Lombok Tengah, Jurnalekbis.com – Warga Lingkungan Kemulah, Kelurahan Panji Sari, Kecamatan Praya, Lombok Tengah digegerkan dengan penemuan sesosok mayat berjenis kelamin laki-laki yang mengambang di sungai, pada Jumat (18/7).
Kabar penemuan jenazah ini dikonfirmasi langsung oleh Kapolsek Praya, AKP Susan V. Sualang, saat diwawancarai menjelaskan kronologi awal yang menggerakkan timnya. Begitu laporan diterima, tim gabungan dari Polsek Praya dan Tim Inafis Polres Lombok Tengah tanpa buang waktu langsung menuju lokasi kejadian perkara (TKP) untuk memastikan kebenaran laporan dan memulai proses evakuasi.
“Kami mendapat laporan dari masyarakat bahwa ada penemuan jenazah di aliran sungai tersebut,” ujar AKP Susan.
Setibanya di TKP, tim langsung bekerja. Dengan sigap, jenazah dievakuasi dari aliran sungai. “Kami bersama tim Inafis Polres Lombok Tengah saat tiba di TKP langsung melakukan evakuasi. Jenazah kemudian langsung dibawa ke RSUD Praya,” terang Susan
Penemuan jenazah ini pertama kali diketahui oleh warga sekitar. Menurut AKP Susan, kejadian tersebut terungkap berkat informasi yang diterima oleh saksi kunci bernama Muhajar (50 tahun). Muhajar, seorang warga setempat, diberitahu oleh dua orang lainnya tentang adanya penemuan jenazah yang mengapung di aliran sungai.

“Saudara saksi kemudian memberitahu dan mengajak warga sekitar untuk memastikan penemuan mayat tersebut,” ungkap Susan.
Aliran Sungai Lingkungan Kemulah sendiri dikenal dengan karakteristiknya yang memiliki beberapa bagian dengan tebing curam. Hal ini menjadi salah satu fokus penyelidikan awal, mengingat dugaan penyebab kematian yang muncul kemudian. Lingkungan sekitar sungai yang relatif sepi dan jarang dilalui pada waktu tertentu bisa menjadi faktor yang membuat penemuan jenazah memakan waktu.
Setelah jenazah berhasil dievakuasi dan dibawa ke RSUD Praya, tim medis segera melakukan pemeriksaan awal. Dari hasil pemeriksaan sementara, ditemukan beberapa petunjuk penting pada tubuh korban.
“Hasil pemeriksaan sementara dari pihak medis bahwa pada tubuh korban ditemukan adanya lebam pada kedua kelopak mata jenazah, yang diduga disebabkan oleh kekurangan oksigen,” papar Susan.
Lebam pada kelopak mata yang mengindikasikan kekurangan oksigen ini merupakan temuan awal yang signifikan, mengarah pada kemungkinan adanya asfiksia atau kondisi di mana tubuh tidak mendapatkan oksigen yang cukup. Namun, AKP Susan juga menegaskan bahwa hingga saat ini, identitas jenazah belum diketahui.
“Hingga saat ini, identitas jenazah belum diketahui, karena tidak ada warga sekitar lokasi penemuan yang mengenali korban,” katanya.
Meskipun identitas belum terungkap, pihak kepolisian telah memiliki dugaan sementara terkait penyebab kematian korban. “Dugaan sementara penyebab kematian korban adalah karena terpeleset dan terjatuh ke aliran sungai, mengingat kondisi lokasi yang curam,” pungkas AKP Susan.