Mataram, Jurnalekbis.com- Organisasi Islam besar Nahdlatul Wathan (NW) menggelar perayaan Hari Jadi (Hadi) ke-72 dan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) tahun 2025. Acara pembukaan yang berlangsung khidmat dan meriah di Lombok Raya Hotel Mataram pada Kamis (1/5/2025) menjadi momentum penting untuk memperkuat persatuan dan merumuskan langkah strategis organisasi ke depan.
Acara bertajuk Tasyakkur Hadi NW ke-72 dan Mukernas PBNW tahun 2025 ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting nasional dan daerah. Di antaranya, Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid, Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal, serta puluhan pejabat publik lainnya. Kehadiran mereka menunjukkan sinergi yang kuat antara NW dan pemerintah dalam membangun bangsa.
Tak ketinggalan, Ketua Umum PBNW TGKH Zainuddin Atsani hadir beserta jajaran pengurus. Suasana haru dan khidmat terasa dengan kehadiran putri pendiri Nahdlatul Wathan TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, Ummuna Hj Sitti Raihanun Zainuddin Abdul Madjid, beserta seluruh zurriyat Maulana Syaikh. Ribuan pengurus NW dari berbagai penjuru Indonesia juga turut memadati lokasi acara.
Dalam sambutannya, Ketua Umum PBNW TGKH Zainuddin Atsani menyampaikan pesan-pesan mendalam tentang pentingnya persatuan dan istiqamah dalam meneladani perjuangan Sang Pahlawan Nasional, TGKH Zainuddin Abdul Madjid.
“Beliau selalu mengajarkan kita banyak kebaikan, bagaimana berorganisasi, seperti pesan beliau, mari kita jadi orang yang bermanfaat untuk Nahdlatul Wathan, jangan kita jadi orang-orang yang merusak perjuangan Nahdlatul Wathan. Mari kita jaga kekompakan. Kompak, utuh, bersatu,” seru TGKH Zainuddin Atsani dengan penuh semangat.
Lebih lanjut, TGKH Zainuddin Atsani mengingatkan kembali tentang Trilogi perjuangan NW, yaitu yakin, ikhlas, istiqamah, yang menjadi landasan dan pedoman dalam berorganisasi. Beliau mengungkapkan kebanggaannya bahwa saat ini NW telah melebarkan sayapnya di 38 provinsi di Indonesia dan bahkan telah hadir di 6 negara.
“Ke depan akan terus bertambah negara-negara yang menginginkan NW hadir di tengah mereka. Salah satu yang menunggu kehadiran NW juga adalah Tiongkok,” tuturnya, menunjukkan potensi ekspansi dakwah NW di kancah internasional.
TGKH Zainuddin Atsani juga memaparkan tiga aspek utama perjuangan NW, yakni pendidikan, sosial, dan dakwah. Di bidang pendidikan, NW saat ini mengelola tidak kurang dari 2.400 madrasah dan majelis taklim yang tersebar di seluruh nusantara. Amalan Hizib NW pun semakin meluas dan diamalkan di berbagai pelosok negeri.
“NW dari zaman pendirinya sampai sekarang tetap taat kepada pemerintah. Itu wasiat pendirinya. Yang penting kita bersinergi untuk NKRI,” tegasnya, menegaskan komitmen NW dalam mendukung kemajuan bangsa dan negara.
Ketua Umum PBNW ini berharap agar perayaan Hadi ke-72 NW dan Mukernas PBNW tahun 2025 dapat menghasilkan rumusan-rumusan yang konstruktif bagi pembangunan ummat, bangsa, dan negara.
“Mudah-mudahan Mukernas NW menghasilkan sebuah keputusan, agenda yang baik, baik untuk NW dan NKRI dalam segala hal. Semoga kebarokahan terus hadir,” harapnya.
Di akhir sambutannya, TGKH Zainuddin Atsani mengajak seluruh jamaah NW untuk terus merapatkan barisan, membangun organisasi secara bersama-sama dan bersinergi. Beliau menekankan bahwa capaian NW saat ini adalah berkat karomah pendirinya.
“Saya minta semua jamaah NW berjuang bersama, tidak bisa ketua umum berjalan sendiri, berjuang sendiri tanpa kita kompak, utuh, bersatu,” bebernya. “Apa yang kita dapat hari ini bukan karena kehebatan dari jajaran PBNW, tetapi karena karomah pendirinya Ninikda Maulana Syaikh TGKH Zainuddin Abdul Madjid. Apapun capaiannya karena karomah itu,” imbuhnya.
Beliau juga mengajak seluruh jamaah NW untuk ikhlas dalam berjuang membesarkan dan menerapkan nilai-nilai perjuangan NW, serta mengedepankan pengabdian dan persatuan.
Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal dalam sambutannya menyampaikan harapan agar NW terus eksis dan memberikan kontribusi signifikan dalam seluruh aspek pembangunan, baik di tingkat daerah maupun nasional.
“Ke depan, Nahdlatul Wathan akan menjadi bagian yang integral dari pembangunan NTB. Bahwa NW bukan hanya ikut mendirikan provinsi NTB tetapi juga ikut mengisi provinsi yang sudah kita dirikan bersama,” ujar Iqbal.
Politikus Partai Gerindra ini meyakini bahwa sinergitas pembangunan dengan NW akan mempercepat kemajuan di NTB.

“NTB adalah rumah kita bersama, perahu kita bersama. Kita harus sama-sama mengerahkan layar perahu ini, agar berlayar ke arah yang tepat serta berlabuh di titik yang tepat,” tegas Iqbal di hadapan ribuan jamaah.
Gubernur Iqbal juga menyatakan keyakinannya bahwa NW akan terus mendukung pemerintah daerah dalam mewujudkan visi ‘NTB Makmur Mendunia’.
“Saya punya keyakinan, saya haqqul yakin NW akan selalu bersama pemerintah untuk membangun NTB ke depan,” ujarnya.
Mengutip Qaul Almagfurlah Maulana Syaikh TGKH Zainuddin Abdul Madjid tentang pentingnya memahami sejarah, Gubernur Iqbal mengajak seluruh jamaah NW untuk bersama-sama membangun NTB melalui gerakan sosial, termasuk di bidang ekonomi. Ia mengapresiasi pilihan PBNW yang mendorong pangan/">ketahanan pangan, yang dinilainya sejalan dengan visi Presiden Prabowo dan kebutuhan NTB.
Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid, yang juga merupakan tokoh penting di organisasi Nahdlatul Ulama (NU), turut memberikan sambutan dalam acara tersebut. Beliau menyampaikan salam dari Presiden Prabowo Subianto kepada keluarga besar NW, khususnya kepada Ketua Umum TGKH Zainuddin Atsani.
“Salam dari Bapak Presiden Prabowo Subianto kepada keluarga besar NW wabil khusus kepada Ketua Umum TGKH Zainuddin Atsani. Beliau minta maaf tidak bisa hadir, kami diminta mewakili,” kata Nusron.
Politisi Partai Golkar ini mengucapkan selamat atas Hadi NW ke-72 dan meyakini bahwa eksistensi NW hingga saat ini adalah karena manfaat besar yang diberikan organisasi ini kepada ummat.
“Selamat Hari Jadi NW ke-72. Saya yakin NW bisa bertahan, bisa hidup sampai sekarang ini, jamiyah ini, organisasi ini memberikan kemanfaatan untuk ummat manusia,” ujarnya.
Nusron Wahid juga menyampaikan kekagumannya terhadap keilmuan dan perjuangan pendiri NW, TGKH Zainuddin Abdul Madjid, serta menekankan pentingnya sanad keilmuan dalam belajar agama. Menurutnya, NW memiliki keunggulan dalam hal ini karena pelajaran yang disampaikan memiliki sanad yang jelas hingga Nabi Muhammad SAW.
“Bersyukurlah dan berbahagialahn kita semua masuk dalam organisasi, belajar kepada seorang guru, masuk ke organisasi yang dipimpin oleh orang berilmu. Dan ilmunya punya sanad kepada Rasulullah SAW. Saya yakin keluarga besar NW ikut jamiyah ini senantiasa mengambil ilmu dan berkah,” jelasnya.
Di era digital ini, Nusron mengingatkan akan pentingnya belajar ilmu dengan sanad yang jelas, berbeda dengan fenomena sebagian generasi muda yang belajar agama hanya melalui platform seperti YouTube tanpa mengetahui rujukannya.
“Karena kalau gak pakai sanad, pernah disindir oleh salah seorang ulama lewat baitnya yang menggambarkan santri modern hari ini,” ujarnya. Beliau menekankan bahwa mengikuti NW adalah pilihan yang tepat karena mengedepankan sanad keilmuan yang terpercaya.
Agenda tahunan Mukernas PBNW tahun 2025 secara resmi ditutup pada Sabtu (3/5/2025), setelah dihadiri oleh seluruh pengurus dan pimpinan elemen perjuangan NW. Ketua Panitia Mukernas PBNW 2025, Prof. Dr. TGH. Fahrurrozi Dahlan, menyampaikan bahwa agenda strategis tersebut berlangsung dalam suasana guyub dan penuh kekeluargaan.
“Semua unsur-unsur tersebut secara guyub, penuh keakraban dan kekeluargaan yang diikat oleh ukhuwwah islamiyyah, ukhuwwah wathaniyyah, ukhuwwah basyariyyah dan ukhuwwah nahdhiyyah (ikatan ke-NW-an),” ujarnya.
Guru Besar UIN Mataram ini menjelaskan bahwa Mukernas PBNW tahun 2025 menghasilkan sejumlah rekomendasi konstruktif dan visioner yang dirumuskan dalam tujuh komisi. Tujuan global organisasi untuk meninggikan kalimat Allah dan mengangkat harkat martabat Islam menjadi landasan utama dalam merumuskan program kerja lima tahunan.
Adapun hasil dari tujuh komisi tersebut kemudian disarikan menjadi delapan cita-cita dan harapan NW yang disebut dengan Asta Cita Nahdlatul Wathan (Al-Maqáshid al-Tsamániyyah), yaitu:
- Penguatan pendidikan yang unggul, ramah dan terintegrasi.
- Penguatan dan pemberdayaan kelembagaan pesantren.
- Penguatan layanan keagamaan yang berdampak.
- Penguatan ekonomi keummatan.
- Penguatan kerukunan umat beragama dan cinta kemanusiaan.
- Penguatan konservasi lingkungan hidup dalam eko-teologis.
- Penguatan kaderasi dan SDM yang progresif.
- Penguatan digitalisasi tata kelola organisasi secara tertib dan profesional.