Mataram, Jurnalekbis.com – Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) tengah bersiap menyambut gelaran akbar Festival Olahraga Masyarakat Nasional (FORNAS) VIII Tahun 2025. Euforia telah melanda, bahkan jauh sebelum acara dimulai. Target awal 12.000 peserta yang dicanangkan telah terlampaui secara signifikan, menunjukkan antusiasme luar biasa dari seluruh penjuru Nusantara. Hingga hari ini, tercatat 15.400 orang telah mendaftar, dan angka ini masih akan terus bertambah.
Gubernur NTB, L.M. Iqbal, dengan optimisme tinggi menyatakan bahwa FORNAS VIII 2025 akan menjadi ajang yang jauh lebih besar dari yang diperkirakan. “Kita masih memiliki beberapa hari ke depan, kemungkinan masih ada tambahan. Estimasi kehadiran ditambah dengan pendamping kemungkinan akan melebihi target kita. Target 18 ribu, kemungkinan yang bisa kita capai sebanyak 20 ribu,” ujar Gubernur Iqbal. Senin (14/7).
Ini bukan sekadar pertunjukan pembukaan dan penutupan. FORNAS VIII 2025 adalah sebuah orkestrasi kompleks yang melibatkan berbagai elemen, dirancang tidak hanya untuk suksesnya acara, tetapi juga sebagai latihan skala besar menjelang PON 2028, di mana NTB akan menjadi tuan rumah bersama NTT.
Skala FORNAS VIII 2025 di NTB memang patut diacungi jempol. Gubernur Iqbal menjelaskan bahwa ini akan melibatkan orkestrasi yang sangat kompleks, jauh melebihi event yang pernah diselenggarakan di NTB.
Salah satu fokus utama adalah mobilitas peserta dan pengunjung. “Kita nanti akan menyediakan Shuttle Bus, baik konvensional maupun elektrik, dari satu tempat pertandingan ke tempat pertandingan lainnya,” terang Gubernur.
Inovasi ini tidak hanya mempermudah akses, tetapi juga memberikan pengalaman unik bagi peserta. Yang lebih menarik, layanan shuttle bus ini akan digratiskan selama kegiatan berlangsung. Kebijakan ini bukan hanya demi kenyamanan, tetapi juga menjadi bagian dari latihan kesiapan NTB dalam manajemen transportasi untuk event besar seperti PON.

Tak hanya itu, antisipasi lonjakan kedatangan peserta juga menjadi perhatian serius. “Ada yang menyediakan ekstra flight untuk datang, untuk memastikan bahwa semua peserta bisa datang pada hari H dan harga tiket tidak terlalu naik,” imbuh Gubernur Iqbal.
Dengan estimasi puluhan ribu orang yang akan membanjiri NTB, akomodasi menjadi krusial. Pemerintah Provinsi NTB juga telah menyiapkan orkestrasi dengan hotel-hotel untuk memastikan tidak ada tarif hotel yang berlebihan pada saat acara berlangsung. Langkah proaktif ini penting untuk menjaga citra pariwisata NTB dan memastikan kenyamanan serta keterjangkauan bagi seluruh peserta.
Hal yang paling membedakan FORNAS kali ini dengan gelaran sebelumnya adalah penyebaran lokasi pertandingan. “Kalau di dalam FORNAS sebelumnya tempatnya hanya satu tempat, kali ini kita sebar tempatnya di lima kabupaten/kota se-Pulau Lombok plus Sumbawa Barat dan Bima,” ungkap Miq Iqbal.
“Jadi infeksinya [dampak positif] terasa seluas mungkin di NTB,” kata Gubernur Iqbal.
Penyelenggaraan FORNAS VIII 2025 bukan sekadar ajang olahraga, melainkan investasi strategis bagi NTB. Gubernur Iqbal dengan tegas menyatakan bahwa salah satu ukuran keberhasilan FORNAS ini adalah dampak ekonomi yang ditimbulkannya.
“Kami yang meminta kepada negara bahwa penyelenggaraan harus memiliki kriteria indikator keberhasilan,” tegasnya.
Meskipun anggaran yang dikeluarkan oleh daerah, melalui hibah kepada KORMI NTB, adalah sebesar Rp 28 miliar, estimasi dampak ekonomi yang akan terjadi pada saat penyelenggaraan FORNAS ini diproyeksikan mencapai lebih dari Rp 100 miliar.
Angka ini bukanlah isapan jempol belaka. Dengan puluhan ribu peserta dan pendamping yang datang, berbagai sektor ekonomi akan merasakan dampaknya Sektor Pariwisata, Sektor Kuliner, Sektor Transportasi, Sektor UMKM, dan Sektor Ketenagakerjaan.
Dampak berganda ini menegaskan bahwa setiap rupiah yang diinvestasikan dalam FORNAS akan kembali berkali-kali lipat dalam bentuk perputaran ekonomi, peningkatan pendapatan masyarakat, dan promosi destinasi wisata NTB.