EkonomiOlahraga

FORNAS VIII NTB 2025: Momentum Emas Bangkitkan Ekonomi Kerakyatan Lewat Sport Tourism

×

FORNAS VIII NTB 2025: Momentum Emas Bangkitkan Ekonomi Kerakyatan Lewat Sport Tourism

Sebarkan artikel ini
FORNAS VIII NTB 2025: Momentum Emas Bangkitkan Ekonomi Kerakyatan Lewat Sport Tourism
Kunjungi Sosial Media Kami

Mataram, Jurnalekbis.com – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) bersiap menjadi tuan rumah perhelatan akbar Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII yang akan digelar pada 26 Juli hingga 1 Agustus 2025. Bukan sekadar kompetisi olahraga rekreasi, ajang ini digadang-gadang sebagai pemantik kebangkitan ekonomi kerakyatan berbasis sport tourism yang menyasar langsung kehidupan masyarakat dari desa hingga kota.

Mengusung tema “Kalah Menang, Semua Senang”, FORNAS VIII akan menghadirkan lebih dari sekadar pertandingan olahraga, melainkan perayaan kolaborasi antara kebudayaan, ekonomi, pariwisata, dan semangat gotong royong. Dengan target kehadiran lebih dari 25.000 peserta dan pengunjung dari seluruh Indonesia, NTB menempatkan event ini sebagai panggung utama untuk menunjukkan jati diri daerah yang kuat, ramah, dan berdaya saing.

Wakil Ketua DPRD Provinsi NTB, H. Lalu Wirajaya, menegaskan bahwa FORNAS VIII bukan hanya ajang olahraga, tapi momentum strategis yang harus dikelola dengan cerdas. Menurutnya, event ini membuka ribuan peluang baru bagi pelaku usaha lokal dan mendorong peningkatan ekonomi langsung maupun tidak langsung.

“FORNAS VIII ini bukan sekadar event, tapi peluang emas yang harus kita kelola dengan cerdas. Ini momentum menyatukan sport, budaya, dan ekonomi lokal dalam satu panggung besar yang menghidupkan rakyat dari desa sampai kota,” tegas Lalu Wirajaya di Mataram, Selasa (2/7/2025).

Ia memaparkan bahwa dampak ekonomi dari ajang ini diproyeksikan mencapai Rp100 hingga Rp130 miliar. Estimasi konservatif ini meliputi perputaran uang dari akomodasi, konsumsi, transportasi, belanja UMKM, hingga pariwisata lokal.

Baca Juga :  ITDC Salurkan Bantuan Kemanusiaan untuk Korban Banjir Mataram, Dorong Kolaborasi Pemulihan Pascabencana

Mengacu pada analisis awal, kontribusi ekonomi terbesar diprediksi datang dari Akomodasi: Rp30 miliar, Konsumsi makanan dan minuman: Rp21 miliar, Transportasi lokal: Rp10 miliar dan Belanja oleh-oleh dan UMKM: Rp6 miliar.

Sisa nilai ekonomi disumbang dari kegiatan pendukung lain seperti penjualan tiket, penyewaan venue, pameran budaya, dan pariwisata lokal. Efek domino dari event ini diyakini akan menyentuh masyarakat akar rumput, terutama karena lebih dari 90% kebutuhan logistik dan operasional disuplai oleh pelaku usaha lokal.

“Ini bukan sekadar tentang grafik ekonomi, tapi tentang bagaimana warga di warung, pasar, dan dapur merasakan perputaran uang itu. Inilah esensi dari ekonomi kerakyatan, dan FORNAS adalah jalannya,” ujar Wirajaya.

Dengan asumsi multiplier effect sebesar 1,5 hingga 2 kali lipat, maka dampak ekonomi total dari FORNAS VIII bisa mencapai Rp130 miliar hanya dalam satu minggu. Tak hanya uang, event ini juga membuka ratusan lapangan kerja temporer mulai dari pemandu wisata, pengemudi, petugas kebersihan, hingga juru masak lokal.

Beberapa sektor yang diyakini akan mengalami lonjakan permintaan antara lain: Homestay dan penginapan rakyat, Transportasi antar-lokasi venue, Katering dan penyedia makanan lokal, Toko cendera mata dan oleh-oleh khas NTB DAN Layanan pariwisata alternatif seperti tracking dan wisata alam.

FORNAS VIII sejalan dengan visi besar Gubernur NTB, Lalu Muhamad Iqbal, yang mendorong pengembangan NTB sebagai destinasi unggulan melalui pendekatan MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition). Ajang nasional ini menjadi salah satu tonggak penting dalam menjadikan NTB sebagai tempat penyelenggaraan event skala besar yang berdampak langsung ke sektor ekonomi.

Baca Juga :  Origine Motorsport Raih Kemenangan Kedua di Mandalika, Geser Phantom Global Racing di Race 2

“Pariwisata masa depan bukan hanya soal destinasi indah, tapi soal siapa yang ikut menikmati manfaatnya. FORNAS ini adalah wisata rasa gotong royong, di mana ekonomi tak hanya naik di grafik, tapi juga dirasakan langsung oleh rakyat,” tutur Lalu Wirajaya.

Strategi ini juga didukung oleh integrasi lintas sektor, mulai dari Dinas Pariwisata, UMKM, Koperasi, hingga Dinas Kesehatan dan Dinas Pendidikan yang ikut mendesain event agar inklusif dan menyasar semua golongan masyarakat.

FORNAS VIII diperkirakan akan menarik perhatian nasional dan internasional. Putra Presiden Turki Recep Tayyip Erdoğan, sejumlah menteri kabinet Indonesia, dan para gubernur dari seluruh Indonesia dijadwalkan hadir. Ini membuka kesempatan besar bagi NTB untuk melakukan diplomasi budaya serta mempromosikan potensi wisata dan ekonomi lokal.

Sebanyak 73 Induk Organisasi Olahraga Masyarakat (INORGA) akan ambil bagian, menjadikan event ini sebagai pertemuan terbesar antar komunitas olahraga tradisional, modern, dan rekreasi dari seluruh pelosok negeri.

Beberapa jenis olahraga yang akan dipertandingkan meliputi: Pencak Silat, Panahan Tradisional, Senam Kebugaran, Lari Estafet Nusantara, Bola Sundul,E-Sport Rekreasi DAN Permainan rakyat daerah

Event ini pun dipastikan tidak hanya berlangsung di satu titik saja, melainkan tersebar di beberapa venue utama seperti Lapangan Sangkareang, GOR Turide, kawasan wisata Senggigi, dan kawasan Mandalika.

Baca Juga :  CFD Mataram Jadi Panggung Sosialisasi FORNAS VIII NTB 2025

Tak kalah penting, peran UMKM menjadi pilar utama dalam strategi penyelenggaraan FORNAS. Pemprov NTB melalui Dinas Koperasi dan UMKM telah menyiapkan lebih dari 300 booth pameran dan bazar kuliner, termasuk pasar rakyat tematik yang menyajikan kuliner khas NTB seperti ayam taliwang, sate rembiga, dan berbagai olahan hasil laut.

Berbagai pelatihan singkat juga telah digelar untuk mempersiapkan UMKM dalam menyambut lonjakan permintaan. Fokus diberikan pada peningkatan kualitas layanan, branding produk, kemasan, hingga transaksi non-tunai.

Pemerintah daerah, melalui koordinasi lintas OPD dan aparat keamanan, juga mempercepat sejumlah proyek infrastruktur pendukung seperti: Perbaikan akses jalan ke lokasi-lokasi venue, Penambahan rambu petunjuk dan papan informasi digital, Optimalisasi layanan transportasi umum dan shuttle bus DAN Penempatan pos kesehatan dan pusat informasi terpadu.

Pihak PLN, Telkom, dan PDAM turut dilibatkan untuk menjamin kelancaran pasokan listrik, sinyal komunikasi, dan air bersih selama pelaksanaan FORNAS.

Berbeda dengan event-event olahraga lain, FORNAS VIII menempatkan masyarakat sebagai pelaku utama, bukan hanya penonton. Konsep partisipatif dan berbasis komunitas menjadi nyawa dari perhelatan ini.

“Mari kita sambut FORNAS dengan hati terbuka dan tangan terbuka. Kita buktikan bahwa NTB bukan hanya indah untuk dikunjungi, tapi juga kuat untuk membangun. Dari sport tourism, kita bawa NTB Makmur Mendunia!” pungkas Lalu Wirajaya penuh semangat.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *