Lombok Barat, Jurnalekbis.com – Malam minggu di Kota Gerung kini tak lagi sunyi. Ribuan masyarakat dari berbagai daerah memadati kawasan Penas Kantor Bupati Lombok Barat dalam gelaran Car Free Nite (CFN) edisi Sabtu, 19 Juli 2025. Kegiatan yang dipelopori oleh Pemerintah Kabupaten Lombok Barat ini terbukti mampu menggairahkan aktivitas ekonomi, khususnya sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) sekaligus menghadirkan hiburan yang meriah untuk masyarakat.
Dengan pengunjung yang datang tak hanya dari Lombok Barat, melainkan juga dari Kota Mataram, Lombok Tengah, hingga Bima, Car Free Nite Gerung terus menjelma sebagai destinasi baru di akhir pekan yang sarat manfaat: ekonomi tumbuh, ruang publik hidup, dan kebahagiaan warga meningkat.
Dalam sambutannya, Bupati Lombok Barat, H. Lalu Ahmad Zaini (LAZ), menyampaikan bahwa Car Free Nite bukan sekadar hiburan rutin. Ia menekankan bahwa CFN adalah bagian dari ikhtiar kolektif pemerintah daerah untuk membangkitkan aktivitas Kota Gerung yang selama ini cenderung sepi di malam hari.
“CFN ini adalah kerja nyata kita semua dalam memajukan kota Gerung. Sekaligus ini menjadi ruang yang konkret untuk membangkitkan UMKM. Kami ingin masyarakat senang, pelaku usaha hidup, dan wajah kota menjadi lebih semarak,” kata LAZ.
Didampingi Ketua TP PKK Lobar Hj. Ayu Indra Rukmana Zaini, kehadiran orang nomor satu di Lombok Barat tersebut menegaskan bahwa program ini mendapat dukungan penuh dari jajaran Pemkab. Selain Bupati Bima dan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD), CFN juga dihadiri para asisten dan masyarakat dari kabupaten lainnya.
Salah satu daya tarik utama CFN adalah keberagaman kuliner yang ditawarkan. Tak hanya lezat dan unik, harga makanan yang dijajakan pelaku UMKM di area CFN juga terjangkau. Hal ini diakui oleh Anisa, warga Kota Mataram yang bersama teman-temannya rela datang jauh-jauh ke Gerung.
“Harga kulinernya murah meriah, tapi rasanya luar biasa. Itu yang bikin kita dari Mataram rela datang ke sini tiap malam Minggu,” ujar Anisa saat ditemui di sela acara.
Tidak hanya makanan, suasana malam yang ramai dengan hiburan gratis menjadi magnet tersendiri bagi warga luar Lombok Barat untuk datang berkunjung.
Selain kuliner, hiburan rakyat dan atraksi seni yang ditampilkan menjadi salah satu elemen penting dalam Car Free Nite. Sri Ambarsari, pengunjung asal Lombok Tengah, mengungkapkan kegembiraannya bisa membawa keluarga menikmati malam minggu yang meriah.
“Kami rutin datang setiap Sabtu malam. Bisa nonton artis lokal, tari-tarian, dan atraksi lainnya tanpa bayar. Ini luar biasa! Kami harap suatu saat Pemda bisa hadirkan artis dari Jakarta seperti Lesti Kejora atau Nurma Paejah,” ungkapnya.
Atmosfer acara CFN memang mencerminkan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat. Tidak hanya menghadirkan tontonan, acara ini juga menjadi wadah ekspresi seni dan budaya lokal, sekaligus memperkuat semangat kebersamaan lintas daerah.
Di sela-sela kemeriahan CFN, Pemerintah Kabupaten Lombok Barat juga memberikan piagam penghargaan kepada para kepala desa yang berhasil membawa desanya menjadi Desa Mandiri. Menurut Bupati LAZ, penghargaan ini adalah bentuk apresiasi atas proses pembangunan yang berjalan efektif di tingkat desa.
“Semakin banyak desa yang mandiri, semakin kuat fondasi pembangunan daerah kita. Ini bukti bahwa pembangunan tidak hanya fokus di pusat kota, tapi juga menyentuh akar rumput,” tegasnya.
Tak hanya itu, dalam kesempatan yang sama juga dilakukan presentasi terkait pelaksanaan Festival Olahraga Rekreasi Nasional (Fornas) 2025, yang akan digelar di Bencingah Agung dan Lapangan Kantor Bupati Lombok Barat. Event ini dijadwalkan menjadi ajang penting dalam kalender olahraga dan rekreasi NTB, dan akan menggandeng Pemuda Pelopor NTB.
