Mataram, Jurnalekbis.com – Di tengah geliat ekonomi kreatif dan semangat pemberdayaan perempuan, Nusa Tenggara Barat (NTB) menorehkan catatan penting lewat gelaran Final and Awarding Young Womenpreneur Competition 2025 yang sukses digelar Minggu (13/7). Ajang ini menjadi puncak dari rangkaian panjang pencarian dan pembinaan wirausaha muda perempuan yang digagas oleh Lombok Womenpreneur Club (LWC), komunitas pengusaha perempuan dan trainer NTB yang aktif mencetak generasi pengusaha baru dari kalangan mahasiswa.
Kompetisi ini tak sekadar menjadi panggung bagi ide-ide bisnis kreatif, tapi juga menciptakan ruang aktualisasi dan ekosistem dukungan bagi para pengusaha muda perempuan yang ingin bertahan dan berkembang di dunia usaha.
Ketua Lombok Womenpreneur Club, Indah Purwanti Ningsih, S.E., menegaskan bahwa ajang ini dirancang bukan hanya untuk mencari pemenang, tetapi sebagai langkah konkret membangun generasi pengusaha perempuan yang berkarakter kuat, tangguh, dan siap berkompetisi secara profesional.
“Ini adalah model kompetisi wirausaha muda khusus perempuan. Kita ingin mereka tidak hanya berani memulai usaha, tapi juga punya jejaring dan ekosistem yang mendukung,” kata Indah kepada media.
Final and Awarding Young Womenpreneur Competition 2025 menyasar mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di NTB sebagai peserta utamanya. Menurut Indah, masa kuliah adalah waktu yang tepat untuk memulai usaha karena mahasiswa masih memiliki energi besar, daya eksplorasi tinggi, dan risiko ekonomi yang relatif rendah.
Kompetisi yang dimulai sejak beberapa bulan lalu ini berhasil menjaring lebih dari 500 peserta dari berbagai perguruan tinggi di NTB. Para peserta menjalani serangkaian tahapan seleksi, mulai dari business coaching, market validation, hingga sesi deep interview dengan juri dan mentor bisnis profesional.
Dari ratusan peserta, hanya 10 finalis terbaik yang berhasil menembus babak final dan mendapatkan kesempatan mempresentasikan usahanya di hadapan dewan juri serta publik pada acara puncak Final and Awarding Young Womenpreneur Competition 2025.
Setelah melalui proses penjurian ketat, berikut para pemenang Final and Awarding Young Womenpreneur Competition 2025 :
Mahasiswi asal Lombok Tengah ini berhasil menarik perhatian juri berkat bisnis katering murahnya yang menyasar segmen menengah ke bawah. Menariknya, promosi usahanya hanya dilakukan melalui Facebook dan WhatsApp, namun berhasil mencatat omzet hingga Rp80 juta per bulan.

Fokus bisnisnya terletak pada penyediaan paket makanan untuk ulang tahun, arisan keluarga, dan acara komunitas. Diana juga dikenal aktif mengedukasi pasar lewat konten-konten masakannya di media sosial, yang meningkatkan interaksi pelanggan secara organik.
Berbasis di Mataram, Santara Food membawa produk khas NTB yaitu sate tanjung ke level baru dengan kemasan higienis dan strategi distribusi ke toko oleh-oleh ternama. Produk mereka kini menjadi salah satu alternatif favorit wisatawan yang mencari buah tangan otentik dari NTB.
Brand fashion yang digawangi mahasiswi dari kawasan Lombok Selatan ini menargetkan pasar wisatawan asing dengan produk berbasis kain linen dan motif tropis. Usaha Livin telah memiliki butik di kawasan mandalika/">Kuta Mandalika dan tengah bersiap ekspansi ke Gili Trawangan.
Satu nama menarik lainnya datang dari Bima, di mana seorang mahasiswi mengembangkan produk olahan bandeng seperti abon, nugget, dan bandeng presto. Meski masih dalam tahap awal, bisnisnya dianggap memiliki potensi pasar yang besar dan nilai tambah lokal.
Final and Awarding Young Womenpreneur Competition 2025 bukan sekadar kompetisi biasa. Setiap finalis yang lolos juga secara otomatis masuk ke dalam circle eksklusif LWC yang disebut sebagai LWC Business Sisterhood. Di sini, mereka tidak hanya mendapat hadiah berupa modal usaha dengan total puluhan juta rupiah, tapi juga pendampingan berkelanjutan.
“Mereka ini kita tempatkan dalam ekosistem. Diberi role model, diajak networking, dan bahkan dilamar jadi bagian dari pengurus komunitas,” terang Indah.
Langkah ini dirancang untuk menjaga kesinambungan pertumbuhan usaha, memperluas jejaring pasar, dan membuka peluang kolaborasi lintas sektor.
Indah menekankan bahwa kehadiran pengusaha muda perempuan yang tangguh sangat penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Dengan memulai bisnis sejak di bangku kuliah, generasi muda akan memiliki kesiapan lebih dalam menghadapi dunia kerja dan bahkan berpeluang menciptakan lapangan pekerjaan baru.
“Kalau sejak kuliah mereka sudah punya bisnis, keluar dari kampus mereka gak bingung cari kerja. Bahkan bisa bantu turunkan angka pengangguran di NTB,” ungkapnya.
Data BPS menunjukkan bahwa pada 2024, tingkat pengangguran terbuka (TPT) di NTB berada di angka 3,81%. Angka ini lebih rendah dibandingkan nasional, namun sektor informal masih mendominasi. Kelahiran lebih banyak pengusaha muda, terutama dari kalangan terdidik, diharapkan bisa mendorong perbaikan struktur ekonomi dan meningkatkan kualitas pertumbuhan.
Melihat antusiasme dan dampak positif dari penyelenggaraan tahun ini, Lombok Womenpreneur Club memastikan bahwa Final and Awarding Young Womenpreneur Competition 2025 akan menjadi agenda tahunan. Bahkan, tahun depan alumni tahun ini akan dilibatkan sebagai mentor dan role model untuk peserta angkatan selanjutnya.
“Ini cara kami membangun kesinambungan. Tahun depan, alumni tahun ini bisa naik kelas, bisa berbagi pengalaman, dan memperluas efek domino pemberdayaan perempuan,” pungkas Indah.