News

Tragis! Pria 23 Tahun Ditemukan Gantung Diri di Rumah

×

Tragis! Pria 23 Tahun Ditemukan Gantung Diri di Rumah

Sebarkan artikel ini
Tragis! Pria 23 Tahun Ditemukan Gantung Diri di Rumah

jurnalekbis.com/tag/1/">1-5:236">Lombok Utara, Jurnalekbis.com – Kabar duka menyelimuti Dusun Senara, Desa Genggelang, Kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara. Seorang pria muda berinisial M (23) ditemukan meninggal dunia akibat gantung diri di kediamannya pada Jumat siang (4/4/2025).

Kapolres Lombok Utara AKBP Agus Purwanta, S.I.K., melalui Kepala Satuan Reserse Kriminal (Kasat Reskrim) Polres Lombok Utara AKP Punguan Hutahean, S.Tr.K., S.I.K., membenarkan terjadinya peristiwa tragis tersebut.

“Bahwa benar telah terjadi peristiwa bunuh diri yang dilakukan oleh seorang pria berinisial M (23) pada hari ini Jumat pukul 13.30 WITA, bertempat di kediaman korban yang beralamat di dusun Senara, Desa Genggelang, Kecamatan Gangga,” ujar AKP Punguan Hutahean.

Menurut keterangan pihak kepolisian, korban pertama kali ditemukan oleh temannya yang bernama Sajudan (24). Sajudan datang ke rumah korban dengan maksud untuk mengambil sepeda motor miliknya yang sebelumnya dipinjam oleh M.

Baca Juga :  Sinergi PT Autore dan Posal: Bantuan Air Bersih untuk Tanjung Luar

“Korban pertama kali ditemukan oleh teman korban yang bernama Sajudan (24) ketika hendak mengambil sepeda motor miliknya yang dipinjam oleh korban di rumah milik korban,” jelas AKP Punguan Hutahean.

Saat tiba di rumah korban dan membuka pintu, Sajudan sontak terkejut mendapati M sudah dalam keadaan tergantung di dalam rumah. Saksi kemudian segera melaporkan kejadian tersebut kepada warga sekitar. Bersama-sama, warga setempat melakukan evakuasi terhadap korban.

Hingga saat ini, motif yang melatarbelakangi tindakan bunuh diri yang dilakukan oleh M masih belum diketahui. Satuan Reskrim Polres Lombok Utara masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap penyebab pasti kejadian tragis ini.

“Untuk sementara motif korban melakukan tindak bunuh diri sampai saat ini Sat Reskrim Polres Lombok Utara masih melakukan penyelidikan lebih lanjut, dan untuk sementara belum diketahui karena keluarga korban menolak untuk dilakukan autopsi dan Sat ReskrimPolres Lombok Utara masih melakukan pemeriksaan dan penyelidikan lebih lanjut,” ungkap AKP Punguan Hutahean.

Baca Juga :  Charles de Gaulle Tinggalkan Lombok, Menuju Bali

Penolakan autopsi dari pihak keluarga menjadi salah satu kendala dalam proses penyelidikan untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban. Namun, pihak kepolisian menyatakan akan tetap melakukan pemeriksaan dan mengumpulkan keterangan dari saksi-saksi serta melakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) secara menyeluruh.

Menindaklanjuti laporan penemuan mayat tersebut, anggota Polsek Gangga segera mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan olah TKP. Proses olah TKP ini bertujuan untuk mengumpulkan bukti-bukti dan informasi yang dapat membantu mengungkap penyebab kematian korban.

Petugas melakukan identifikasi terhadap korban, mendokumentasikan kondisi di sekitar lokasi penemuan, serta mencari kemungkinan adanya barang bukti lain yang berkaitan dengan peristiwa bunuh diri tersebut.

Peristiwa bunuh diri ini tentu meninggalkan duka mendalam bagi keluarga dan kerabat korban. Selain itu, kejadian seperti ini juga dapat menimbulkan dampak psikologis bagi masyarakat sekitar.

Baca Juga :  Bay Pass BIL 'Disisir' Polisi! Cegah Balap Liar & Kejahatan Usai Lebaran

Penting bagi keluarga dan orang-orang terdekat untuk saling memberikan dukungan emosional dalam menghadapi situasi sulit seperti ini. Peran serta masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang suportif dan peduli juga sangat dibutuhkan untuk mencegah terjadinya kasus serupa di masa mendatang.

Kasus bunuh diri merupakan isu kompleks yang memerlukan perhatian serius dari berbagai pihak. Faktor-faktor seperti masalah ekonomi, tekanan psikologis, masalah sosial, hingga gangguan kesehatan mental dapat menjadi pemicu tindakan tragis ini.

Upaya pencegahan bunuh diri memerlukan kerjasama antara keluarga, masyarakat, pemerintah, dan tenaga profesional di bidang kesehatan mental. Peningkatan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, penyediaan akses layanan konseling dan dukungan psikologis, serta penghapusan stigma terhadap masalah kesehatan mental menjadi langkah-langkah penting dalam mencegah terjadinya bunuh diri.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *