Olahraga

Kiper Timnas Emil Audero Kunjungi Anak-anak Praya, Dapat Hadiah Keris

×

Kiper Timnas Emil Audero Kunjungi Anak-anak Praya, Dapat Hadiah Keris

Sebarkan artikel ini
Kiper Timnas Emil Audero Kunjungi Anak-anak Praya, Dapat Hadiah Keris
Kunjungi Sosial Media Kami

Lombok Tengah, Jurnalekbis.com – Momen tak terduga sekaligus membanggakan terjadi di Lapangan Umum Jontlak, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah. Sejumlah anak-anak yang sedang asyik bermain sepak bola dikejutkan oleh kehadiran sosok idola yang selama ini hanya mereka saksikan lewat layar kaca: Emil Audero Mulyadi, kiper Tim Nasional Indonesia yang juga mantan penjaga gawang klub raksasa Italia, Juventus.

Tak sendiri, Emil datang bersama keluarga besarnya. Kunjungan ini bukan sekadar nostalgia, tapi juga bentuk keterikatan emosional mendalam antara Emil dan tanah kelahirannya. Sebagai putra daerah yang memiliki darah Lombok, momen ini menjadi simbol kebanggaan masyarakat Lombok Tengah—bahwa dari tanah Sasak juga bisa lahir bintang lapangan hijau berkelas dunia.

Setibanya di lapangan, suasana sontak berubah riuh. Anak-anak yang awalnya fokus bermain bola langsung menghampiri Emil dengan wajah antusias. Mereka berebut untuk bisa bersalaman, berfoto selfie, hingga meminta tanda tangan dari sang penjaga gawang idola.

Di hadapan anak-anak dan masyarakat yang hadir, Emil Audero Mulyadi menyampaikan rasa terima kasih atas sambutan hangat yang ia terima. Ia mengungkapkan bahwa dirinya sangat bahagia bisa kembali ke kampung halaman keluarga besarnya.

Baca Juga :  Lebih Dekat Denagn Pelangan, MR.DIY Hadir di Kelurahan Leneng kecamatan Praya

“Pertama-tama saya ucapkan terima kasih banyak atas sambutan yang sangat luar biasa kepada saya dan keluarga saya. Saya bahagia melihat senyum semua orang, kebahagiaan yang ditunjukkan adalah hadiah bagi saya. Ini suatu kebanggaan bagi keluarga saya,” kata Emil. Rabu (25/6)

Ia juga menegaskan keterikatan darahnya dengan Lombok Tengah.“Saya terlahir di Mataram dan keluarga saya semua dari Praya. Saya menyaksikan semangat semua orang Lombok, dan saya seperti kalian, saya orang Lombok,” ucapnya.

Lebih lanjut, Emil memberi motivasi kepada para pemain cilik yang tengah menekuni dunia sepak bola.“Jika kalian percaya dan tetap senang bermain sepak bola, maka suatu saat nanti kalian juga bisa menjadi pemain sepak bola yang hebat,” tuturnya.

Bupati Lombok Tengah, Lalu Pathul Bahri, dalam sambutannya mengungkapkan bahwa dirinya telah mengenal Emil dan keluarganya sejak lama. Bahkan sejak tahun 2009, Pathul mengaku sudah berikhtiar untuk membawa Emil membela Timnas Indonesia.

“Pada tahun 2009 saya sudah berusaha membawa Emil ke Indonesia, bertemu dengan orang PSSI di Jakarta. Kami berdiskusi panjang, berbulan-bulan. Tapi waktu itu Emil masih dikontrak di Sampdoria, jadi tidak bisa dibawa ke Indonesia saat itu,” ungkap Pathul.

Baca Juga :  Marco Bezzecchi Raih Podium Juara MotoGP India, Bagnaia dan Marquez Kecelakaan

Saat itu, Bupati Pathul menjabat sebagai Ketua Askab PSSI Lombok Tengah dan sangat ingin agar Emil—yang memiliki garis keturunan Indonesia dari ayahnya—bisa memperkuat tim Merah Putih.

“Ikhtiar itu sudah kita lakukan, dan bapaknya Emil pun sangat mencintai Indonesia. Alhamdulillah hari ini mimpi itu jadi nyata, Emil sudah bergabung dengan Timnas Indonesia,” tambahnya.

Sebagai bentuk penghargaan dan simbol penghormatan, Bupati Lombok Tengah menyerahkan sebuah keris kepada Emil Audero. Keris ini merupakan simbol budaya dan kehormatan dalam masyarakat Sasak, dan pemberiannya kepada Emil menjadi bukti bahwa masyarakat Lombok Tengah menganggapnya sebagai anak daerah yang membanggakan.

Keris tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Pathul di hadapan masyarakat dan disambut dengan tepuk tangan meriah. Emil menerimanya dengan penuh rasa hormat dan rasa terima kasih mendalam.

Baca Juga :  META Taekwondo Mataram Sabet 13 Emas, Juara Umum Danrem Cup 162!

Selain menghadiri pertandingan dan menyapa anak-anak, Emil dan keluarganya juga menyempatkan diri berkunjung ke salah satu yayasan di Lombok Tengah yang bergerak dalam pendidikan penghafal Al-Qur’an.

Di sana, Emil menyerahkan bantuan untuk mendukung kegiatan para santri. Aksi ini menunjukkan sisi spiritualitas dan kepedulian sosial dari seorang Emil Audero, yang meski hidup di luar negeri, tetap menjaga nilai-nilai keislaman dan kebaikan.

“Kemarin Emil bersama keluarganya datang ke salah satu yayasan penghafal Al-Qur’an. Di sana mereka bersedekah untuk mendukung para penghafal Al-Qur’an,” ujar Bupati Pathul.

Kehadiran Emil Audero di Praya bukan hanya sekadar reuni keluarga, tapi menjadi simbol kebangkitan sepak bola Lombok. Sosoknya menjadi bukti nyata bahwa anak-anak dari daerah bisa menembus panggung sepak bola internasional jika memiliki semangat, kerja keras, dan dukungan yang kuat.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *