News

NW Mataram 2025: Momentum Kebangkitan untuk Indonesia Emas

×

NW Mataram 2025: Momentum Kebangkitan untuk Indonesia Emas

Sebarkan artikel ini
NW Mataram 2025: Momentum Kebangkitan untuk Indonesia Emas
Kunjungi Sosial Media Kami

Mataram, Jurnalekbis.com  – Dua agenda besar organisasi Nahdlatul Wathan (NW) siap digelar secara serentak di Kota Mataram pada 1-3 Mei 2025 mendatang. Perayaan Hari Jadi (Hadi) ke-72 NW dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) tahun 2025 ini dipastikan akan menjadi momentum penting bagi organisasi yang telah berkiprah selama tujuh dekade lebih dalam membangun bangsa.

Ketua Panitia Hadi ke-72 NW, H. Syamsu Rizal, menyatakan bahwa persiapan acara telah mencapai tahap final. “Alhamdulillah, dapat kami sampaikan bahwa persiapan acara Hadi ke-72 NW sampai saat ini sudah hampir final. Seluruh persiapan teknis sudah selesai. Insya Allah, kami siap menyukseskan acara tersebut,” ujarnya kepada awak media pada Selasa (29/4/2025).

Lebih lanjut, Syamsu Rizal yang juga merupakan anggota DPRD NTB ini menjelaskan bahwa Hadi ke-72 NW akan menjadi ajang silaturahim nasional bagi seluruh pengurus dan warga NW se-Indonesia. Kehadiran para pengurus wilayah dari berbagai penjuru negeri diharapkan dapat memperkuat kembali semangat persatuan di antara sesama anggota NW. “Momen ini untuk mengukuhkan dan memperkuat kembali semangat persatuan sesama warga NW,” tegasnya.

Dipusatkannya perayaan Hadi ke-72 NW di Kota Mataram kali ini memiliki makna tersendiri. Menurut Syamsu Rizal, hal ini bertujuan untuk meneguhkan keberadaan NW sebagai organisasi masyarakat (ormas) terbesar di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang memiliki jaringan luas di seluruh Indonesia hingga mancanegara.

Senada dengan itu, Ketua Panitia Mukernas PBNW tahun 2025, Prof. Dr. TGH. Fahrurrozi Dahlan, QH., M.A., juga menyampaikan kesiapan pihaknya dalam menggelar forum musyawarah tertinggi organisasi tersebut. Berbeda dengan tahun sebelumnya yang diadakan di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Mukernas kali ini akan diselenggarakan bersamaan dengan perayaan Hadi di Mataram.

Mengusung tema sentral “Berkarya untuk Indonesia Maju Menuju Peradaban Indonesia Emas 2045”, Hadi ke-72 NW dan Mukernas XV ini diharapkan dapat merumuskan langkah-langkah strategis organisasi dalam menyongsong visi besar bangsa Indonesia di tahun 2045.

“Melalui ‘Berkarya untuk Indonesia Maju Menuju Peradaban Indonesia Emas 2045’, tema ini akan dirumuskan nanti dalam Mukernas XV yang diawali dengan peringatan Hari Jadi Nahdlatul Wathan yang kemudian populer dengan sebutan HADI NW yang semakna dengan tugas dan peran Organisasi NW yang selalu memberikan arah peta jalan menuju kemuliaan dan kemajuan,” jelas Guru Besar UIN Mataram tersebut.

Prof. Fahrurrozi menambahkan bahwa NW senantiasa berada di garda terdepan dalam membela agama, nusa, dan bangsa. Oleh karena itu, Hadi NW menjadi momentum krusial untuk memperkuat kembali peta jalan (roadmap) kontribusi NW dalam pembangunan di berbagai sektor.

Hadi NW ke-72 juga menjadi momen refleksi atas jasa dan perjuangan pendiri NW, al-Maghfurlahu Maulanassyaikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid. Di tengah gejolak berbagai organisasi Islam pada masa pendiriannya, Maulanassyaikh dengan gigih mendirikan NW, sebuah organisasi yang kini telah berusia 72 tahun.

Baca Juga :  Liburan Lebaran Semakin Seru di The Nusa Dua dan The Mandalika dengan Posko Lebaran Seru 2024

Mengenang dan menghargai usaha, ikhtiar, dan perjuangan sang pendiri menjadi landasan spirit yang kuat bagi seluruh warga NW untuk terus bergerak maju. Hadi NW dan Mukernas XV NW menjadi titik awal dalam:

  1. Pengokohan Organisasi NW.
  2. Penguatan Kontribusi Kebangsaan.
  3. Perkhidmatan menuju NW mendunia.
  4. Persiapan menyongsong Indonesia Emas 2045.

Organisasi NW mengusung tagline “5 & 3”, yang melambangkan tanggal kelahiran NW pada 1 Maret 1953 Masehi. Angka ini juga merepresentasikan perpanjangan perjuangan dari dua madrasah mulia yang didirikan oleh Maulanassyaikh sebagai fondasi perjuangan melawan penjajah: Madrasah Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) sebagai benteng perjuangan melawan Belanda, dan Madrasah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah (NBDI) sebagai pembenteng kaum perempuan di era penjajahan Jepang.

Dalam Hadi dan Mukernas kali ini, tiga tema utama akan menjadi fokus pembahasan:

  1. Pengokohan Drap Langkah Lima Tahun ke Depan: Merumuskan kembali roadmap perjuangan Nahdlatul Wathan hingga tahun 2045, yang akan dimusyawarahkan oleh seluruh pengurus NW secara nasional dan internasional melalui forum daring.
  2. Penguatan Program Kerja yang Sistematis: Menyusun program kerja yang terstruktur, periodik, dan terukur sebagai panduan gerak organisasi dalam berbagai bidang.
  3. Perkhidmatan Implementatif: Mewujudkan program kerja yang dihasilkan dalam Mukernas melalui aksi nyata di bidang pendidikan, sosial, ekonomi, budaya, politik kebangsaan, dan dakwah Islamiyah, yang kesemuanya terbingkai dalam trilogi perjuangan NW: Yakin, Ikhlas, dan Istiqomah.

Esensi utama dari acara tahunan dan forum musyawarah nasional NW ini kemudian mengerucut pada lima hal penting yang menjadi fokus ikhtiar organisasi:

  1. Organisasi: Memperkuat struktur dan kapasitas organisasi.
  2. Kontribusi: Meningkatkan peran aktif dalam pembangunan bangsa.
  3. Menuju NW: Memperluas jaringan dan pengaruh organisasi.
  4. Mendunia: Mengembangkan eksistensi dan kontribusi di tingkat global.
  5. Indonesia Emas: Berpartisipasi aktif dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.

Lima usaha penting ini akan terus diupayakan melalui tiga pergerakan utama NW: pergerakan pendidikan, pergerakan sosial, dan pergerakan dakwah.

Pengokohan organisasi NW tercermin dalam tiga dimensi penting:

  1. Kokoh secara Ideologis-Spiritualis (الاوفياء): Memperkuat pemahaman dan pengamalan nilai-nilai Aswaja dan prinsip-prinsip perjuangan NW.
  2. Kokoh secara Intelektualis-Rasionalis (العقلاء): Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui pendidikan dan pengembangan ilmu pengetahuan.
  3. Kokoh secara Sosiologis-Historis (التاريخ الاجتماع): Memahami akar sejarah dan konteks sosial organisasi dalam berkontribusi pada masyarakat dan bangsa.

Penguatan dalam tiga dimensi ini diharapkan dapat melahirkan generasi emas Indonesia di tahun 2045.

Selain pengokohan organisasi, Hadi dan Mukernas juga akan membahas penguatan perjuangan dan perkhidmatan NW dalam tiga dimensi:

  1. Penguatan Komitmen Perjuangan: Mempertegas kembali semangat pengabdian terhadap agama, bangsa, dan negara.
  2. Penguatan Pergerakan Pendidikan Sosial dan Dakwah Keummatan: Meningkatkan kualitas dan jangkauan program-program di bidang pendidikan, sosial, dan dakwah.
  3. Penguatan Kaderisasi Perjuangan Kebangsaan dan Ke-NW-an: Mencetak generasi penerus yang memiliki komitmen terhadap nilai-nilai kebangsaan dan perjuangan NW.
Baca Juga :  IKADIN NTB-UNU Cetak Advokat Berintegritas Lewat PKA

Perkhidmatan NW juga dilihat dalam tiga dimensi:

  1. Perkhidmatan Madrasy wattarbiyati (Perjuangan kemadrasahan dan kependidikan): Berkontribusi aktif dalam mencerdaskan kehidupan bangsa melalui ribuan lembaga pendidikan yang dimiliki.
  2. Perkhidmatan Jamáiy wa Ijtimâiy (Sosial Kemasyarakatan): Berperan dalam pemberdayaan masyarakat, mengatasi masalah sosial, dan memperkuat harmoni sosial.
  3. Perkhidmatan Jam’iyyati (Organisasi): Memperkuat internal organisasi dan jaringan kerjasama dengan berbagai pihak.

Tiga dimensi perkhidmatan ini diharapkan dapat mewujudkan lima hal penting yang menjadi cita-cita NW: NW Kokoh, NW Berkontribusi, NW Berkhidmat, NW Mendunia, dan NW Mencetak Generasi Emas.

“Alhamdulillah, Tagline Pendiri Nahdlatul Wathan al-Maghfurlahu Maulanassyaikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Madjid memberikan konsepsi tentang semangat perjuangan, pergerakan, perkhidmatan, pengabdian terhadap agama, nusa dan bangsa,” papar salah satu tokoh NW.

Nahdlatul Wathan fil khair menjadi tolok ukur kemajuan dan perkhidmatan organisasi, dengan makna kebaikan yang universal. Dalam ranah pendidikan (Khairiyyah Nahdlatul Wathan), NW berkiprah membantu negara melalui ribuan lembaga pendidikan dari tingkat TK hingga perguruan tinggi serta pesantren yang tersebar di seluruh Indonesia. Hal ini menjadi salah satu poin penting dalam Mukernas XV NW.

Di bidang sosial (Khairitah Nahdlatul Wathan), NW berupaya mewujudkan masyarakat yang sejahtera lahir dan batin, mandiri, kreatif, dan inovatif sebagai bukti nyata kontribusi organisasi dalam menghadapi kompleksitas kehidupan berbangsa dan bernegara. NW berperan sebagai perekat sosial, harmoni, sosial budaya, dan sosial ekonomi yang berdampak positif.

Dalam kapasitas dakwah (Khairiyah NW), organisasi ini memperkuat dakwah yang rahmatan lil álamín, ramah, inklusif, progresif, akomodatif, dan transformatif. Hal ini menjadi pijakan strategis dalam memainkan peran kontributif NW di era digitalisasi dan globalisasi.

Peringatan Hadi NW memiliki motivasi strategis yang tertuang dalam nasyid Mars NW, yang tidak hanya menggugah semangat tetapi juga memuat nasihat bijak, wasiat, serta motivasi dan inspirasi perjuangan. Semangat “Ikut Serta Membina Keutuhan Bangsa” dalam Mars NW menggerakkan warga NW untuk memberikan manfaat dan berkontribusi dalam menjaga serta merawat Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Spirit Hadi NW dan Mukernas XV NW memberikan energi untuk tidak pasif dalam perjuangan. Tugas saat ini, menurut para pengurus NW, adalah bagaimana meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan ekonomi umat.

Rumusan kerja yang dihadirkan oleh PBNW diharapkan dapat mendukung Asta Cita Presiden RI dan delapan program prioritas Kementerian Agama RI, yang meliputi peningkatan kerukunan, penguatan ekoteologi, layanan keagamaan berdampak, pendidikan unggul, pemberdayaan pesantren, pemberdayaan ekonomi umat, sukses haji, dan digitalisasi tata kelola. Selain itu, program kerja NW juga diharapkan dapat membantu mengembangkan Provinsi NTB menjadi “Makmur Mendunia”, yang tertuang dalam program taktis organisasi yang dirumuskan dalam Mukernas XV.

Baca Juga :  Pertamina Catat Kenaikan Konsumsi BBM Nasional 46% Saat Mudik Lebaran, Pertamax Turbo Melonjak 104%

Mencermati pahit getir perjuangan para founding father bangsa, warga NW diingatkan untuk tidak mudah menyerah dan terus terobsesi dengan semangat mempertahankan kedaulatan NKRI. Melalui kerja keras, karya nyata, dan kontribusi positif, NW bertekad memperkuat pendidikan anak bangsa, memperkokoh persatuan dan kesatuan, serta meningkatkan kualitas SDM yang kreatif dan inovatif.

Keutuhan bangsa menjadi dambaan seluruh elemen masyarakat. NW sebagai ormas Islam memiliki peran penting dalam membangun SDM umat, yang telah berkiprah nyata selama 72 tahun. Semakin bertambah usia, NW semakin pesat dalam mencetak generasi Islam yang saleh salehah, berilmu, dan beradab.

Kontribusi besar Sultonul Auliya Almagfurulah Maulanasyaikh TGKH. M. Zainuddin Abdul Majid Al-Anfenani dalam membangun generasi bangsa yang beriman dan berilmu pengetahuan melalui NW terus terasa hingga kini. Ribuan lembaga pendidikan NW setiap tahunnya menamatkan puluhan ribu santri di seluruh Nusantara.

Berawal dari Bermi Pancor, Lombok Timur, Maulanassyaikh merintis madrasah pertama, NWDI, yang kemudian terus berkembang pesat. Hal ini menumbuhkan optimisme bahwa masa depan bangsa akan lebih cemerlang dengan dukungan dan kepedulian terhadap pendidikan anak bangsa, yang menjadi salah satu prioritas utama NW bersama dengan bidang sosial dan dakwah.

Nahdlatul Wathan adalah aset bangsa yang sangat bernilai dan harus dijaga serta dipelihara. Dedikasi dan kontribusi nyata NW untuk bangsa dan negara sesuai dengan niat luhur pendirinya, yaitu li-i’lai kalimatillah waizzul islam walmuslimin (untuk meninggikan kalimat Allah, kemuliaan Islam, dan kaum Muslimin).

Setiap individu yang mencintai kemajuan Islam, kejayaan kaum Muslimin, serta kesejahteraan bangsa dan negara, secara tidak langsung telah menjadi pejuang agama Allah. Inilah yang menjadi ajakan NW: membangun bangsa yang lebih baik, sesuai dengan makna “Kebangkitan Bangsa” yang terkandung dalam nama organisasi.

NW meyakini hukum kausalitas: dengan berdisiplin mencetak generasi bangsa yang berpendidikan, beriman, dan beradab saat ini, maka masa depan bangsa yang gemilang akan diraih. Kerja keras dalam membangun SDM berkualitas akan membuahkan hasil yang indah di kemudian hari.

Semarak ibadah dan antusiasme umat dalam memakmurkan majelis taklim yang terlihat saat ini merupakan hasil rintisan para ulama terdahulu. Keberadaan ribuan madrasah NW di berbagai pelosok negeri adalah buah dari visi jauh ke depan dan kesabaran Maulanassyaikh dalam menghadapi tantangan.

Masa depan umat tidak dapat dipisahkan dari aksi nyata hari ini. Semakin besar kepedulian terhadap pendidikan generasi penerus, semakin besar pula keyakinan akan kecemerlangan masa depan bangsa. Hadi ke-72 NW dan Mukernas XV menjadi momentum krusial bagi Nahdlatul Wathan untuk terus berkarya dan berkontribusi aktif dalam mewujudkan Indonesia Maju menuju Peradaban Indonesia Emas 2045.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *