Mataram, Jurnalekbis.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Forum Komunikasi Industri Jasa Keuangan Nusa Tenggara Barat (FKIJK NTB) menunjukkan komitmen solid untuk mengakselerasi pengembangan ekonomi di Bumi Gora. Langkah strategis ini diwujudkan melalui kemitraan yang erat dengan Pemerintah Daerah serta berbagai pemangku kepentingan terkait.
Penegasan komitmen ini disampaikan langsung oleh Kepala OJK Provinsi NTB yang juga menjabat sebagai Ketua Umum FKIJK NTB, Rudi Sulistyo, dalam acara Halal Bihalal FKIJK NTB yang berlangsung di Kantor OJK Provinsi NTB, Mataram, pada Kamis (24/4/2025). Acara silaturahmi ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, termasuk Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal serta para pimpinan otoritas sektor keuangan di NTB, seperti perwakilan dari Bank Indonesia, Direktorat Jenderal Pajak, Direktorat Jenderal Perbendaharaan, dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).
Dalam kesempatan tersebut, Rudi Sulistyo menjelaskan bahwa kehadiran FKIJK NTB memiliki tujuan mulia sebagai wadah silaturahmi bagi para pimpinan Industri Jasa Keuangan (IJK) lintas sektor. Melalui forum ini, diharapkan tercipta sinergi yang kuat dalam memperkokoh sektor keuangan, khususnya di wilayah Nusa Tenggara Barat.
“Ekosistem keuangan yang terbentuk melalui sinergi antarlembaga keuangan akan memberikan kontribusi yang lebih optimal bagi pertumbuhan perekonomian daerah,” ujar Rudi dengan penuh keyakinan. Ia menambahkan bahwa kolaborasi yang harmonis antar pelaku industri keuangan akan menciptakan iklim yang kondusif bagi investasi dan pertumbuhan usaha di NTB.
Lebih lanjut, Rudi memaparkan bahwa FKIJK NTB tidak hanya fokus pada penguatan internal sektor keuangan, tetapi juga memiliki kepedulian yang tinggi terhadap masyarakat. Kegiatan sosial kemasyarakatan menjadi salah satu program utama forum ini. Setelah sebelumnya menyalurkan bantuan sosial di bulan Ramadan yang baru saja berlalu, FKIJK NTB telah merencanakan serangkaian kegiatan menarik lainnya dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan.
Adapun kegiatan yang akan digelar meliputi Pekan Olahraga dan Kesenian serta Pasar Keuangan Rakyat. Inisiatif ini merupakan wujud nyata dukungan FKIJK NTB dalam meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di kalangan masyarakat NTB. Dengan pemahaman keuangan yang lebih baik dan akses yang lebih luas terhadap produk serta layanan keuangan, diharapkan masyarakat NTB dapat lebih berdaya secara ekonomi.
Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, dalam sambutannya memberikan penekanan khusus pada peran vital sektor keuangan dalam menopang pembangunan daerah. Ia mengajak seluruh pelaku IJK untuk menjalin kerja sama yang erat dengan Pemerintah Provinsi NTB.
“Pemerintah NTB akan berupaya menjadi local government yang market friendly, yang memberikan penguatan kepada dunia usaha, termasuk di sektor keuangan,” tegas Gubernur Iqbal. Beliau juga menyampaikan harapan agar ke depannya terjalin kerja sama yang lebih intensif dengan bank daerah, yang diharapkan dapat memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pembangunan NTB.
Gubernur Iqbal juga menyoroti peran ganda bank daerah sebagai regional champion. Menurutnya, bank daerah tidak hanya memiliki tugas komersial dalam mencari keuntungan, tetapi juga memiliki tanggung jawab sosial yang besar terhadap masyarakat. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pendampingan dan pelaksanaan tugas sosial bank daerah secara lebih optimal kepada masyarakat NTB.

Keberadaan FKIJK NTB menjadi representasi nyata dari pentingnya sinergi lintas sektor dalam membangun ekosistem keuangan yang solid dan berdaya guna. Pertemuan Halal Bihalal ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi, tetapi juga momentum untuk memperkuat koordinasi dan kolaborasi antar berbagai lembaga keuangan yang beroperasi di NTB.
Sinergi antar bank, perusahaan pembiayaan, asuransi, pasar modal, serta otoritas pengawas seperti OJK dan Bank Indonesia, memiliki potensi besar untuk menciptakan inovasi produk dan layanan keuangan yang lebih sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan pelaku usaha di NTB. Selain itu, kolaborasi ini juga dapat memperkuat pengawasan dan mitigasi risiko dalam sektor keuangan, sehingga tercipta stabilitas yang mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Inisiatif FKIJK NTB dalam menggelar Pekan Olahraga dan Kesenian serta Pasar Keuangan Rakyat dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan menunjukkan pemahaman yang mendalam akan pentingnya literasi dan inklusi keuangan bagi pemberdayaan masyarakat.
Literasi keuangan yang baik memungkinkan masyarakat untuk memahami berbagai produk dan layanan keuangan, mengelola keuangan secara bijak, serta membuat keputusan keuangan yang tepat. Sementara itu, inklusi keuangan memastikan bahwa seluruh lapisan masyarakat memiliki akses terhadap layanan keuangan formal, sehingga mereka dapat berpartisipasi aktif dalam perekonomian.
Kegiatan seperti Pasar Keuangan Rakyat menjadi platform yang efektif untuk mendekatkan produk dan layanan keuangan kepada masyarakat secara langsung. Masyarakat dapat memperoleh informasi, berkonsultasi, dan bahkan membuka rekening atau mengajukan produk keuangan lainnya dengan lebih mudah. Sementara itu, kegiatan olahraga dan kesenian dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk melibatkan masyarakat secara lebih luas dalam rangkaian acara Bulan Inklusi Keuangan.
Penekanan Gubernur NTB terhadap peran bank daerah sebagai regional champion sangat relevan dalam konteks pembangunan ekonomi daerah. Bank daerah memiliki keunggulan dalam memahami karakteristik dan kebutuhan masyarakat serta pelaku usaha di wilayahnya.
Sebagai agen pembangunan regional, bank daerah diharapkan tidak hanya fokus pada profitabilitas, tetapi juga memiliki komitmen yang kuat untuk mendukung program-program pembangunan daerah. Hal ini dapat diwujudkan melalui penyaluran kredit yang lebih mudah dan terjangkau bagi UMKM, dukungan terhadap sektor-sektor unggulan daerah, serta partisipasi dalam program-program sosial dan pemberdayaan masyarakat.
Pendampingan yang optimal dari pemerintah daerah dan otoritas pengawas seperti OJK sangat dibutuhkan agar bank daerah dapat menjalankan peran gandanya secara efektif. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia, penguatan tata kelola perusahaan, serta inovasi produk dan layanan yang sesuai dengan kebutuhan pasar lokal menjadi kunci keberhasilan bank daerah dalam memberikan kontribusi maksimal bagi pembangunan NTB.
Komitmen Pemerintah Provinsi NTB untuk menjadi market friendly local government merupakan langkah positif dalam menciptakan iklim investasi dan usaha yang kondusif. Kebijakan yang mendukung pertumbuhan dunia usaha, termasuk sektor keuangan, akan menarik lebih banyak investasi dan menciptakan lapangan kerja, yang pada akhirnya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Kerja sama yang erat antara pemerintah daerah, OJK, FKIJK NTB, serta seluruh pemangku kepentingan lainnya menjadi kunci untuk mewujudkan visi NTB sebagai daerah yang ramah terhadap pasar dan investasi. Dengan sinergi yang kuat, diharapkan perekonomian NTB dapat tumbuh secara berkelanjutan dan memberikan manfaat yang luas bagi seluruh masyarakat.
Sinergi antara OJK, FKIJK NTB, dan Pemerintah Provinsi NTB dalam mendukung pengembangan ekonomi daerah merupakan langkah strategis yang patut diapresiasi. Dengan fokus pada penguatan ekosistem keuangan, peningkatan literasi dan inklusi keuangan, serta peran bank daerah sebagai agen pembangunan regional, Nusa Tenggara Barat memiliki potensi besar untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Komitmen untuk menjadi market friendly local government semakin memperkuat harapan akan masa depan ekonomi NTB yang lebih cerah.