Lombok Tengah, Jurnalekbis.com – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) kembali menunjukkan peran strategisnya dalam sektor pertanian nasional. Pada Senin (7/4/2025), Kelompok Tani Embak Bau di Desa Teruwai, Kecamatan Pujut, Kabupaten Lombok Tengah, menjadi pusat pelaksanaan Panen Raya Padi Serentak untuk wilayah NTB. Acara yang merupakan bagian dari panen raya nasional di 14 provinsi ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Kasdam IX/Udayana Brigjen TNI Taufik Hanapi dan Danrem 162/Wira Bhakti Brigjen TNI Moch. Sjasul Arief, S.Sos.
Kegiatan yang diikuti secara virtual oleh Presiden Republik Indonesia Jenderal (Purn) H. Prabowo Subianto dari Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, ini dihadiri oleh sekitar 300 petani dan tamu undangan. Turut hadir Direktur Aneka Kacang dan Umbi Kementerian Pertanian RI, Dr. Ir. Dyah Susilokarti, MP., Gubernur NTB Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, serta jajaran Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Provinsi NTB dan Kabupaten Lombok Tengah. Kehadiran para pemangku kepentingan ini menunjukkan sinergi yang kuat dalam mendukung sektor pertanian dan pangan/">ketahanan pangan nasional.
Dalam sambutannya, Direktur Aneka Kacang dan Umbi Kementan RI, Dr. Ir. Dyah Susilokarti, MP., menekankan bahwa kegiatan panen raya serentak ini adalah bagian dari strategi besar pemerintah menuju swasembada pangan. Ia menggarisbawahi pentingnya kolaborasi dan dukungan dari seluruh elemen bangsa, mulai dari petani sebagai ujung tombak, hingga TNI, Polri, dan berbagai instansi terkait. Dr. Dyah Susilokarti juga menyoroti krusialnya pengelolaan air yang efektif melalui sinergi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk memastikan ketersediaan air irigasi yang memadai bagi pertanian.
Gubernur NTB, Dr. H. Lalu Muhamad Iqbal, dalam kesempatan yang sama menyampaikan apresiasinya atas kerja keras para petani NTB yang telah menghasilkan panen yang melimpah. Ia juga menyoroti keberhasilan penerapan sistem tanam “Gamal Gora” di NTB yang mampu meningkatkan produktivitas padi hingga mencapai 11 ton per hektar. Gubernur Iqbal menegaskan bahwa pemerintah daerah terus berupaya untuk menjawab tantangan klasik yang dihadapi sektor pertanian, seperti masalah irigasi, ketersediaan pupuk, dan stabilisasi harga jual hasil panen yang menguntungkan petani.

Melalui sambutan virtualnya, Presiden Republik Indonesia Jenderal (Purn) H. Prabowo Subianto menyampaikan apresiasi yang tinggi kepada seluruh petani di berbagai penjuru tanah air atas dedikasi dan kerja keras mereka dalam menjaga ketersediaan pangan bagi bangsa. Presiden juga memberikan pujian kepada seluruh pihak yang terlibat, termasuk TNI dan Polri, atas peran aktif mereka dalam menjaga stabilitas pangan dan kelancaran arus mudik Lebaran yang baru saja usai.
Dalam pengarahannya, Presiden Prabowo mengumumkan langkah konkret pemerintah untuk memperkuat posisi petani melalui pembentukan koperasi desa. Langkah ini bertujuan untuk memangkas rantai distribusi yang panjang dan seringkali merugikan petani, serta mendukung akses pasar yang lebih baik bagi produk pertanian mereka. Kebijakan ini diharapkan dapat meningkatkan pendapatan petani dan mendorong pertumbuhan ekonomi di pedesaan.
Kabar baik lainnya yang diumumkan oleh Presiden Prabowo adalah mengenai penetapan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) untuk gabah dan beras di NTB. Pemerintah menetapkan HPP gabah di tingkat petani sebesar Rp 6.500 per kilogram dan HPP beras sebesar Rp 12.000 per kilogram. Kebijakan kenaikan HPP ini disambut gembira oleh para petani NTB, karena diharapkan dapat memberikan kepastian harga yang lebih baik dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
Kasdam IX/Udayana, Brigjen TNI Taufik Hanapi, yang hadir langsung dalam acara panen raya di Lombok Tengah, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan penting ini secara serentak di berbagai wilayah. Ia menegaskan bahwa jajaran Kodam IX/Udayana memiliki komitmen yang kuat untuk terus mendampingi para petani sebagai bagian integral dari upaya menjaga ketahanan pangan nasional.
“Kegiatan ini menunjukkan sinergi yang kuat antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri dan para petani dalam menjaga dan meningkatkan ketahanan pangan nasional. Meskipun dilakukan secara virtual, semangat kebersamaan sangat terasa,” ujar Brigjen TNI Taufik Hanapi. Penegasan ini menunjukkan bahwa TNI tidak hanya fokus pada pertahanan negara, tetapi juga memiliki peran aktif dalam mendukung sektor-sektor strategis seperti pertanian.
Senada dengan Kasdam IX/Udayana, Danrem 162/Wira Bhakti, Brigjen TNI Moch. Sjasul Arief, S.Sos., juga menegaskan bahwa pihaknya akan selalu hadir di tengah-tengah masyarakat, khususnya para petani, dalam mendukung peningkatan produktivitas pertanian.
“Kami di jajaran Korem akan terus mendukung dan mendampingi para petani dalam setiap upaya meningkatkan produktivitas hasil panen. Ini adalah wujud nyata dari kemanunggalan TNI dengan rakyat, bahu-membahu demi kemajuan bangsa dan negara,” tambah Brigjen TNI Moch. Sjasul Arief. Pernyataan ini semakin memperkuat citra TNI sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat, terutama dalam sektor yang vital seperti pertanian.
Acara panen raya serentak ini menjadi tonggak penting dalam memompa semangat para petani untuk terus meningkatkan produksi dan kualitas pertanian di Indonesia. Sinergi yang terjalin antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI, Polri, dan para petani diharapkan dapat terus terpelihara demi tercapainya ketahanan dan kedaulatan pangan nasional yang berkelanjutan. Dukungan kebijakan pro petani seperti pembentukan koperasi desa dan kenaikan HPP menjadi angin segar yang diharapkan dapat memotivasi petani untuk terus berkontribusi dalam memajukan sektor pertanian Indonesia.