News

Heroik! Pria Disabilitas Tanpa Lengan Selamatkan Ibu Melahirkan di Lombok Timur

×

Heroik! Pria Disabilitas Tanpa Lengan Selamatkan Ibu Melahirkan di Lombok Timur

Sebarkan artikel ini
Heroik! Pria Disabilitas Tanpa Lengan Selamatkan Ibu Melahirkan di Lombok Timur
Kunjungi Sosial Media Kami

Lombok Timur, Jurnalekbiss.com – Aksi jurnalekbis.com/tag/heroik/">heroik dan penuh kepedulian ditunjukkan oleh Sahrul, seorang pria disabilitas tanpa kedua lengan yang menjabat sebagai Ketua Self-Help Group (SHG) Sopoq Angen di Desa Selebung Ketangga, Lombok Timur. Dengan keterbatasan fisik yang dimilikinya, Sahrul tanpa ragu berjuang menyelamatkan YN (18), seorang perempuan disabilitas ODDP (Orang dengan Disabilitas Psikososial) korban kekerasan seksual yang melahirkan seorang diri di pinggir sungai pada Sabtu (29/3/2025).

Kisah ini bermula ketika Sahrul dan kelompok SHG Sopoq Angen yang dipimpinnya telah aktif melakukan pendampingan hukum terhadap kasus kekerasan seksual yang dialami YN selama empat bulan terakhir. Selain memberikan dukungan hukum, kelompok ini juga telah mempersiapkan berbagai kebutuhan persalinan YN, termasuk popok, tempat tidur bayi, bedak, selimut, dan perlengkapan lainnya, sebagai bentuk solidaritas dan kepedulian terhadap sesama.

Sejak pagi hari, Sahrul bersama Atik, seorang kader desa, telah berupaya membawa YN ke puskesmas terdekat lantaran kandungannya sudah memasuki masa persalinan. Namun, karena belum menunjukkan tanda-tanda melahirkan yang signifikan, mereka memutuskan untuk kembali ke rumah. Tak disangka, tragedi terjadi ketika YN hendak pergi ke sungai untuk buang air besar. Di sanalah, ia mengalami persalinan mendadak seorang diri tanpa bantuan medis.

Baca Juga :  100 Hari Iqbal-Dinda: Mimbar Bebas Jadi Wadah Evaluasi Kepemimpinan NTB

Ketika ditemukan oleh warga, YN telah melahirkan seorang bayi perempuan. Namun, kondisi kritis terjadi karena ari-ari bayi masih tertahan di dalam tubuh ibunya. Warga yang panik segera mencari bantuan medis. Beberapa bidan desa yang datang ke lokasi kejadian tidak berani mengambil tindakan medis lebih lanjut karena khawatir akan risiko pendarahan hebat yang dapat mengancam nyawa ibu dan bayi.

Situasi semakin mencekam ketika ambulans puskesmas mengalami keterlambatan yang cukup signifikan, mencapai hampir satu jam. Dalam kondisi yang semakin genting dan tanpa menunggu lebih lama, Sahrul mengambil tindakan cepat dan berani. Dengan sisa kedua lengannya, ia membopong tubuh YN yang lemah dan segera membawanya menuju jalan utama desa untuk menunggu kedatangan ambulans.

Dengan penuh perjuangan dan semangat pantang menyerah, Sahrul memastikan YN mendapatkan pertolongan medis secepat mungkin. Begitu ambulans tiba, Sahrul dengan sigap mendampingi YN menuju puskesmas untuk mendapatkan penanganan yang dibutuhkan.

Beruntung, setelah mendapatkan penanganan medis yang intensif di puskesmas, YN dan bayi perempuannya dinyatakan selamat. Bayi yang lahir dengan berat badan normal tersebut kini dalam kondisi sehat. Sahrul, yang setia mendampingi YN hingga proses perawatan selesai, mengaku merasa sangat lega dan bersyukur melihat ibu dan bayi dalam keadaan baik.

“Kami hanya ingin memastikan Ibu dan bayinya selamat. Saya tidak berpikir soal keterbatasan fisik saya. Yang penting dia bisa segera ditolong,” ujar Sahrul dengan tulus.

Baca Juga :  Krisis Air Bersih di Gili Trawangan: Wisatawan Menipis, Pengusaha Terancam Lumpuh!

Peristiwa heroik ini menjadi cerminan nyata dari perjuangan dan kepedulian luar biasa seorang pemimpin komunitas yang tidak membiarkan keterbatasan fisik menghalangi niatnya untuk menolong sesama yang membutuhkan. Kisah Sahrul ini dengan cepat menyebar dan menjadi sumber inspirasi bagi banyak orang di Desa Selebung Ketangga dan wilayah sekitarnya.

Kisah ini membuktikan bahwa kemanusiaan dan keberanian sejati tidak ditentukan oleh kondisi fisik seseorang, melainkan oleh ketulusan niat dan tindakan nyata yang dilakukan untuk membantu orang lain. Sahrul telah menunjukkan bahwa semangat solidaritas dan kepedulian dapat mengatasi segala keterbatasan.

Kisah pilu yang dialami YN, seorang disabilitas ODDP korban kekerasan seksual, menyoroti pentingnya penguatan perlindungan terhadap kelompok rentan, termasuk penyandang disabilitas, di Nusa Tenggara Barat. Kasus ini juga menjadi pengingat akan perlunya peningkatan kesadaran dan penanganan yang lebih baik terhadap isu kekerasan seksual.

Baca Juga :  Pastikan Kemanan dan Kenyamanan, ITDC Gelar Apel Kesiapsiagaan Natal & Tahun Baru

Dari sisi fiskal daerah, data Regional Fiscal in Brief Februari 2025 menunjukkan bahwa NTB masih menghadapi tantangan, termasuk perlambatan ekspor. Dalam konteks ini, kisah kepedulian dan solidaritas seperti yang ditunjukkan Sahrul menjadi modal sosial yang sangat berharga. Masyarakat yang saling peduli dan gotong royong dapat menjadi kekuatan dalam menghadapi berbagai kesulitan.

Selain itu, Lombok Timur memiliki potensi pariwisata yang dapat dikembangkan lebih lanjut. Kisah-kisah inspiratif seperti yang dialami Sahrul dan YN, jika dikomunikasikan dengan baik, juga dapat menjadi daya tarik tersendiri yang menunjukkan sisi humanis dan kepedulian masyarakat NTB. Hal ini dapat memperkuat citra NTB sebagai destinasi wisata yang tidak hanya indah alamnya, tetapi juga kaya akan nilai-nilai kemanusiaan.

Momentum pembukaan kembali Taman Nasional rinjani/">Gunung Rinjani pada 3 April 2025 diharapkan dapat memberikan angin segar bagi sektor pariwisata NTB. Kisah-kisah inspiratif seperti ini dapat menjadi bagian dari narasi positif yang mendukung pemulihan dan pengembangan pariwisata yang berkelanjutan.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *