News

Hari Ketiga, Nelayan Hilang di Mangsit Belum Ditemukan

×

Hari Ketiga, Nelayan Hilang di Mangsit Belum Ditemukan

Sebarkan artikel ini
Hari Ketiga, Nelayan Hilang di Mangsit Belum Ditemukan
Kunjungi Sosial Media Kami

Lombok Utara, Jurnalekbis.com – Harapan masih terus menyala di tengah upaya pencarian seorang nelayan bernama Saipullah (45) yang dilaporkan hilang saat mencari ikan di perairan Pantai Mangsit, Lombok Utara. Memasuki hari ketiga pencarian, tim SAR gabungan dari berbagai unsur masih berjibaku, menyisir setiap jengkal perairan dan garis pantai, berharap menemukan titik terang keberadaan pria asal Dusun Nipah tersebut. Keluarga dan masyarakat setempat menanti kabar dengan cemas, sementara tim penyelamat tak kenal lelah menghadapi tantangan ombak dan waktu.

Sejak dilaporkan hilang pada Selasa (24/6), operasi pencarian Saipullah terus diintensifkan. Pada Kamis (26/6), yang merupakan hari ketiga pencarian, upaya difokuskan pada perluasan area penyisiran. Koordinasi ketat antara berbagai lembaga memastikan tidak ada celah yang terlewat.

Baca Juga :  Nelayan Hilang di Pantai Kalaki Ditemukan Meninggal Dunia

“Hari ini, luas area pencarian di perairan mencapai 3,55 NM2,” jelas I Gusti Komang Aryadana, Koordinator Unit Siaga SAR Bangsal, saat dihubungi. Angka ini menunjukkan cakupan area yang signifikan, mengingat kondisi perairan Pantai Mangsit yang dikenal memiliki arus dan gelombang yang bervariasi. Tidak hanya di laut, tim juga memperluas area penyisiran darat. “Penyisiran pantai dilakukan ke arah selatan sejauh 1,5 Km,” tambah Gusti.

Penyisiran di perairan melibatkan penggunaan kapal karet dan perahu nelayan, yang secara sistematis menyisir area yang telah dipetakan. Tim yang berada di darat bergerak menyusuri garis pantai, memeriksa setiap sudut, dari bebatuan hingga vegetasi pesisir yang mungkin menjadi tempat tersangkutnya korban. Kondisi cuaca dan gelombang laut menjadi tantangan tersendiri, namun semangat tim SAR tak pernah surut.

Baca Juga :  Relawan Big Bro Dirikan Puluhan Posko Pemenangan Ganjar Mahfud di NTB

Menyadari potensi pergerakan korban terbawa arus, tim SAR tidak hanya membatasi pencarian di sekitar Lombok Utara. Langkah proaktif diambil dengan menyebarkan informasi hilangnya Saipullah hingga ke wilayah Nusa Penida. Ini adalah strategi penting untuk memperluas cakupan pencarian, terutama mengingat pola arus laut di perairan Selat Lombok yang bisa membawa objek hingga ke wilayah lain.

“Informasi mengenai hilangnya Saipullah juga telah disebarkan hingga ke wilayah Nusa Penida melalui Koordinator Unit Siaga SAR Nusa Penida,” ungkap Gusti.

Tragedi ini bermula pada Selasa (24/6) sekitar pukul 04.00 WITA. Saipullah, yang sehari-harinya berprofesi sebagai nelayan, pergi melaut bersama rekannya dari Dusun Nipah, Desa Malaka, Lombok Utara. Seperti rutinitas para nelayan pada umumnya, mereka berangkat di pagi buta untuk menangkap ikan, berharap membawa pulang hasil tangkapan yang melimpah.

Baca Juga :  Okupansi Hotel NTB Turun di Januari 2024, Wisman Terus Meningkat

Namun, nasib berkata lain. Saat rekan Saipullah kembali ke daratan, Saipullah tak kunjung menunjukkan batang hidungnya. Kekhawatiran mulai mencuat seiring waktu berlalu dan Saipullah belum juga kembali. Sampan miliknya akhirnya ditemukan pada malam hari, mengapung tanpa pemiliknya. Penemuan ini sontak memicu alarm bahaya.

“Korban diduga terpeleset lalu jatuh ke laut,” jelas Gusti,

Pihak keluarga dan rekan-rekan Saipullah, yang akrab dengan kebiasaan dan kemampuannya melaut, sangat terpukul dengan kejadian ini. Mereka berharap Saipullah dapat segera ditemukan dalam kondisi selamat, meskipun setiap jam berlalu membuat harapan itu semakin diuji.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *