Financial

OJK NTB ‘Geber’ Keuangan Syariah di Bulan Ramadan

×

OJK NTB ‘Geber’ Keuangan Syariah di Bulan Ramadan

Sebarkan artikel ini
OJK NTB 'Geber' Keuangan Syariah di Bulan Ramadan
Kunjungi Sosial Media Kami

Mataram, Jurnalekbis.com – Otoritas Jasa Keuangan Provinsi Nusa Tenggara Barat (OJK NTB) semakin gencar dalam meningkatkan akses keuangan syariah di wilayahnya. Melalui serangkaian kegiatan dalam program Gebyar Ramadan Keuangan Syariah (GERAK Syariah), OJK NTB berkolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan untuk mengoptimalkan momentum bulan suci Ramadan 1446 Hijriah dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah secara masif dan merata.

Kepala OJK Provinsi NTB, Rudi Sulistyo, menyampaikan pada Kamis (27/3/2025) di Mataram, bahwa GERAK Syariah yang merupakan kampanye rutin tahunan sejak 2024, telah menyelenggarakan delapan kegiatan edukasi keuangan syariah yang diikuti oleh 850 peserta selama bulan Ramadan ini. Selain itu, tujuh kegiatan sosial juga telah dilaksanakan, memberikan manfaat kepada 2.000 orang.

“Dengan demikian diharapkan dapat memperluas syiar literasi dan inklusi keuangan syariah di NTB,” kata Rudi Sulistyo.

Berbagai kegiatan edukasi keuangan syariah telah diselenggarakan oleh OJK NTB bekerja sama dengan para stakeholder, meliputi:

  • Sosialisasi Bahaya Judi Online (Judol) dan Edukasi Keuangan Syariah pada kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Hamzanwadi Pancor di Desa Golong.
  • Edukasi Keuangan Syariah kepada Asosiasi Pedagang Asongan (APA) NTB, dilanjutkan dengan pelantikan pengurus asosiasi.
  • Edukasi Keuangan Syariah kepada petugas Pemadam Kebakaran dan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) se-Kota Mataram.
  • Talk Show Edukasi Keuangan Edisi Ramadan yang disiarkan melalui TVRI NTB.
  • Edukasi Keuangan dalam rangka program GENCARKAN dan GERAK Syariah kepada pelajar Pondok Pesantren Al Istiqomah lombok-utara/">Kabupaten Lombok Utara.
  • Literasi Keuangan Syariah dalam rangka program GENCARKAN dan GERAK Syariah kepada pengurus dan anggota Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) di Kabupaten Lombok Barat.
  • Edukasi Keuangan Syariah dalam rangka GERAK Syariah kepada pengasuh dan santri Pondok Pesantren Al-Amin Kediri Kabupaten Lombok Barat.
  • Edukasi Keuangan Syariah dalam rangka GERAK Syariah kepada yatim piatu dan dhuafa Yayasan Asuhan Keluarga Darul Fakhur Dasan Sari Kota Mataram.
Baca Juga :  CMSE 2024: Meningkatkan Inklusivitas Pasar Modal Indonesia

Peningkatan inklusi keuangan syariah secara cepat dan merata menjadi fokus utama OJK NTB. Berdasarkan Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) tahun 2024, tingkat inklusi keuangan syariah indonesia/">di Indonesia baru mencapai 12,88 persen, sementara tingkat literasinya sebesar 39,11 persen. OJK NTB berupaya keras untuk mempersempit kesenjangan ini melalui berbagai program edukasi dan sosialisasi.

Secara nasional, OJK mencatat kinerja positif industri jasa keuangan syariah per Januari 2025. Total aset industri keuangan syariah meningkat sebesar 10,35 persen year on year (yoy) menjadi Rp2.860,1 triliun. Rinciannya, aset perbankan syariah mencapai Rp948,2 triliun, pasar modal syariah Rp1.740,2 triliun, dan lembaga keuangan non-bank syariah sebesar Rp171,7 triliun.

Baca Juga :  Merger BPR Kabalong Abdi Swadaya dan BPR Wiranadi, Aset BPR/S NTB Tembus Rp3,9 Triliun

Sejak 23 Februari 2025, GERAK Syariah secara nasional telah menjangkau 6,35 juta orang melalui 2.863 kegiatan edukasi, inklusi, dan sosial. Dari sisi kinerja keuangan syariah, program ini berhasil menghimpun dana sebesar Rp1,4 triliun dan menyalurkan dana sebesar Rp4,6 triliun. Selain itu, dana sosial sebesar Rp30,75 miliar telah disalurkan kepada 158.203 penerima manfaat.

Upaya OJK NTB dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian daerah. Peningkatan pemahaman dan akses masyarakat terhadap produk dan layanan keuangan syariah dapat mendorong pertumbuhan UMKM, investasi, dan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

Sinergi antara pengembangan keuangan syariah dengan sektor riil, termasuk pariwisata yang menjadi salah satu andalan NTB, memiliki potensi besar untuk mengakselerasi pertumbuhan ekonomi. Data Regional Fiscal in Brief Februari 2025 menunjukkan bahwa NTB masih menghadapi tantangan fiskal, termasuk perlambatan ekspor. Dalam konteks ini, penguatan sektor keuangan syariah dapat menjadi salah satu solusi untuk mendorong investasi dan aktivitas ekonomi lokal.

Baca Juga :  OJK Dorong Warga Melapor Yang Merasa Tertipu Oleh PT FEC Shopping Indonesia

Selain itu, momentum pembukaan kembali rinjani/">Gunung Rinjani pada 3 April 2025 diharapkan dapat menarik lebih banyak wisatawan ke NTB. Ketersediaan layanan keuangan syariah yang memadai dapat memberikan kemudahan bagi wisatawan, pelaku usaha pariwisata, dan masyarakat lokal dalam bertransaksi dan mengelola keuangan mereka.

Melalui penyelenggaraan GERAK Syariah, OJK berkomitmen untuk mewujudkan masyarakat yang terliterasi dan terinklusi keuangan syariah hingga ke pelosok NTB. Penguatan sinergi dan kolaborasi dengan Pelaku Usaha Jasa Keuangan Syariah dan berbagai stakeholder terus diupayakan untuk mencapai tujuan ini.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *