Mataram, Jurnalekbis.com – Suasana Car Free Day (CFD) di Kota Mataram tampak berbeda dari biasanya. Pada Minggu pagi yang sejuk itu, jalan protokol utama berubah menjadi panggung rakyat. Di tengah riuhnya senam massal dan anak-anak yang bermain bebas, hadir parade budaya dan edukasi yang mengangkat semangat sehat, tradisi, dan kebersamaan: Sosialisasi Festival Olahraga Rekreasi Nasional (FORNAS) VIII tahun 2025.
Dengan tagline “NTB Makmur Mendunia”, FORNAS VIII resmi disosialisasikan kepada masyarakat luas. Acara yang digelar dengan penuh semangat ini menjadi momen penting menjelang perhelatan akbar olahraga rekreasi nasional yang akan digelar di Nusa Tenggara Barat pada Agustus mendatang.
FORNAS bukan hanya ajang olahraga biasa. Di CFD Mataram, semangat itu hidup melalui atraksi egrang dan gangsing yang dimainkan oleh komunitas Alo Main dari Universitas Nahdlatul Ulama (UNU) NTB. Sambil mengibarkan spanduk bertuliskan “FORNAS VIII: NTB Makmur Mendunia”, para mahasiswa membagikan merchandise dan menyuarakan yel-yel penyemangat: “Kalah Menang Semua Senang!”
Menurut Dr. Yadi Imansyah, M.Or., akademisi dan panitia FORNAS VIII, olahraga tradisional memiliki nilai lebih dari sekadar aktivitas fisik. “Olahraga masyarakat adalah warisan budaya yang bisa membangun peradaban, mendidik karakter, dan sekaligus menggerakkan ekonomi lokal,” ujarnya.
FORNAS berbeda dengan ajang olahraga konvensional seperti PON. Jika PON fokus pada medali, FORNAS menekankan pada nilai-nilai kebersamaan, kegembiraan, dan partisipasi masyarakat. Ini adalah pesta rakyat yang menjunjung tinggi nilai budaya dan solidaritas sosial.
CFD Mataram menjadi bukti nyata semangat itu. Warga dari berbagai kalangan turut serta mencoba permainan tradisional, membeli produk lokal seperti keripik kelapa, gelang bambu, dan tenun khas NTB yang ditampilkan dalam deretan tenda UMKM.

Bagi anak-anak, bermain egrang dan gangsing menjadi pengalaman seru yang menghubungkan mereka dengan budaya leluhur. Sementara bagi orang tua, FORNAS menjadi ruang nostalgia sekaligus kebanggaan akan kekayaan budaya lokal yang kini kembali diangkat.
Sosialisasi FORNAS ini juga menjadi momentum untuk memperkenalkan konsep Sport Tourism berbasis budaya lokal. Produk-produk UMKM yang dipamerkan selama kegiatan merupakan bentuk integrasi nyata antara olahraga, ekonomi kreatif, dan pariwisata.
Dr. Yadi menjelaskan bahwa dari satu cabang olahraga tradisional seperti gangsing, dapat lahir potensi ekonomi baru. Mulai dari pelatihan pembuatan alat permainan, wisata edukasi, hingga pameran budaya yang berkelanjutan.
“Kami ingin menjadikan olahraga masyarakat sebagai pilar pembangunan daerah. Ini bukan sekadar event, tetapi gerakan strategis yang menyentuh berbagai sektor kehidupan,” tambahnya.
Komisioner FORNAS VIII NTB menekankan bahwa event ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah daerah. Keberhasilan FORNAS membutuhkan kolaborasi semua pihak: akademisi, komunitas, pelaku usaha, hingga sektor pariwisata.
“Melalui FORNAS, kita ingin menghidupkan kembali olahraga tradisional sebagai identitas bangsa. Ini juga jadi ajang untuk mengembangkan potensi NTB ke level nasional dan internasional,” ungkapnya.
FORNAS VIII NTB 2025 mengusung semangat kolaboratif lintas sektor. Pemerintah, komunitas lokal, pelaku budaya, UMKM, akademisi, dan masyarakat umum didorong untuk bersama-sama mengambil peran. Harapannya, dari olahraga rakyat ini, lahir peradaban baru yang sehat, inklusif, dan berdaya saing.
Dengan dukungan infrastruktur, kekayaan budaya, dan keramahan masyarakat, NTB dinilai sangat siap menjadi tuan rumah FORNAS VIII. Sosialisasi yang dilakukan di CFD Mataram hanya merupakan awal dari rangkaian kegiatan menuju puncak perhelatan pada Agustus 2025.
“Kami ingin menunjukkan bahwa NTB bukan hanya siap secara teknis, tapi juga secara semangat dan nilai. FORNAS ini adalah pesta rakyat, dan kami siap menyambut semua dengan hangat dan meriah,” tutur salah satu panitia lokal.
Melalui FORNAS, NTB ingin mengirim pesan kuat ke seluruh Indonesia: bahwa olahraga masyarakat bisa menjadi sarana menyatukan, menyehatkan, dan memajukan bangsa. Dengan semangat “Kalah Menang Semua Senang”, FORNAS mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk terlibat aktif dan menjadikan momentum ini sebagai warisan bersama.
FORNAS VIII NTB 2025 diharapkan tidak hanya menjadi ajang festival semata, tetapi juga tonggak baru dalam penguatan jati diri bangsa lewat olahraga, budaya, dan ekonomi rakyat. NTB sudah siap. Tinggal kita semua, mau ikut terlibat atau hanya menonton?