News

Pendaki Asal Swiss Cedera di Rinjani, BTNGR Kerahkan Heli

×

Pendaki Asal Swiss Cedera di Rinjani, BTNGR Kerahkan Heli

Sebarkan artikel ini
Pendaki Asal Swiss Cedera di Rinjani, BTNGR Kerahkan Heli
Kunjungi Sosial Media Kami

Lombok Timur, Jurnalekbis.com – Seorang wisatawan mancanegara asal Swiss berinisial BE (40) dilaporkan mengalami kecelakaan saat menuruni jalur dari Puncak rinjani/">Gunung Rinjani menuju Danau Segara Anak. Peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (16/7), dan kini menjadi perhatian serius Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) serta tim evakuasi gabungan.

BE, yang diketahui melakukan pendakian bersama empat orang lainnya termasuk anaknya, memulai perjalanan dari jalur Sembalun pada 15 Juli. Saat menuruni puncak ke arah Pelawangan, ia diduga terjatuh akibat kondisi jalur yang cukup terjal dan berbatu.

Menurut Kepala Balai TN Gunung Rinjani, Yanmar, insiden tersebut terjadi bukan di jalur menuju Danau Segara Anak seperti informasi awal, melainkan saat korban menuruni jalur dari puncak ke arah Pelawangan. “Kami mendapatkan informasi dari guide bahwa korban ini adalah warga negara Swiss dan tidak terjatuh di jalur Segara Anak, melainkan di jalur antara puncak dan Pelawangan,” jelas Yanmar.

Baca Juga :  Kedatangan Riders dan VIP Dorna

Lebih lanjut, Yanmar menuturkan bahwa korban mengalami cedera serius berupa patah tulang kaki. “Informasi awal menyebutkan patah kaki, namun kami masih menggali data lengkap dari lapangan, termasuk kemungkinan adanya luka lainnya,” tambahnya.

Mengetahui kejadian tersebut, BTNGR langsung bergerak cepat dengan mengerahkan tim evakuasi gabungan yang terdiri dari personel Balai TNGR dan Edelweis Medical Health Center (EMHC). Mereka segera menuju lokasi kejadian untuk memberikan pertolongan pertama serta merancang strategi evakuasi medis.

“Tim kami sudah mencapai Pos 4. Mudah-mudahan mereka bisa segera sampai ke titik lokasi korban berada,” ujar Yanmar.

Evakuasi di jalur Gunung Rinjani bukan perkara mudah, mengingat kondisi medan yang ekstrem dan cuaca yang sering berubah cepat. Oleh karena itu, opsi evakuasi udara mulai disiapkan sebagai langkah antisipatif untuk mempercepat penanganan korban.

Baca Juga :  Tim SAR Resmi Hentikan Operasi Saipullah di Perairan Lombok Utara

Salah satu langkah yang diambil oleh BTNGR adalah berkoordinasi dengan operator helikopter Bali Air untuk melakukan evakuasi udara. Komunikasi telah dilakukan dan helikopter sudah diterbangkan dari Bali menuju Sembalun.

“Kami berupaya melakukan evakuasi dengan helikopter. Saat ini sudah kami komunikasikan dan helikopter dari Bali Air sudah mengudara ke Sembalun. Tinggal menunggu cuaca,” jelas Yanmar.

Namun, keputusan akhir mengenai penggunaan helikopter sangat tergantung pada kondisi cuaca di kawasan Rinjani yang dikenal cepat berubah. Jika kondisi memungkinkan, helikopter akan langsung diterbangkan ke lokasi korban untuk evakuasi medis ke fasilitas kesehatan terdekat.

Dari data yang dihimpun BTNGR, korban merupakan warga negara Swiss berusia 40 tahun dan tercatat melakukan pendakian legal melalui jalur Sembalun. Ia melakukan pendakian bersama empat orang lainnya termasuk anak kandungnya.

Baca Juga :  BBPOM Mataram Pastikan Keamanan Takjil di Even Khasah Ramadhan

“Pendakiannya legal dan sudah terdaftar. Kami juga sedang pastikan apakah korban memiliki asuransi perjalanan agar proses evakuasi dan penanganan medis bisa dilakukan optimal,” ungkap Yanmar.

Pihak BTNGR juga menekankan pentingnya sistem asuransi dalam pendakian Rinjani, mengingat risiko yang cukup tinggi di jalur pegunungan yang ekstrem.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *