Lombok Timur, Jurnalekbis.com – Gelombang optimisme menyelimuti Kecamatan Aikmel, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, seiring dengan bergulirnya program strategis pemerintah pusat: Makan Bergizi Gratis (MBG). Sosialisasi program yang digagas untuk memerangi stunting dan malnutrisi ini sukses digelar pada Senin (12/5/2025) di Desa Aikmel Utara, menandai langkah konkret dalam mewujudkan generasi Indonesia yang sehat dan produktif, selaras dengan visi Indonesia Emas 2045.
Acara yang berlangsung di Aula Kantor Desa Aikmel Utara ini dihadiri oleh lebih dari 300 peserta, termasuk seluruh kepala desa dari 14 desa di Kecamatan Aikmel. Kehadiran tokoh-tokoh penting seperti Anggota Komisi IX DPR RI Muazzim Akbar, Sekretaris Deputi Promosi dan Kerjasama Badan Gizi Nasional (BGN) Lalu Muhammad Iwan Mahardan, Camat Aikmel Saifuddin Zuhri, serta Anggota DPRD NTB Hulaemi dan Budi Normala, semakin menegaskan keseriusan implementasi program ini di tingkat daerah.
Anggota Komisi IX DPR RI, Muazzim Akbar, dalam sambutannya dengan lantang menyampaikan bahwa Program Makan Bergizi Gratis merupakan salah satu program unggulan pemerintahan Prabowo-Gibran. Inisiatif ini bukan sekadar pembagian makanan, melainkan investasi jangka panjang untuk menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas.
“Program ini adalah langkah nyata untuk mencetak generasi sehat, bebas stunting, dan produktif. Namun keberhasilan program ini sangat bergantung pada sinergi seluruh elemen pemerintah, dari pusat hingga desa,” tegas Muazzim Akbar, menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor.
Lebih jauh, Muazzim Akbar mengungkapkan kabar baik lainnya, yaitu rencana pembentukan “Koperasi Desa Merah Putih” yang akan mendapatkan alokasi dana sebesar Rp5 miliar per koperasi. Koperasi ini diharapkan dapat menjadi solusi untuk menyediakan kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau, sehingga secara tidak langsung mendukung pangan/">ketahanan pangan dan gizi di tingkat desa.

Tak hanya itu, Kementerian Desa juga menginstruksikan agar Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) mengalokasikan 20% dari anggaran mereka untuk mendukung keberlangsungan Program MBG. Langkah ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memberdayakan potensi lokal dalam menyukseskan program nasional ini.
Camat Aikmel, Saifuddin Zuhri, tak menyembunyikan rasa terima kasih dan apresiasinya kepada Muazzim Akbar dan Lalu Muhammad Iwan atas inisiasi program MBG. Ia menyadari betul betapa program ini dibutuhkan oleh masyarakat Aikmel yang mayoritas berprofesi sebagai petani dan pedagang.
“Mayoritas warga Aikmel adalah petani dan pedagang. Wilayah kami memiliki potensi sumber daya air yang melimpah untuk irigasi, namun masih banyak area yang belum tergarap maksimal karena keterbatasan infrastruktur dan SDM,” ungkap Camat Saifuddin, menggambarkan kondisi riil wilayahnya.
Saifuddin Zuhri juga menegaskan komitmennya untuk mendukung penuh Program MBG. Ia telah menginstruksikan seluruh kepala desa di wilayahnya untuk memanfaatkan peran strategis BUMDes dalam mendukung implementasi program ini di tingkat desa.
Sekretaris Deputi Prokerma BGN, Lalu Muhammad Iwan, membuka sesi sosialisasi dengan memaparkan visi dan misi BGN dalam mengatasi permasalahan gizi, terutama stunting yang angka nasionalnya masih berada di angka 21,23%. Ia menekankan bahwa stunting bukan hanya sekadar masalah pertumbuhan fisik yang terhambat, tetapi juga berdampak signifikan pada perkembangan kognitif anak, yang pada akhirnya akan mempengaruhi kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa depan.
“Stunting bukan hanya masalah pertumbuhan fisik, tapi juga hambatan dalam perkembangan kognitif anak. Ini tantangan besar bagi kita semua,” ujar Lalu Muhammad Iwan, membangkitkan kesadaran akan urgensi penanganan masalah gizi ini.
Dalam paparannya, Lalu Muhammad Iwan menjelaskan secara detail mengenai bagaimana masyarakat dapat berperan aktif sebagai mitra BGN dalam mendirikan Satuan Produksi Pangan Gizi (SPPG). Ia menguraikan persyaratan yang dibutuhkan, mulai dari ketersediaan lahan, bangunan, pembentukan yayasan atau kerjasama dengan catering, hingga pengadaan peralatan dan sumber daya manusia yang kompeten.
Kabar menggembirakan disampaikan Lalu Muhammad Iwan, bahwa di Provinsi NTB saat ini telah berdiri 30 SPPG, di mana lima di antaranya berlokasi di Lombok Timur. Hal ini menunjukkan bahwa inisiatif untuk memproduksi pangan bergizi di tingkat lokal sudah mulai bergerak dan diharapkan akan semakin masif dengan adanya dukungan penuh dari program MBG.
Kepala Desa Toya, Hana, turut memberikan pandangannya mengenai peran penting kepala desa dalam menyukseskan Program MBG. Ia menjelaskan bahwa kepala desa memiliki peran yang sangat krusial, mulai dari menyediakan lahan melalui skema pinjam pakai untuk lokasi SPPG, hingga mengorganisir relawan desa yang akan membantu operasional SPPG sehari-hari.
“Dengan terlaksananya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat dan pemangku kepentingan di Kecamatan Aikmel semakin siap berkontribusi aktif dalam menyukseskan Program MBG, sehingga upaya menekan angka stunting dapat berjalan optimal,” pungkas Hana, menyampaikan harapan akan dampak positif program ini bagi masyarakat Aikmel.