IndustriNews

BRIDA NTB Dorong Hilirisasi Inovasi Lewat Pemanfaatan Mesin Prototype untuk UMKM

×

BRIDA NTB Dorong Hilirisasi Inovasi Lewat Pemanfaatan Mesin Prototype untuk UMKM

Sebarkan artikel ini
BRIDA NTB Dorong Hilirisasi Inovasi Lewat Pemanfaatan Mesin Prototype untuk UMKM
Kunjungi Sosial Media Kami

Mataram, Jurnalekbis.com – Badan Riset dan Inovasi Daerah (BRIDA) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengambil langkah strategis dalam upaya mempercepat hilirisasi inovasi dan meningkatkan daya saing ekonomi daerah.  BRIDA NTB menggelar rapat konsolidasi Kelompok Kerja (Pokja) Inovasi, Hilirisasi, dan Kemitraan yang dipimpin langsung oleh Kepala BRIDA NTB, I Gede Putu Aryadi, S.Sos., M.H., didampingi Koordinator Tim Pokja. Pertemuan penting ini menjadi titik tolak penguatan sinergi antara hasil riset dengan implementasinya di sektor riil, khususnya dalam mendorong geliat Industri Kecil Menengah (IKM) dan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Bumi Seribu Masjid.

Dalam suasana penuh diskusi konstruktif, rapat konsolidasi ini membahas berbagai bentuk kerja sama strategis di lingkup pemerintahan. Fokus utama terletak pada empat kategori krusial yang diharapkan dapat menjadi pilar penggerak pembangunan daerah: pelayanan publik, kerja sama investasi, optimalisasi aset daerah, serta pengadaan barang dan jasa. Keempat pilar ini, menurut Kepala BRIDA NTB, harus diintegrasikan secara holistik untuk menciptakan ekosistem inovasi yang kuat dan berkelanjutan.

“Sinergi antarlembaga pemerintah, dengan dukungan riset dan inovasi yang terencana, akan menjadi kunci untuk membuka potensi ekonomi NTB yang lebih besar, pembangunan daerah tidak bisa lagi dilakukan secara parsial, melainkan harus melibatkan seluruh elemen terkait dalam sebuah jejaring kolaborasi yang solid.” tegas I Gede Putu Aryadi. Senin (2/6).

Baca Juga :  Kementerian Perindustrian Sukses Gelar Bimtek Batako Berbasis FABA di NTB

Dalam paparannya, I Gede Putu Aryadi dengan gamblang menyoroti peran sentral riset sebagai motor penggerak utama dalam meningkatkan produktivitas pelaku IKM dan UMKM. Sektor ini, yang menjadi tulang punggung perekonomian NTB, kerap dihadapkan pada tantangan inovasi dan akses terhadap teknologi terkini. BRIDA NTB hadir untuk menjembatani kesenjangan tersebut.

“Riset bukan lagi sekadar kegiatan akademis di menara gading. Riset harus mampu diterjemahkan menjadi solusi konkret yang dapat langsung dimanfaatkan oleh masyarakat, terutama para pelaku IKM dan UMKM,” ujar Aryadi.

Sebagai wujud komitmen ini, BRIDA NTB mendorong perumusan mekanisme penyusunan Terms of Reference (TOR) yang lebih sistematis untuk pembuatan prototype permesinan. Inisiatif ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap inovasi teknologi yang dihasilkan sesuai dengan standar kualitas, efektivitas, dan efisiensi yang diharapkan.

Salah satu poin penting yang menjadi sorotan adalah skema peminjaman mesin-mesin milik BRIDA NTB kepada kelompok masyarakat ekonomi produktif. Menurut mantan Kadis Nakertrans ini, peminjaman ini bukan sekadar bentuk bantuan, melainkan sebuah media vital untuk menguji kualitas dan efektivitas inovasi teknologi yang telah dikembangkan BRIDA.

“Mesin-mesin yang saat ini dimiliki BRIDA akan dipinjamkan kepada kelompok masyarakat ekonomi produktif agar dapat dimanfaatkan sekaligus memberikan umpan balik terhadap efektivitas dan efisiensi inovasi teknologi yang dikembangkan,” jelas Kepala BRIDA.

Baca Juga :   IWAPI Dorong Lulusan Perguruan Tinggi Menjadi Wirausaha Baru

 Ia menambahkan, proses uji coba di lapangan ini krusial sebelum sebuah inovasi dipatenkan dan dikomersialkan. “Mesin ini harus lulus uji dulu pemanfaatannya di tengah masyarakat, sebelum nantinya dipatenkan untuk mendapatkan profit,” ujarnya.

Mekanisme peminjaman ini akan diatur dengan detail melalui TOR yang komprehensif. TOR akan mencakup tahapan-tahapan penting, mulai dari survei kebutuhan masyarakat, monitoring dan evaluasi (monev) berkala terhadap kinerja mesin, hingga rekomendasi perbaikan berdasarkan umpan balik dari pengguna. Selain itu, TOR juga akan memuat penetapan prototype atau bahkan perlindungan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk inovasi yang terbukti berhasil dan memiliki potensi komersial.

Proses penyusunan TOR dan implementasinya ini akan melibatkan berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah desa dan pemerintah daerah setempat. Keterlibatan aktif dari level terbawah diharapkan dapat memastikan bahwa inovasi yang dihasilkan relevan dengan kebutuhan riil di lapangan dan memiliki daya serap yang tinggi di masyarakat.

Guna mendukung keberhasilan program hilirisasi ini, rapat konsolidasi juga menyepakati beberapa langkah strategis lainnya. Pertama, perlunya data terintegrasi terkait prototype mesin yang dimiliki BRIDA NTB. Database ini akan menjadi sumber informasi vital bagi para inovator, peneliti, dan juga masyarakat umum yang ingin memanfaatkan teknologi yang tersedia. Data terintegrasi ini juga akan mempermudah proses perencanaan, monitoring, dan evaluasi program inovasi.

Baca Juga :  Tarif Parkir Rp360 Ribu, DPRD NTB Sebut Dugaan Kriminal di Bandara Lombok

Kedua, disepakati pula pentingnya pengujian fungsional terhadap setiap mesin yang akan dipinjamkan atau dikomersialkan. Pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa mesin berfungsi optimal, aman digunakan, dan memenuhi standar teknis yang telah ditetapkan. Standar pengujian yang ketat akan menjamin kualitas dan reputasi inovasi yang dihasilkan BRIDA NTB.

Terakhir, BRIDA NTB berkomitmen untuk menyusun mekanisme pemanfaatan prototype secara tertib guna mendukung pengembangan workshop mesin yang lebih terstruktur di lingkungan BRIDA NTB. Workshop ini akan menjadi pusat pengembangan, perakitan, dan pemeliharaan mesin-mesin inovasi. Dengan workshop yang terstruktur, BRIDA NTB berharap dapat meningkatkan kapasitas produksi inovasi dan mempercepat proses diseminasi teknologi kepada masyarakat.

Rapat konsolidasi Kelompok Kerja Inovasi, Hilirisasi, dan Kemitraan BRIDA NTB ini merupakan langkah awal yang krusial dalam mewujudkan visi NTB sebagai provinsi yang inovatif dan berdaya saing. Dengan fokus pada riset yang berorientasi pada solusi, kemitraan yang kuat, dan mekanisme hilirisasi yang sistematis, BRIDA NTB optimis dapat mendorong peningkatan produktivitas IKM dan UMKM, menciptakan lapangan kerja baru, dan pada akhirnya, meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan.

“Kami ingin memastikan bahwa setiap riset yang kami lakukan tidak berhenti di atas kertas, melainkan benar-benar berdampak positif bagi perekonomian dan kehidupan masyarakat NTB,” tutup I Gede Putu Aryadi.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *