Lombok Tengah, Jurnalekbis.com – Seekor sapi simental jantan berbobot fantastis, 1,5 ton, bernama Wisang Geni, mencuri perhatian dan akhirnya dipilih oleh Presiden terpilih, Prabowo Subianto, untuk menjadi kurban/">hewan kurban pada Hari Raya Idul Adha 1446 Hijriah. Sapi jumbo ini dibeli dengan harga sekitar Rp 120 juta dari peternak lokal di Lingkungan Kerajak, Kelurahan Sasake, Kecamatan Praya Tengah, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Sapi bernama Wisang Geni bermula dari pengajuan sapi-sapi unggulan oleh peternak lokal kepada pemerintah kabupaten untuk seleksi hewan kurban presiden. Ahmad Samsir, pemilik Wisang Geni, mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya atas terpilihnya sapi miliknya.

“Kami tidak menyangka bahwa sapi kami terpilih untuk berpartisipasi menjadi hewan kurban oleh Pak Prabowo ini, “Awalnya, kami mengajukan beberapa sapi setelah menerima surat dari kabupaten untuk pemilihan sapi presiden. Alhamdulillah, kami di sini memiliki beberapa sapi dengan bobot di atas 800 kilogram.” ujar Ahmad Samsir. Selasa (20/5).
Ahmad Samsir menjelaskan bahwa ia memiliki sekitar sepuluh ekor sapi dengan bobot di atas 800 kilogram. Wisang Geni, dengan bobot 1,5 ton, menjadi yang paling menonjol. Perawatan sapi-sapi berbobot jumbo ini membutuhkan waktu dan perhatian khusus.
“Untuk perawatan sapi dengan bobot 800 kilogram ke atas ini, kami membutuhkan waktu kurang lebih satu tahun,” jelasnya.
Pemilihan Wisang Geni sebagai hewan kurban presiden bukan tanpa alasan. Idham Khalid, Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Lombok Tengah, menjelaskan bahwa sapi simental jantan ini memenuhi kriteria yang ditetapkan.
“Di sinilah lokasi ternak sapi yang kemarin dipilih untuk bantuan presiden Prabowo untuk kurban Idul Adha 1446 Hijriah, Sapi ini jenis Simental jantan, dengan umur tiga tahun delapan bulan dan berat satu ton lima puluh kilogram (1.50 kg),” kata Idham Khalid.
Idham Khalid menambahkan bahwa pihaknya telah mengirimkan data dan surat keterangan kesehatan hewan Wisang Geni kepada Sekretariat Presiden.
“Kemarin, kami sudah mengajukan data sapi ini ke Sekretariat Presiden. Kami juga mengirimkan surat keterangan kesehatan hewan yang diterbitkan oleh pejabat otoritas Kabupaten Lombok Tengah,” jelasnya.