Mataram, Jurnalekbis.com – Sebuah rumah kosong yang terletak di Jalan Ancar II, Lingkungan Kekalik Baru, Kelurahan Pagesangan Barat, Kecamatan Mataram, Nusa Tenggara Barat, mendadak menjadi sorotan warga. Bukan karena arsitekturnya yang unik atau sejarahnya yang menarik, melainkan karena disalahgunakan sebagai lokasi pesta minuman keras (miras) oleh sekelompok remaja. Keberadaan rumah ini bahkan sempat viral di media sosial, memicu keresahan mendalam di kalangan masyarakat sekitar yang khawatir akan dampak negatifnya terhadap ketertiban dan keamanan lingkungan.
Menanggapi kegelisahan warga yang semakin meluas, aparat kepolisian dari Polsek Mataram bergerak cepat. Bersama dengan Kepala Lingkungan setempat, mereka turun langsung ke lokasi yang dimaksud untuk melakukan pengecekan. Setelah memverifikasi kebenaran laporan warga, tindakan tegas pun diambil. Rumah kosong yang menjadi sumber masalah tersebut langsung digembok sebagai langkah pengamanan sementara, dengan tujuan utama untuk mencegah terulangnya aktivitas serupa dan menghindari potensi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.
Kapolsek Mataram, AKP Mulyadi SH., membenarkan tindakan cepat yang diambil pihaknya. Beliau menjelaskan bahwa langkah menggembok rumah kosong tersebut merupakan respons konkret atas laporan yang disampaikan oleh masyarakat. Lebih dari itu, tindakan ini juga merupakan bagian dari upaya proaktif Polsek Mataram dalam menjaga ketertiban dan keamanan lingkungan, menciptakan rasa aman dan nyaman bagi seluruh warga Kekalik Baru.
“Sesuai dengan informasi yang kami terima dari masyarakat, rumah kosong ini seringkali dijadikan tempat berkumpul dan menggelar pesta miras oleh sekelompok remaja. Setelah kami melakukan pengecekan langsung ke lokasi, informasi tersebut terbukti benar. Di dalam rumah, kami menemukan banyak botol bekas minuman keras yang berserakan, jelas menunjukkan bahwa rumah tersebut baru saja digunakan untuk pesta miras,” ungkap AKP Mulyadi kepada awak media di Mataram, Rabu (30/4/2025).
Terungkap bahwa rumah kosong yang menjadi sumber keresahan warga tersebut dulunya принадлежал seorang warga asal sumbawa/">Kabupaten Sumbawa yang telah meninggal dunia. Namun, hingga saat ini, rumah tersebut belum ditempati oleh para ahli waris. Usut punya usut, ketidakberanian ahli waris untuk menempati rumah tersebut diduga kuat berkaitan dengan belum ditemukannya dokumen kepemilikan yang sah, seperti sertifikat tanah dan bangunan. Ketidakjelasan status kepemilikan inilah yang kemudian membuat rumah tersebut terbengkalai dan akhirnya disalahgunakan oleh oknum remaja yang tidak bertanggung jawab.
Langkah pengamanan sementara dengan menggembok pintu dan akses masuk rumah kosong tersebut diharapkan dapat menjadi solusi efektif untuk mengurangi potensi gangguan ketertiban umum di kawasan Kekalik Baru. Dengan tertutupnya akses ke dalam rumah, diharapkan para remaja tidak lagi dapat menggunakan tempat tersebut sebagai lokasi pesta miras, sehingga ketenangan dan keamanan lingkungan dapat kembali terjaga.
Dalam kesempatan tersebut, Kapolsek Mataram, AKP Mulyadi SH., juga menyampaikan imbauan penting kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Kecamatan Mataram. Beliau mengajak masyarakat untuk terus aktif berperan serta dalam menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan dengan cara melaporkan segala bentuk aktivitas mencurigakan yang terjadi di sekitar tempat tinggal mereka.
“Kami sangat mengharapkan partisipasi aktif dari masyarakat. Jika ada hal-hal yang mencurigakan atau berpotensi mengganggu keamanan dan ketertiban, jangan ragu untuk segera melaporkannya kepada pihak kepolisian atau perangkat lingkungan terdekat. Informasi dari masyarakat sangat berharga bagi kami dalam menjaga keamanan dan kenyamanan bersama,” tegas AKP Mulyadi.
Langkah cepat dan responsif yang dilakukan oleh Polsek Mataram bersama Kepala Lingkungan Kekalik Baru ini mendapat apresiasi positif dari warga sekitar. Mereka berharap tindakan tegas ini dapat memberikan efek jera kepada para pelaku dan mencegah terulangnya kejadian serupa di masa depan. Keamanan dan ketertiban lingkungan merupakan tanggung jawab bersama, dan sinergi antara aparat kepolisian, perangkat lingkungan, serta partisipasi aktif dari masyarakat menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk ditinggali.
