News

INNOFATEC 2025: NTB Pacu Potensi Lokal Go Global

×

INNOFATEC 2025: NTB Pacu Potensi Lokal Go Global

Sebarkan artikel ini
INNOFATEC 2025: NTB Pacu Potensi Lokal Go Global
Kunjungi Sosial Media Kami

Mataram, Jurnalekbis.com– Nusa Tenggara Barat (NTB) terus menunjukkan komitmennya dalam mengembangkan potensi daerah melalui riset dan inovasi. Langkah terbaru terwujud dalam audiensi antara Pemerintah Provinsi NTB, yang diwakili oleh Gubernur NTB, dengan Fakultas Teknologi Pangan dan Agroindustri (FATEPA) Universitas Mataram (Unram). Pertemuan yang berlangsung di Ruang Kerja Gubernur NTB ini membahas persiapan penyelenggaraan konferensi internasional bergengsi bertajuk INNOFATEC 2025 (International Conference on Innovations in Food Science, Culinary Arts, and Fashion Technology).

Konferensi INNOFATEC 2025 dijadwalkan akan digelar pada 1 hingga 2 September 2025 di kawasan wisata Senggigi, Lombok, NTB. Ajang ini diproyeksikan menjadi platform penting bagi para akademisi, peneliti, praktisi industri, dan pemangku kepentingan lainnya untuk bertukar ide, temuan riset terkini, serta menjalin kolaborasi dalam bidang ilmu pangan, seni kuliner, dan teknologi fesyen.

Wakil Dekan III FATEPA Unram, Rahmad Sabani, S.TP., MP., yang hadir dalam audiensi tersebut, menyampaikan bahwa INNOFATEC 2025 memiliki tujuan utama untuk menghasilkan output keilmuan yang tidak hanya berhenti di publikasi, tetapi juga dapat diimplementasikan secara nyata di lapangan. Fokus utama konferensi ini adalah pada pemanfaatan teknologi untuk mengakselerasi potensi daerah NTB, khususnya dalam mengembangkan komoditas-komoditas unggulan lokal agar mampu bersaing di kancah global sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Baca Juga :  Zulkieflimansyah dan Suhaili: Duet Baru dalam Peta Politik NTB

“Konferensi ini kami rancang sedemikian rupa untuk benar-benar mendukung hilirisasi riset. Kami memiliki harapan besar bahwa pada tahun ini, kita sudah mulai dapat melihat bentuk konkret dari implementasi hasil-hasil riset yang akan dipresentasikan,” tegas Rahmad Sabani. Lebih lanjut, beliau juga mendorong adanya alokasi anggaran dari Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait di Provinsi NTB untuk pengembangan komoditas unggulan daerah yang berbasis pada potensi lokal yang ada.

Beberapa komoditas unggulan NTB yang menjadi perhatian utama dalam diskusi ini antara lain adalah jagung, yang memiliki potensi besar sebagai bahan baku pakan ternak; kelor, tanaman superfood dengan segudang manfaat kesehatan; dan aren, yang dapat diolah menjadi berbagai produk bernilai ekonomi tinggi. Gubernur NTB dalam arahannya menekankan pentingnya untuk terus mengembangkan hilirisasi dari komoditas-komoditas tersebut guna menciptakan nilai tambah ekonomi yang signifikan bagi daerah.

Baca Juga :  Dengan Teknologi Canggih, Indosat Fasilitasi Penukaran Sampah Jadi Pulsa di Mandalika

Kepala Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi NTB, I Gede Putu Aryadi, S. Sos., MH., yang turut mendampingi Gubernur dalam audiensi tersebut, menegaskan komitmen pihaknya untuk bersinergi secara aktif dengan Unram dan seluruh stakeholder terkait lainnya. Sinergi ini bertujuan untuk menyusun desain riset yang terarah hingga menghasilkan produk-produk inovatif yang aplikatif dan memiliki daya saing tinggi.

“Kami akan bergerak bersama-sama, mulai dari tahap perencanaan riset hingga riset tersebut benar-benar mampu menghasilkan inovasi yang aplikatif dan dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat,” ujar I Gede Putu Aryadi dengan mantap. Penegasan ini menunjukkan keseriusan BRIDA NTB dalam mendukung terciptanya ekosistem riset dan inovasi yang produktif di NTB.

Sesuai dengan nomenklatur lembaga yang dipimpinnya, yaitu Badan Riset dan Inovasi Daerah, Aryadi juga menyampaikan komitmen untuk melanjutkan program-program kerja yang telah berjalan baik selama ini. Selain itu, BRIDA NTB juga akan melakukan perbaikan atau penambahan pada program yang dirasa masih kurang, serta melakukan evaluasi dan meluruskan hal-hal yang belum sesuai dengan aturan yang berlaku. Langkah ini menunjukkan komitmen BRIDA NTB untuk terus meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam menjalankan tugas dan fungsinya.

Baca Juga :  Sirkuit Mandalika Hadirkan Keseruan Ramadhan dengan Arrive & Drive, Ngabuburide, dan Lampaq

Konferensi INNOFATEC 2025 diharapkan tidak hanya menjadi ajang pertukaran gagasan ilmiah, tetapi juga menjadi jembatan yang menghubungkan hasil-hasil riset dengan implementasi nyata di masyarakat dan industri. Fokus pada hilirisasi riset merupakan langkah strategis untuk memastikan bahwa investasi dalam penelitian dan pengembangan memberikan dampak yang signifikan terhadap perekonomian dan kesejahteraan daerah.

Pemilihan Senggigi sebagai lokasi konferensi juga memiliki nilai strategis dalam mempromosikan potensi pariwisata Lombok. Para peserta dari berbagai negara dan daerah diharapkan dapat menikmati keindahan alam Senggigi sekaligus berpartisipasi dalam forum ilmiah yang produktif.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *