News

Sampan Ngebut! Sungai Geleger Jadi Arena Balap Paling Seru di Lombok

×

Sampan Ngebut! Sungai Geleger Jadi Arena Balap Paling Seru di Lombok

Sebarkan artikel ini
Sampan Ngebut! Sungai Geleger Jadi Arena Balap Paling Seru di Lombok
Kunjungi Sosial Media Kami

Lombok Tengah, Jurnalekbis.com– Suasana berbeda tampak di tepian Sungai Geleger, kawasan Bendungan Batujai, Kelurahan Prapen, Kecamatan Praya, Lombok Tengah. Puluhan tim nelayan beradu cepat memacu sampan tradisional dalam lomba balap sampan yang diselenggarakan oleh Forum Peduli Pembangunan dan Pelayanan Publik (FP4) NTB. Perlombaan ini tak hanya menyuguhkan ketegangan kompetisi, tetapi juga menjadi momentum pengenalan potensi wisata lokal kepada publik yang lebih luas. Minggu (25/5).

Ajang ini merupakan upaya masyarakat untuk mengangkat wajah baru destinasi wisata di Lombok Tengah, sekaligus mendongkrak ekonomi masyarakat sekitar. Disambut antusias oleh warga, lomba ini dinilai berhasil memikat perhatian publik berkat keunikannya yang menyatukan olahraga tradisional, wisata, dan budaya lokal.

Dalam lomba balap sampan tradisional ini, setiap tim terdiri dari dua orang peserta yang duduk di atas sampan kayu sederhana. Mereka dituntut untuk mengandalkan kekuatan fisik dan teknik mendayung yang tepat agar bisa mencapai garis finish sejauh sekitar 100 meter dari titik start. Rutenya menyusuri arus tenang Sungai Geleger yang berada tepat di pinggir Bendungan Batujai.

Baca Juga :  Mesir Kuasai Produksi Kurma Global, Siapa Saja Pesaingnya?

Meski terlihat sederhana, lomba ini menyimpan tantangan tersendiri. Tak sedikit peserta yang saling bertabrakan di tengah lintasan karena kesulitan mengendalikan arah sampan. Ketepatan dalam mendayung dan kekompakan tim menjadi kunci utama untuk memenangkan perlombaan.

Panitia juga mengutamakan aspek keselamatan para peserta. Setiap peserta diwajibkan mengenakan jaket pelampung yang disediakan secara khusus untuk menghindari insiden berbahaya di tengah perlombaan.

Menurut panitia kegiatan, Habiburrahman, lomba balap sampan ini memang sengaja diselenggarakan untuk lebih mengenalkan kawasan Bendungan Batujai sebagai destinasi wisata baru di Lombok Tengah.

“Harapan kami ke depan Bendungan Batujai ini jangan sampai hanya menjadi genangan air semata, tetapi paling tidak bisa menjadi destinasi wisata favorit dan baru di Kabupaten Lombok Tengah,” ujar Habiburrahman.

Ia menambahkan bahwa kegiatan seperti ini memiliki potensi untuk menarik minat wisatawan domestik maupun mancanegara.

“Mudah-mudahan dengan adanya event ini banyak wisatawan bisa datang ke sini. Karena banyak hal yang bisa ditampilkan, termasuk pengunjung bisa mencicipi kuliner lokal langsung di tengah bendungan,” tambahnya.

Baca Juga :  Kenaikan PPN 12%: Selektivitas Konsumen dan Inovasi Produk

Lomba balap sampan ini mendapat respon positif dari berbagai pihak, termasuk jajaran pemerintahan daerah. Asisten II Setda Lombok Tengah, Lendek Jayadi, turut hadir dan memberikan apresiasinya terhadap kegiatan yang diinisiasi langsung oleh masyarakat.

“Ini surprise yang luar biasa. Kita bayangkan, event baru pertama kali yang diinisiasi oleh masyarakat setempat dan animo masyarakat cukup tinggi,” ungkap Lendek.

Ia meyakini bahwa kegiatan seperti ini akan memberikan dampak positif yang luas terhadap perekonomian masyarakat. Lendek menegaskan, karena kegiatan ini bukan diselenggarakan oleh pemerintah, melainkan oleh masyarakat sendiri, maka ada peluang besar bahwa kegiatan semacam ini bisa berlangsung secara berkelanjutan.

“Saya yakin kegiatan ini bukan hanya berlangsung hari ini saja, tapi menjadi permulaan yang mencerahkan dan memberikan dampak nyata pada ekonomi masyarakat. Segala sesuatu yang diawali oleh masyarakat itu biasanya akan lebih lestari,” tuturnya.

Baca Juga :  Harga Stabil, Bulog NTB Gelar Operasi Pasar Ramadan

Bendungan Batujai dan Sungai Geleger memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai obyek wisata alternatif. Dengan latar pemandangan alam yang menyejukkan, kawasan ini cocok untuk wisata keluarga, olahraga air tradisional, dan kuliner lokal.

Lokasi ini selama ini hanya dikenal sebagai area bendungan untuk keperluan irigasi dan perikanan. Namun, lewat kreativitas warga setempat dan dukungan dari komunitas seperti FP4 NTB, kawasan ini kini bertransformasi menjadi ruang publik yang menyatukan alam, budaya, dan kebersamaan.

Selain memberikan hiburan, event balap sampan ini juga berdampak langsung terhadap ekonomi masyarakat sekitar. Sejumlah pelaku UMKM dan pedagang kaki lima turut membuka lapak di sekitar lokasi acara, mulai dari penjual makanan ringan, minuman tradisional, hingga kerajinan tangan khas Lombok.

Dengan meningkatnya kunjungan warga dari berbagai desa, bahkan dari luar daerah, kegiatan ini ikut mendorong perputaran uang di tingkat lokal. Aktivitas ekonomi menjadi lebih hidup, terutama di sektor informal yang menyerap tenaga kerja masyarakat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *