dengan skala III MMI (Modified Mercalli Intensity). “Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu,” terang Sumawan.

Hingga saat ini, belum ada laporan mengenai dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi ini. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempa bumi tektonik menunjukkan bahwa gempa ini tidak berpotensi tsunami.

Hingga Rabu, 19 Maret 2025, pukul 21.33 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Baca Juga :  Angin Kencang dan Kabut Tebal, Tim SAR Berhasil Evakuasi Pendaki Rinjani

Meskipun demikian, BMKG mengimbau masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. “Kepada Masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” tegas Sumawan.

Masyarakat juga diminta untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. “Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” imbaunya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *