Malaysia, Jurnalekbis.com – Gelaran balap mobil bergengsi GT World Challenge Asia 2025 resmi menggebrak musim ini dengan seri perdana yang berlangsung sengit di Sepang International Circuit, Malaysia, Sabtu (12/4/2025). Ajang ini menjadi penanda dimulainya persaingan ketat antar tim dan pembalap terbaik di benua Asia, sebelum akhirnya singgah indonesia/">di Indonesia, tepatnya di sirkuit kebanggaan Tanah Air, Pertamina Mandalika International Circuit, Lombok, Nusa Tenggara Barat.
Debutan musim ini langsung menyajikan tensi tinggi sejak sesi kualifikasi. Format dua bagian (Q1 dan Q2) yang masing-masing berdurasi 15 menit memberikan kesempatan bagi kedua pembalap dalam satu tim untuk unjuk gigi. Pembalap pertama turun di Q1 untuk menentukan posisi start Race 1, sementara pembalap kedua berjuang di Q2 untuk grid awal Race 2. Sistem ini memastikan kontribusi merata dari setiap anggota tim dalam perolehan hasil akhir pekan balap.
Bendera start Race 1 dikibarkan, dan tim Origine Motorsport tampil superior. Mengandalkan ketangguhan Porsche 911 GT3 R (992), mereka berhasil mengamankan podium pertama dengan performa yang solid dan tanpa cela. Persaingan ketat terjadi di belakang mereka, di mana tim Phantom Global Racing, yang juga menggunakan Porsche 911 GT3 R (992), memberikan tekanan konstan dan akhirnya harus puas di posisi kedua setelah pertarungan sengit sepanjang balapan. Melengkapi barisan terdepan, Team KRC dengan BMW M4 GT3 EVO berhasil meraih podium ketiga, menunjukkan potensi mereka di musim ini.
Sorak sorai kebanggaan menggema dari Tanah Air ketika kabar baik datang dari kategori AM. Dua wakil Indonesia berhasil menorehkan prestasi membanggakan. Duet David Tjiptobiantoro dan Christian Colombo dari tim Garage 75, dengan menggeber Ferrari 296 GT3, sukses meraih posisi runner-up. Tidak kalah gemilang, pasangan Setiawan Santoso dan Martin Berry dari tim EBM, yang mengandalkan Mercedes-AMG GT3 EVO, berhasil mengamankan podium ketiga. Capaian ini menjadi bukti nyata bahwa kualitas dan daya saing pembalap-pembalap Indonesia semakin diakui di kancah balap internasional. Keberhasilan ini tentu menjadi modal berharga menjelang seri kandang di Mandalika.
Priandhi Satria, Direktur Utama Mandalika Grand Prix Association (MGPA), perusahaan di bawah naungan Injourney Tourism Development Corporation (ITDC) yang bertindak sebagai pengelola Pertamina Mandalika International Circuit, menyambut baik kesuksesan seri pembuka GT World Challenge Asia 2025. Beliau menekankan bahwa ajang ini bukan sekadar kompetisi adu cepat di lintasan, melainkan juga sebuah momentum strategis untuk mempromosikan Indonesia di mata dunia, terutama melalui destinasi sport tourism unggulan seperti Mandalika.
“Keberhasilan event ini dalam menarik partisipasi tim dan pembalap internasional, serta kehadiran penonton dari berbagai negara, merupakan potensi besar untuk mendongkrak angka kunjungan wisatawan ke Indonesia,” ujar Priandhi Satria. “Mandalika memiliki daya tarik yang komprehensif, bukan hanya sebagai sirkuit berstandar internasional yang siap menggelar ajang balap kelas dunia, tetapi juga sebagai destinasi pariwisata yang menawarkan keindahan alam dan kekayaan budaya yang luar biasa.”
Lebih lanjut, Priandhi Satria menjelaskan bahwa GT World Challenge Asia 2025 akan melanjutkan rangkaian serinya di Pertamina Mandalika International Circuit pada tanggal 9 hingga 11 Mei 2025 mendatang. Ajang ini merupakan bagian integral dari komitmen MGPA dan ITDC dalam menjadikan Mandalika sebagai pusat sport tourism nasional yang berkelas dunia, tidak hanya dari sisi motorsport tetapi juga mengembangkan potensi di sektor non-motorsport.
“Kehadiran ajang-ajang sport tourism berskala internasional seperti GT World Challenge Asia ini tidak hanya memberikan kebanggaan dan prestasi bagi dunia olahraga Indonesia, tetapi juga memberikan dampak positif yang signifikan terhadap peningkatan sektor pariwisata dan perekonomian Provinsi Nusa Tenggara Barat dan Indonesia secara keseluruhan,” pungkas Priandhi, menegaskan optimisme terhadap potensi besar yang dimiliki Mandalika.

Dengan suksesnya seri pembuka di Sepang, kini perhatian para penggemar balap dan pelaku industri motorsport di Asia tertuju pada Pertamina Mandalika International Circuit. Sirkuit yang terletak di pulau Lombok ini telah membuktikan diri sebagai tuan rumah yang baik untuk berbagai ajang balap internasional, termasuk MotoGP dan World Superbike. Kehadiran GT World Challenge Asia semakin memperkuat posisi Mandalika sebagai destinasi sport tourism utama di Indonesia.
Persiapan matang terus dilakukan oleh MGPA dan ITDC untuk menyambut kedatangan para tim, pembalap, dan ribuan penggemar balap dari berbagai negara. Infrastruktur pendukung, mulai dari akomodasi, transportasi, hingga fasilitas penunjang lainnya, terus ditingkatkan untuk memberikan pengalaman terbaik bagi seluruh pihak yang terlibat.
Gelaran GT World Challenge Asia di Mandalika diprediksi akan memberikan dampak ekonomi yang signifikan bagi masyarakat lokal dan региональная экономика secara keseluruhan. Peningkatan okupansi hotel, restoran, dan sektor pariwisata lainnya akan menjadi salah satu indikator keberhasilan ajang ini. Selain itu, liputan media internasional yang masif akan semakin memperkenalkan keindahan alam dan potensi pariwisata Mandalika kepada khalayak yang lebih luas.
Pemerintah daerah Nusa Tenggara Barat juga menunjukkan dukungan penuh terhadap penyelenggaraan ajang ini. Mereka menyadari potensi besar sport tourism dalam meningkatkan pendapatan daerah dan menciptakan lapangan kerja baru bagi masyarakat. Sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, MGPA, dan ITDC menjadi kunci sukses dalam menjadikan Mandalika sebagai destinasi sport tourism yang berkelanjutan.
Kabar mengenai akan digelarnya seri GT World Challenge Asia di Mandalika disambut dengan antusiasme tinggi oleh para penggemar balap di Indonesia. Mereka tidak sabar untuk menyaksikan langsung aksi para pembalap kelas dunia dan tim-tim terbaik Asia beradu kecepatan di sirkuit kebanggaan Tanah Air. Kehadiran pembalap-pembalap Indonesia yang berhasil meraih podium di Sepang juga menjadi motivasi tambahan bagi para penggemar untuk memberikan dukungan langsung di Mandalika.
Selain itu, ajang ini juga menjadi kesempatan bagi para pembalap muda Indonesia untuk belajar dan mengembangkan kemampuan mereka dengan berinteraksi dan berkompetisi dengan para pembalap yang lebih berpengalaman. Diharapkan, gelaran GT World Challenge Asia di Mandalika dapat melahirkan bibit-bibit baru pembalap Indonesia yang mampu bersaing di kancah internasional.
GT World Challenge Asia di Mandalika bukan hanya sekadar rangkaian balapan mobil. Ajang ini juga menjadi platform untuk mempromosikan potensi pariwisata dan budaya Indonesia kepada dunia. Berbagai kegiatan pendukung, seperti pameran UMKM lokal, pertunjukan seni dan budaya, serta promosi kuliner khas Lombok, akan turut memeriahkan event ini. Hal ini sejalan dengan visi MGPA dan ITDC untuk menjadikan Mandalika sebagai destinasi yang menarik bagi wisatawan dengan berbagai minat.
Setelah melihat persaingan ketat di seri pembuka Sepang, dapat dipastikan bahwa seri di Mandalika akan menyajikan pertarungan yang lebih sengit lagi. Tim-tim yang belum meraih hasil maksimal di Sepang tentu akan berusaha keras untuk bangkit dan meraih poin berharga di sirkuit Mandalika. Sementara itu, tim-tim yang meraih podium di Sepang akan berusaha mempertahankan momentum positif mereka.
Karakteristik sirkuit Mandalika yang memiliki kombinasi tikungan cepat dan lambat, serta lintasan lurus yang panjang, akan menjadi tantangan tersendiri bagi para pembalap dan tim dalam menentukan strategi balapan yang tepat. Kondisi cuaca di Lombok yang bisa berubah-ubah juga akan menjadi faktor yang perlu diantisipasi.
Keberhasilan Indonesia menjadi tuan rumah seri GT World Challenge Asia 2025 merupakan sebuah pencapaian yang membanggakan. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia memiliki infrastruktur dan kapasitas untuk menggelar ajang balap internasional berkelas dunia. Dengan terus mengembangkan potensi sport tourism, diharapkan Indonesia dapat menjadi salah satu destinasi utama bagi para penggemar olahraga otomotif di kawasan Asia dan dunia.
Gelaran GT World Challenge Asia di Mandalika pada bulan Mei mendatang diprediksi akan menjadi tontonan yang menarik dan menghibur bagi para penggemar balap. Lebih dari itu, ajang ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi sektor pariwisata dan perekonomian Indonesia, serta semakin mengukuhkan posisi Mandalika sebagai ikon sport tourism kebanggaan bangsa. Mari kita nantikan bersama gemuruh balap GT Asia di Bumi Sasak!