Lombok Timur, Jurnalekbis.com – rinjani/">Gunung Rinjani bukan hanya indah, tapi juga menyimpan tantangan ekstrem yang bisa mengancam keselamatan para pendaki. Untuk itu, Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) menggandeng warga sekitar kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat dan pelatihan teknis pencarian dan pertolongan (SAR).
Bertempat di Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, kegiatan ini menjadi langkah konkret Basarnas dalam meningkatkan kesiapsiagaan warga di daerah rawan bencana. Dengan melibatkan banyak pihak, acara ini sukses menciptakan suasana penuh semangat gotong royong dan kolaborasi.
Dalam sambutannya, Deputi Bina Tenaga dan Potensi SAR Basarnas, Moh. Barokna Haulah, mengaku bangga dengan antusiasme warga Sembalun. Ia menekankan pentingnya keterlibatan masyarakat sebagai responder awal saat terjadi kondisi darurat di pegunungan.
“Keberhasilan operasi SAR sangat ditentukan oleh kerja sama lintas sektor dan keterlibatan aktif masyarakat,” ujarnya.
“Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2014 sudah jelas mengatur soal ini,” tambahnya.

Melalui pelatihan ini, warga dibekali bimbingan teknis SAR, termasuk teknik pertolongan pertama, navigasi di medan hutan dan gunung, hingga penggunaan alat evakuasi darurat. Harapannya, warga bisa memberikan pertolongan cepat sebelum tim SAR profesional tiba di lokasi.
Kegiatan ini juga dihadiri oleh deretan tokoh dan instansi penting, antara lain Anggota Komisi V DPR RI Abdul Hadi, Korem 162 Wirabhakti, Sat Brimobda NTB, BMKG ZAM, Dandim 1615 Lotim, Balai TNGR, PT. AMNT, SGI Air Bali, BPBD NTB,Lanal Mataram, Polsek Sembalun dan Serta berbagai tokoh dan potensi SAR lokal
Sinergi ini menunjukkan bahwa penanganan bencana dan keselamatan pendaki adalah tanggung jawab bersama. Semangat kolaboratif ini menjadi kunci sukses berbagai misi penyelamatan yang telah dilakukan.
Sebagai bagian dari kegiatan, Basarnas juga memberikan penghargaan khusus kepada potensi SAR yang ikut terlibat dalam misi penyelamatan seorang pendaki asal Brazil yang jatuh ke kawah Rinjani. Operasi ini menjadi bukti nyata bahwa kolaborasi Basarnas dan masyarakat mampu menyelamatkan nyawa dalam situasi kritis.
“Kami harap kegiatan ini tidak berhenti di sini. Inisiatif seperti ini harus terus dikembangkan, dengan dukungan penuh dari Kantor SAR Mataram dan Pos SAR terdekat,” ungkap Barokna.
Dengan adanya pelatihan ini, masyarakat Sembalun kini memiliki keterampilan dasar SAR yang bisa langsung diterapkan ketika terjadi insiden di pegunungan. Selain memperkuat sistem mitigasi bencana, kegiatan ini juga menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya keselamatan dan kemanusiaan.
Pelatihan ini juga menjadi momentum untuk menumbuhkan kepercayaan diri warga lokal dalam berperan aktif menjaga keselamatan para wisatawan dan pendaki yang datang ke Rinjani.
